3. Bagaimana Cara Agar Hati Kita Terhubung Dengan Allah?

143 7 0
                                    

Cr. http://lampu-islam.com

Ditulis oleh: Naima Asma Cherfaoui

Sejujurnya merupakan keajaiban kecil bagi saya untuk menulis artikel ini sekarang. Ini artikel pertama saya dalam 3 tahun terakhir. Pada masa-masa itu, saya semakin menjauh dari agama dan saya dapat merasakan hati ini semakin keras sampai-sampai terasa seperti batu. Ini perasaan yang menakutkan dan setelah mengintrospeksi diri, saya percaya semua ini terjadi karena saya tidak mempedulikan hati saya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Ada seonggok daging di dalam tubuh. Jika ia baik, maka seluruh tubuh menjadi baik. Dan jika ia buruk, maka seluruh tubuh menjadi buruk. Sesungguhnya daging itu adalah hati." (Sahih Muslim).

Hati anda tidak menjauh dari Allah subhanahu wa ta'ala hanya dalam waktu semalam. Ini adalah proses yang terjadi secara bertahap. Pertama, anda menjadi malas beribadah, menunda ibadah, menganggap remeh dosa. Kemudian kesenangan duniawi menjadi prioritas anda dan dosa-dosa tertentu menjadi kebiasaan yang tidak dapat anda hilangkan, sampai anda merasa tidak punya tujuan dalam hidup.

Saya tidak akan pernah mau hati saya kembali dalam keadaan itu lagi, dan saya tidak akan pernah mau hubungan saya dengan Sang Pencipta menjadi terhalang atau terputus. Akhir-akhir ini, menjaga hubungan saya dengan Allah subhanahu wa ta'ala dan mempraktekkan suatu kebiasaan tertentu untuk membuat hati saya tetap hidup menjadi hal yang sangat penting bagi saya. Setiap dari kita punya hati, dan meskipun organ hati kita mempunyai peranan penting dalam kehidupan kita sehari-hari, tapi nutrisi yang paling baik untuk hati tentunya adalah nutrisi ruhani.

Dengan begitu, saya berdo'a agar kata-kata saya bisa menginspirasi anda -dan saya- untuk mulai berusaha agar memiliki hati yang baik, insya Allah.

Inilah yang harus kita pertimbangkan...

HUBUNGAN ANDA DENGAN ALLAH

1. Kenallah Allah

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Allah subhanahu wa ta'ala berfirman: Aku seperti apa yang hamba-Ku sangkakan. Aku bersamanya ketika dia menyebut-Ku. Jika dia menyebut-Ku ketika sendirian, Aku akan menyebutnya sendiri; dan jika dia menyebut-Ku dalam perkumpulan, aku akan menyebutnya dalam perkumpulan yang lebih besar daripadanya. Jika dia mendekat pada-Ku sehasta, Aku akan mendekat padanya sehasta. Dan jika dia mendekat kepada-Ku dengan berjalan, Aku akan mendekat kepadanya dengan cepat." (Sahih Muslim)

Saya percaya bahwa agar mempunyai hati yang terhubung dengan Allah subhanahu wa ta'ala, kita harus mengenal-Nya lebih dulu. Bagaimana kita bisa membangun hubungan yang kuat dengan seseorang yang kita tidak kenal? Allah subhanahu wa ta'ala memberikan kita berbagai jalan untuk melakukan ini, salah satunya adalah melalui Quran (saya akan membahas ini nanti). Jalan lain untuk mengenal-Nya adalah dengan menghabiskan waktu mempelajari dan merenungkan nama-nama-Nya yang kita pelajari dari Quran dan Sunnah.

Ketahuilah bahwa Dialah al-Khaliq, Dialah yang menciptakan segala sesuatu yang kita inginkan; as-Sami'' Dialah yang Maha Mendengar setiap do'a kita; al-Qadir, Dialah yang dapat melakukan apapun, tidak peduli betapa tidak mungkin tampaknya hal itu dalam pemahaman kita yang terbatas. Ini akan membantu kita mendekatkan hubungan dengan Allah subhanahu wa ta'ala dalam kerangka yang positif, dan membuatnya hubungan yang dengan senang hati kita usahakan. Jadi ketahuilah, belajar, dan renungkan nama-nama Allah subhanahu wa ta'ala.

2. Dengan teguh mengharapkan rahmat-Nya

Allah subhanahu wa ta'ala tidak mencari-cari alasan untuk menghukum, menolak, atau berpaling dari kita. Dia ada untuk kita ketika orang lain menjauh, dan Dia ingin menerima kita. Nama-nama-Nya mengajarkan kita bahwa Dialah yang Maha Penyayang, sumber dari cinta (al-Wadud), dan sumber kedamaian (as-Salaam). Meski begitu, kita seringkali kehilangan harapan ketika kita berbuat salah. Menurut saya, ini dapat menjadi penyebab kenapa hubungan kita dengan Allah subhanahu wa ta'ala mulai renggang.

Catatan IslamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang