10. Maaf

15 0 0
                                    

Panggilan video grup...

Brukk

Anjir! Siapa sih pagi-pagi nelvon! Gila kali ya gak tau orang lagi tidur!

Egi jatuh dari kasurnya, terkejut karena suara handphone itu merusak tidurnya.

Eh?! Lau pada gila vc pagi-pagi?!

Jovandra
Udah siang bege!

Alexander
Lu merem apa buta njir!

Sonyyy
Gue lagi kerja, cot!
Ngapain vc vc?!

Alexander
Kangen bwang

Sonyyy
Jijik

Sonyyy meninggalkan panggilan

Bangke! Ngapa gak ada yang bilang kalo udah jam segini?!

Alexander
Kebo lu!

Jovandra
Gak guna ngomong sama klean

Jovandra meninggalkan panggilan

Astaga, najis gue vc berduaan ama jenglot!

Alexander
Yaampun lo--

Egi meninggalkan panggilan

Tutt tutt

Egi terus menatap jam dinding tak percaya. Dia mati apa bagaimana? Ini sudah pukul 1 siang dan dia baru bangun?! Astaga, ini bukan kebo, dia hibernasi.

Padahal ia ingin ke rumah Diandra pagi-pagi, menjelaskan segala hal dengan runtut di hari santai, tapi tiba-tiba sudah pukul 1 saja!

Baiklah, saatnya untuk bergegas.

- - -

Rumah Diandra tertutup rapat, motor scoopy satu-satunya di garasi pun juga tidak terparkir, apa dia tidak ada dirumah?

Tokk tokk

"Sebentaarr,"

Itu bukan suara Diandra, Egi tahu persis.

"Iya. Mau cari siap--"

Belum selesai pertanyaan itu terlontar, pintu sudah hampir ditutup kembali.

"Lo ngapain disini?" Egi menahan pintunya.

"Eh! Harusnya gue yang nanya gitu! Lo yang ngapain disini?! Diandra gak mau ketemu sama lo!"

Astaga, kenapa Vania jadi seperti emak-emak gorilla gini?

"Gue pengen ngomong sama Diandra,"

"Tapi Diandra gak pengen ngomong sama lo!"

Ngegas aja teros, "Van,--"

"Eh! Ini untung ya, tante Tia gak ada di rumah! Kalo ada, palingan lo udah di bejek-bejek, di uleg jadiin sambel, dicoret dari daftar mantu karena udah bikin anak kesayangannya nangisin cowok modelan kek lu!"

Berulang KaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang