7. Inferiority Complex

1.4K 345 261
                                    


125 komentar untuk update selanjutnya, gamau tahu,
maunya tempe 😒

🐤🐤🐤

"Kalian akan menginap 'kan?"

Junmyeon menanyakan hal tersebut saat mereka tengah bersantai di ruang keluarga kediamannya. Hee Sae yang sebelumnya sibuk mengubah mimik wajahnya menjadi lucu di depan Cheonsa yang tertawa terpingkal-pingkal karenanya mengeluarkan air liurnya sontak tercenung.

Menunjukkan gurat ketidak setujuan akan tawaran kakak lelakinya. Baekhyun datang kemari bersamanya saja tidak masuk ke dalam rencana, apalagi untuk menginap.

"Maaf Jun Oppa―"

"Argh! Pinggangku sakit sekali aku butuh istirahat!"

Ringisan Baekhyun yang berlebihan menarik atensi Junmyeon. Padahal sebenarnya ia menanyakan hal tersebut pada Hee Sae yang duduk di dekatnya.

Dasar tukang cari perhatian!

"Lihatlah suamimu kelelahan. Kalian menginap saja," putus Junmyeon sepihak. Membuat naga di dalam perut Hee Sae memutahkan kobaran api.

Hee Sae mendelik menatap suaminya yang malah di balas akting Baekhyun tengah meregangkan tubuhnya di atas lantai. Baekhyun masih mendumal tubuhnya terasa pegal dan memastikan semua orang bisa mendengar keluhannya. Mengabaikan tatapan membunuh Hee Sae yang ditujukan padanya.

Akting, ya tentu saja dia hanya berakting!

Sebelumnya, Baekhyun terlihat asyik bercengkrama dengan Mongryeong―anjing milik Junmyeon, sembari berbaring di lantai dengan santai. Sesekali Hee Sae menangkap basah Baekhyun memandanginya sembari meremas-remas bokong Mongryeong―entah bermaksud apa.

Hee Sae tidak bisa mengendalikan pikirannya menduga bahwa Baekhyun sedang memikirkan hal mesum dengannya. Andai Mongryeong bisa berbicara, pasti anjing itu sudah pergi ke kantor polisi untuk melaporkan dirinya menjadi korban pelecehan.

Ngomong-ngomong, Mongryeong itu anjing berjenis kelamin jantan.

"Mereka tidur di mana? Ibu mertua mengunci kamarnya. Sedangkan kamar Hee Sae,ehm―" Joohyun yang menimpali ucapan suaminya melirik Hee Sae ragu sebelum melanjutkan. Hee Sae balas menatapnya dungu tidak mengerti. "―ranjangnya tidak bisa digunakan karena patah sejak adik ipar menggunakannya di malam pertama."

"UHUK-UHUK!"

Hee Sae memukul dadanya dengan gerakan hiperbola setelah tersedak ludahnya sendiri. Demi neptunus! Ia ingin mendadak amnesia mendengar kalimat Joohyun. Sementara Baekhyun mukanya sudah merah padam menahan malu. Ia menulikan pendengarannya dan kembali sok sibuk dengan Mongryeong yang sedang menjilati tangannya. Saat seperti ini saja dia lepas tangan. Padahal dulu Baekhyun pernah berucap,"Kenapa harus malu? Bagiku itu seperti sebuah prestasi!"

Nyatanya itu hanya untuk menutupi kedoknya.

"Benar. Bagaimana kalau kalian memakai kamar milik Cheonsa?" usul Junmyeon. Sama sekali tidak terganggu dengan reaksi Hee Sae dan Baekhyun gara-gara ucapan istrinya. Joohyun sendiri terlihat biasa saja saat mengucapkannya. Pasangan yang lebih dewasa memang berbeda ya.

Atau,

Apa mungkin Baekhyun dan Hee Sae saja yang berlebihan dan salah tingkah?

"Ranjangnya hanya untuk satu orang, Oppa!" protes Hee Sae dengan nafas memburu. Memikirkannya saja sudah membuat kerja jantungnya bertambah tiga kali lipat. Ditambah dengan Baekhyun yang semakin intens meremas bokong Mongryeong membuat Hee Sae semakin kelabakan. Padahal kedua premis tersebut sebetulnya tidak berhubungan. Dasar Hee Sae saja yang sebenarnya berpikir mesum!

𝐈𝐧𝐟𝐞𝐫𝐢𝐨𝐫𝐢𝐭𝐲 𝐂𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐱 [Sudah Terbit]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang