12. Sekolah

12 0 0
                                    

"Woi! Lo mandi apa tidur, sih?! Lama amat! Keburu telat gue!"

"Sans! Masih jam 6 juga!" Lelaki dibalik kamar mandi itu menjawab.

"Air mahal, jangan lo abisin!"

"Gue bayarin, cot!"

Setelah beberapa lama Sony menunggu, akhirnya Egi keluar dari kamar mandi.

"Mandi pagi seger, ya,"

"Apalagi mandinya pake ngerusuh di rumah orang," sinis Sony.

"Haha!"

"Weit!", Sony menghadang langkah Egi, "lo ngapain pake seragam gue?"

"Suka suka gue, lah,"

"Heh! Terus gue sekolahnya gimana?!"

"Lo mau sekolah?" Egi mengambil seragam lainnya dari dalam tas, "tuh! Pake seragam gue!"

"Eh anjir!" Sony menerima lemparan itu.

"Gue duluan ye. Byee,"

Egi kembali menutup rapat tasnya, menggaet dan berlalu pergi. Tidak peduli jika Sony sedang mengumpat di belakang sana.

- - -

"Pagii!!"

"Buju busett! Lo ngapain disini?!"

"Kenapa sih semua orang banyak nanya?! Ya suka suka gue, dong!"

"Lo salah sekolah anjir!"

"Seragam gue bener, kok!"

Sebuah perdebatan dua anak manusia yang tidak penting di parkiran.

"Gi! Otak lo gesrek gara-gara di skors?"

"Otak lo tuh yang gesrek! Pake ngomong ke Diandra segala! Malu tau gue kecyduk berantem!"

"Hehe. Sorry. Kasian Diandra kalo lo boongin mulu,"

"Gue tabok juga, lo!"

"Peace," Hendra mengangkat dua jarinya, "lo tukeran seragam sama Sony?"

"Iye. Ngapa?"

"Harusnya tuker seragam sama gue anjir! Gue kan juga mau ngerasain satu sekolah sama Shela!"

"Ya sono lo tukeran sama Ezra! Sekalian, si Ezra kan sekelas sama Shela!"

"Cie ngomongin Ezra,"

"Hih! Gak guna ngomong sama lo!"

Egi berlalu, meninggalkan Hendra dengan motornya.

"Pagi cantik,"

"Pa-- heh! Kamu ngapain disini?"

"Nyasar bos?" Sambung Vania.

"Enggak,"

"Jangan-jangan lo pindah sekolah, ya?!"

"Ya kali gue kebanyakan duit,"

"Siapa tau lo berkorban demi Diandra?"

"Ini seragamnya Sony,"

Diandra dan Vania hanya ber-oh ria.

"Hah?! Terus sekarang Sony kemana?!"

"Ditinggal Sony sehari gak bikin lo mati, kan, Van?"

"Kalian tuker seragam?" Tebak Diandra.

"Duh, pinternya pacarku,"

"Hih. Jijik!" Sarkas Vania.

"Yaelah. Gue yakin, Diandra pasti lebih sering jadi nyamuknya lo sama Sony,"

Berulang KaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang