🌱🌱🌱
Junmyeon mengerutkan keningnya setelah belasan menit ia berdiri di depan pintu apartemen yang biasa Baekhyun dan Hee Sae tinggali. Berulangkali ia memencet bel, namun tak ada jawaban.
"Apa mereka sedang keluar? Sepertinya apartemen mereka sedang kosong," monolog Junmyeon. Ia memandang bingkisan di tangannya―buah tangan yang hendak ia berikan pada adik perempuan serta adik iparnya. Junmyeon mendadak mendapat tugas untuk dinas luar kota kemarin lusa. Begitu tahu ternyata kota yang ditunjuk adalah Seoul, Junmyeon berinisiatif untuk mampir ke apartemen adiknya tanpa memberi kabar terlebih dulu.
"Lebih baik aku mencoba menghubungi Hee-ya," putus Junmyeon cepat. Belum sempat Junmyeon merogoh ponsel di dalam saku celananya, seorang bibi lewat dengan melempar tatapan heran pada Junmyeon. Dan Junmyeon yakin, bibi itu memandangnya aneh bukan perkara ketampanannya yang bak leader idol grup ternama melainkan sebab lain.
Junmyeon kerap kali melihat bibi tersebut mondar-mandir bergosip dengan tetangga di sekitar apartemen tiap ia kali berkunjung kemari. Pantas saja bibi tersebut pun sama sekali tak asing baginya begitu pun sebaliknya.
"Apa kau mencari adikmu?" tanya bibi berperut tambum tersebut tanpa basa-basi. Ia terlihat baru saja pulang berbelanja. Terbukti dari paper bag berisi sayuran yang tengah ia jinjing.
"Tentu saja. Apa mereka sedang keluar bibi?" tanya Junmyeon balik berusaha tersenyum ramah. Bukan jawaban, justru pandangan aneh disertai kernyitan dahi yang bibi itu berikan pada Junmyeon.
"Mereka tidak hanya sekedar pergi dari sini. Apa kau benar-benar tidak mengetahuinya?"
Pertanyaan Bibi Jung semakin memancing berbagai argumen liar di benak Junmyeon. Terlebih Junmyeon sudah merasa ganjil adiknya menyembunyikan sesuatu sejak kedatangannya bersama Baekhyun di Bucheon nampak tak akur dua pekan lalu. Junmyeon merasa ada sesuatu yang di sembunyikan darinya.
"Apa yang terjadi bi? Tolong bisa kau beritahu aku jelasnya?" desak Junmyeon mulai tak sabar. Jiwa 'kompor' Bibi Jung sebagai bandar gosip pun berkorbar. Tahu bahwa ini kesempatan luar biasa untuk dijadikan bahan gosip yang sangat epic.
Bibi Jung mendekat ke arah Junmyeon, jemarinya yang tembam bergerak mengisyaratkan Junmyeon untuk merendahkan kepalanya mendekat. Junmyeon mengikutinya, kepalanya bergerak miring saat Bibi Jung mulai membisikkannya sesuatu.
"Mereka sudah tidak tinggal di sini hampir empat bulan."
"Apa?!" pekik Junmyeon nyaring saking kagetnya. Kedua matanya yang membola mendelik menatap syok Bibi Jung yang tengah mengusap sebelah telinganya yang berdengung akibat teriakan Junmyeon barusan. "Maksudmu mereka pindah rumah?!"
Junmyeon masih mencoba berpikir positif meski tidak selaras dengan firasatnya. Sementara Bibi Jung sudah bersiap meluncurkan amunisinya yang kedua. Air muka Bibi Jung mendadak bengis seraya menjawab, "tidak. Mereka pisah rumah karena sedang mengurus perceraian mereka."
🌱🌱🌱
"Kris!"
Kris terpaksa menghentikan langkahnya yang tergesa memasuki pintu apartemennya. Rungunya sudah sok tuli semenjak tadi, mengabaikan panggilan yang perempuan Park itu berikan padanya. Namun percuma saja, Kris tetap menyerah saat Hee Sae sampai berlari untuk menyusulnya sebelum tubuh Kris berhasil menghilang di balik pintu.
Kris sendiri bingung. Mengapa ia harus menghindar bersitatap dengan Hee Sae tanpa ia tahu alasan jelas mengapa ia bersikap demikian. Sejak Kris tahu status Hee Sae ternyata masih bersuami, Kris merasa terkhianati. Aneh memang mengapa Kris bisa-bisanya merasa demikian, memang Kris itu siapa?
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐈𝐧𝐟𝐞𝐫𝐢𝐨𝐫𝐢𝐭𝐲 𝐂𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐱 [Sudah Terbit]✔️
أدب الهواةAVAILABLE ON SHOPEE Mulanya, pernikahan mereka baik-baik saja. Hingga omongan orang lain mulai membunuh kepercayaan diri masing-masing. Mei, 2019 Cover by Jc.Graphics