4. Kencan yang tertunda

5 9 0
                                    

Tuhan tolonglah, sampaikan sejuta sayangku untuknya.
Ku trus berjanji takkan hianati pintanya.
Ayah dengarlah betapa sesungguhnya ku mencintaimu

-Gita Gutawa feat Ada Band-

*****

Sarapan keluarga Luqman pagi ini dalam formasi lengkap. Semua sudah siap di meja makan.

"Yah, boleh minta tolong nggak?" Tanya Nisa tiba-tiba.

"Minta tolong apa?" Bukannya menjawab Luqman malah balik bertanya.

"Nisa kangen sama suasana desa kita. Pengen jalan-jalan tapi sama ayah."

"Boleh, nanti ayah hubungi pak Arif biar ambil kunci toko."

"Asyiikk.... terima kasih ayah."

"Sama-sama. Buat anak ayah apa sih yang nggak."

Ina yang akan mengambil nasi. Meletakkan centongnya kembali.

"Maaf Ina ga jadi ikut sarapan. Ina lupa hari ini tugas piket."

"Kok gitu sih. Sarapan dulu bentar." Ujar Bundanya.

"Maaf bund, ga bisa. Udah ga keburu."

Ina bergegas mengambil tas sekolahnya. Kemudian pamit.

"Assalamualaikum......"

"Waalaikumussalam warohmatullohi wabarokatuh."

"Perasaan meski ada jadwal piket, Ina tetep sarapan." Gumam Anita pelan.

Tapi Luqman yang duduk disampingnya bisa mendengar dengan jelas ucapan istrinya.

Setelah sarapan, Zain berangkat sekolah dan Azmi berangkat ke toko yang di kelolanya.

"Asyiiiik... jalan-jalan...... Jalan -jalan.. ." Ucap Nisa dengan riang.

Mendengar kata "jalan-jalan" yang didendangkan Nisa,  Luqman teringat sesuatu....

"Yah, hari minggu besok jalan-jalan yuk."

"Kemana?'

"Kemana gitu udah lama banget lho kita ga jalan-jalan berdua."

"Baiklah hari minggu besok kita jalan"

"Yess.......jangan sampai lupa lho yah"

"Insya Alloh"

"Naik sepeda motor ya?"

"Iyaaaaa........"

Degh.....

Astaghfirullohal 'adhim.....
Pantas saja sejak kemarin Ina menjadi ketus denganku.
Ternyata ini penyebabnya.....
Maafin ayah nak. Ayah janji ayah akan menebusnya....

"Bund, tolong buatkan bekal ya."

"Tumben?"

"Nanti ayah ceritain. Tolong segera ya. Langsung di letakkan di tas ayah."

"Ehm iya..." meski heran Anita tetap melaksanakan permintaan suaminya.

Nisa yang memakai gamis warna hitam di hiasi dua garis biru di bagian bawah di tambah jilbab lebar warna hitam, segera berpamitan pada bundanya.

Merajut Bahagia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang