19. Inferiority Complex

1K 199 160
                                    

Sesuai janji, saya fast update kalau kolom komentar ramai 🙂👌

🍬🍬🍬

Bercerai.

Baekhyun yang memulai wacana ini namun saat rencana ini terealisasi nyatanya ia tetap terluka. Lebih dari terluka malah.

Dunianya runtuh tak tersisa saat Hee Sae melisankan tiga silabel terkutuk itu dari bibirnya. Pada akhirnya, Hee Sae berada di batas akhirnya untuk bertahan. Perempuan Park itu untuk pertama kalinya menyetujui permintaan Baekhyun untuk bercerai usai lima bulan hanya terjadi tarik-ulur.

Sontak seluruh syaraf dan setiap sendi tubuh Baekhyun kehilangan fungsinya untuk beberapa saat. Isi kepalanya blank, bibirnya terkatup rapat seraya menatap kosong ke arah Hee Sae yang tampak tak main-main dengan ucapannya kali ini.

Nasi telah menjadi bubur. Baekhyun telah terlanjur memulainya dan kini mereka mendekat ke level yang lebih jauh. Baekhyun mengambil positif dari sisi lain. Setidaknya dengan semakin membencinya akan mempermudah jalan Hee Sae melepas Baekhyun.

"Baguslah kalau kau akhirnya menyetujuinya."

Itu bibir sialan Baekhyun yang berbicara dengan santainya. Ia berakting seluwes mungkin meski isi hatinya menjerit nelangsa. Bila ada penghargaan manusia paling munafik tentu Baekhyun akan menjadi pemenangnya.

"Bukankah aku sudah mengajakmu bercerai sejak lima bulan lalu? Kau sendiri yang menghambatnya. Sekarang kau sakit hati sendiri 'kan?" imbuh Baekhyun sadis. Ia menegakkan tubuhnya, berakting setenang mungkin. Kemudian memasukkan kedua tangannya ke dalam saku untuk menyembunyikan jemarinya yang bergetar hebat. Kedua tangan yang mati-matian ia tahan untuk tidak memeluk Hee Sae agar menarik kembali ucapannya.

"Sekarang urusannya akan cepat beres bila kau mau bekerja sama. Kita bisa berpisah dan menjalani kehidupan masing-masing seperti sebelum kita bertemu dengan baik."

"Tega sekali kau berkata seperti itu...."

Hee Sae menatap Baekhyun tak percaya. Semudah itu lelaki yang masih sah menjadi suaminya berkata perpisahan. Seolah tak ada yang salah dengan keputusannya. Padahal Hee Sae hanya berniat menggertak dan berharap Baekhyun sadar kemudian berbalik arah kembali kepadanya.

"Kau yang bilang menyesal pernah bertemu denganmu. Kau bisa mengakhiri penyesalanmu dengan perceraian ini."

Baekhyun bersumpah ingin menghajar dirinya sendiri karena terus berucap sampah. Ingatkan dia untuk melakukannya usai Hee Sae pergi dari hadapannya.

Tak sanggup lagi menopang berat tubuhnya dengan kedua lututnya yang lemas, Hee Sae jatuh merosot di atas trotoar. Ia menangis sejadi-jadinya seraya memukuli dadanya yang mencelos nyeri. Rasa ngilu menjalar ke seluruh tubuhnya, bukan soal fisik tapi batinnya yang tengah tercabik sadis oleh perkataan suaminya sendiri.

Tahu bahwa istrinya begitu terpukul, refleks Baekhyun menggerakkan tubuhnya berniat menghampiri Hee Sae. Namun ia segera kapasitasnya tak lagi sama. Lantas menyalurkan kekesalan lewat kedua tangannya yang terkepal kuat. Tahu diri bahwa ini sama sekali tidak benar. Dewa batinnya menyumpah serapah tiada henti. Mengatai betapa berengsek dirinya melukai perempuan yang paling ia cintai dalam keadaan sadar penuh.

"Hee Sae kau tidak apa-apa?"

Bertepatan dengan itu, taksi yang Junmyeon tumpangi datang disusul dengan mobil Chanyeol yang tiba dengan waktu berdekatan. Junmyeon berlari menghampiri adik perempuannya yang tengah terduduk dengan air mata berderai membanjiri pipinya tiada henti. Alih-alih menjawab Hee Sae terus menangis, membuat Junmyeon semakin khawatir dengan apa yang terjadi pada adiknya.

𝐈𝐧𝐟𝐞𝐫𝐢𝐨𝐫𝐢𝐭𝐲 𝐂𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐱 [Sudah Terbit]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang