"Kalau hanya datang dan menyakiti, buat apa kembali? Belum puas menyakiti?"
Uneunha menatap tajam lelaki di hadapannya, ingin rasanya uneunha memaki dan memukul seluruh badan sang lelaki. Tapi dengan santainya lelaki itu hanya menatap Uneunha dalam diam.
"Unha" panggil nya, Uneunha hanya menatap tak ingin menjawab, Unha rasanya ingin mencaci maki, tapi dia tahan karna keadaan.
"Gak usah panggil Unha, panggilan itu cuman buat orang terdekat gue. Dan lo bukan siapa-siapa gue!" desis Unha tajam.
"Aku memang bukan orang terdekat kamu lagi, tapi dulu pernah bersinggah" ujar pria itu kalem. Wajah Unha seketika memerah mengingat masa lalu mereka.
"Masa lalu masih aja di ingat, gue udah lupa tuh!" ujar Unha santai. Pria itu terkekeh ringan, tangan kekar nya meraih tangan Unha tapi dengan cepat di tepis Unha dengan kasar.
"Kamu gak berubah aja, makin sayang." Unha mendelik tajam, bibirnya mencibir pelan.
"Xion buat apa lo datang kembali, bukannya lo udah mati?" tanya Unha santai. Pria yang bernama Xion itu tersedak minuman yang di pesannya, tak selang berapa lama dia terkekeh geli.
"Kamu jahat banget bilang aku mati, aku masih hidup, kan kamu calon masa depan aku." Unha terkekeh hambar, calon masa depan? Hah! Ingin rasanya Unha membunuh pria berwajah tampan di hadapannya.
"Najis!" ketus Unha. Tiba-tiba tangan kiri nya seperti ada yang menarik, dengan kesal Unha mendongak dan membulatkan matanya saat sepasang mata tajam menatap dirinya. Unha menelan saliva nya kasar, mengapa tatapan mata Hyunjin sangat tajam. Yah yang menarik dirinya adalah Hyunjin.
"Pulang" dingin Hyunjin, Unha gemetaran ketakutan, sementara Xion dengan cekatan menarik Unha di belakangnya. Unha semakin ketakutan saat Hyunjin menggeram tak suka.
"Eh! Lo siapa maksa Unha pulang?" tanya Xion.
"Saya gak ada urusan sama kamu, Unha sekarang kita pulang." baru saja Unha ingin melangkah ke arah Hyunjin, tiba-tiba Xion menarik Unha agar tetap di belakangnya. Unha berusaha melepaskan tangan Xion tapi Xion tak melepasnya.
Bugh...
Unha melotot kan mata nya tak percaya saat dengan santainya Hyunjin melepaskan bogeman ke arah Xion. Dengan santainya Hyunjin meraih pinggang ramping Unha dan menariknya keluar.
"Lepas!" lirih Unha, pengunjung Cafe menatap mereka Heran dan itu membuat Unha sangat risih.
"Dia siapa?" tanya Hyunjin dingin. Hyunjin masuk ke dalam mobil di ikuti Unha yang menunduk, entah kenapa aura Hyunjin sangat menyeramkan.
"Bukan siapa-siapa" jawab Unha cepat. Hyunjin mengangguk dan melajukan mobilnya.
"Lo kenapa bisa ada di sana?" tanya Unha heran, Hyunjin menoleh sekilas.
"Meeting kerja, bahasa kamu tolong di ubah, aku gak suka pakai 'lo-gue' aku mau kamu pakai bahasa seperti biasa, itu tidak sopan" ujar Hyunjin santai.
"Dih suka-suka gue lah, emang lo siapa?" balas Unha nyolot.
"Jangan lupa, bentar lagi kita nikah. Dan aku mau bahasa kamu di ubah" ujar Hyunjin dingin. Unha memberengut kesal dirinya ingin sekali menabok mulut Hyunjin.
"Arghh... Aku benci kamu Hyunjin" kesal Unha.
"Iya, aku sayang kamu juga."
****
"Huwa! Mama!! Unha benci banget sama dia!" Hyunjin yang di sampingnya hanya menggeleng pelan. Unha mencebikkan bibir nya kesal pasalnya mama nya tak menghiraukan nya. Malahan mama nya sedang bersantai di samping papa nya tampa terganggu dengan suara nyaring Unha. Mungkin mama dan papa nya sudah biasa mendengar nya.
"Mama" rengek Unha, Eunha melirik sekilas Unha dan kembali menonton TV. Unha mencurutkan bibirnya dan memeluk Jackson yang menatap Unha geli. Hyunjin tersenyum saat Eunha menyuruhnya untuk duduk.
"Papa, Unha jijik sama dia." tunjuk Unha pada Hyunjin yang menatap nya datar.
"Jijik kenapa?" tanya Jackson lembut.
"Masa dia bilang Unha sayang" rengek Unha.
"APA?!!!"
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YAW
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HUSBAND (HWANG HYUNJIN)
Fanfic"Ma, pa, aku gak mau di jodohin sama dia" uneunha. "Gadak penolakan sayang, kamu akan tetap mama nikah kan sama hyunjin." uneunha memejamkan matanya menahan emosi. "Mama aku gak mau nikah! Huwaaa" "Berisik! Pokoknya kamu tetap papa nikah kan sama hy...