Sc. https://tahfidzraudhatulquran.com
Assalamuallaikum
Sahabat Quran,,
Gimana kabarnya hari ini?? Semoga kita makin dekat, cinta, sayang dan rindu dengan Al Quran ya,,aamiin
Nah,, Nasehat ini teruntuk diriku sendiri dan semua orang tanpa terkecuali.
Oke,, Hari ini temanya hampir sama dengan kemarin. Namun kali ini tentang “Chatting”dengan lawan jenis alias makhluk yang satu ini biasa di panggil Ikhwan” dan sebaliknya. Emm stop,, tunggu jangan su’udzon dulu. Chattingan itu ada 2 versi kok chat yang “Penting” dan“MODUS”. Chattingan berdua dengan lawan jenis sama aja dengan berkhalwat dan itu hukumnya “Haram“. Pasti kalian udah tau dong mana yang penting dan mana yang modus jangan sampai pura-pura engga tau ya.
Nih ada juga syarat-syarat chatting:
Diperlukan dan TerdesakSeperlunya ajaDurasi engga lamaKarena engga ada mahramEngga ditambah sama gurauan, rayuan, dan semacamnyaEngga sampai keluar di rambu-rambu pergaulan islamDan dilakuin di ruang publik alias bukan chat pribadi karena itu bisa menimbulkan fitnahDan dari kedua orang yang chattingan harus bisa dipercaya alias jujur untuk tetap mematuhi adab-adab bergaul dalam islamTentang Ilmu dan Pelajaran (tapi kembali ke point 3)
Dampak chat itu bisa fatal bila tidak pada jalurnya. Karena di zaman yang sekarang udah bisa dikatakan Akhir Zaman. Remaja-remaja khususnya, seakan enggak bisa hidup dengan yang namanya Sosmed alias Sosial Media seperti Instagram, BBM, Twitter, Whatapps, dan masih banyak lagi. Didalam Al Qur’an Allah SWT bersabda dalam surat Al- Anbiya ayat 7
وَمَا أَرْسَلْنَا قَبْلَكَ إِلَّا رِجَالًا نُوحِي إِلَيْهِمْ ۖ فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
“Kami tiada mengutus rasul rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa orang-laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui”.
Dalam tahap sewajarnaya. Jadi, jika bisa tanyakan saja pada mahram tanpa harus melakukan chatting. Hal ini untuk mengindari kemudharatan. Dan karena terkadang sesuatu yang awalnya untuk kebaikan malah menjerumuskan seseorang pada perbuatan yang diharamkan.
Dan nih ada kejadian pada si Fulan dan Fulana yang udah terjerumus dalam lubang yang namanya “Chatting sama lawan jenis“. Kelihatannya sih emang biasa aja tapi lama-lama. derrrrrrrrr!!! kacau dan jadi masalah yang sangat serius.
Contoh ya, misal ;
Jangan sampai hal ini terjadi pada kita yang sekarang sedang berdua bersama Al Qur’an, sedang menikmati kerinduan bersama Al Qur’an. Jika sekalipun itu ada semoga itu menjadi masalalu ya. Dan engga bakal terulang lagi oke. Penggunan sosmed yang engga maksimal apalagi buat seorang penghafal quran itu tuh miris banget!!..
Pernah nih saya nanya sama temen waktu itu:
Saya : kamu kalo chattingan sama ikhwan nggapain aja?
Si A : Aku kalo chatting ngga ngapa-ngapain kok..
Saya : Terus kalau ngga ngapa-ngapain. Ngapain chattingan?
Si A : Tapi kan kita engga aneh-aneh kok.. cuma dia ngajakin sholat, nanya-nanya soal ilmu agama, ngaji, baca al quran.
Saya : So? Nggak aneh-aneh nggak ngebuat kamu boleh melanggar hukum Allah yang kasih kita aturan..
Si A : Ehheee, jangan su’udzon dulu. maksudnya bersamanya bikin rajin shalat, baca Al quran geto…
Saya : Terus sholat, baca al quran kamu itu karna Allah atau karna ikhwan?
Si A : Emm,,,Terus sekarang solusinya gimana?
Saya : Ya udah, kalau dia cuma pengen nggajakin kamu pada yang mendekati zina alias chatting yang berlebiahan. Block aja nomornnya, block FBnya, unfollow IG sama Twitter dan semua hal yang menyangkut dengan hal itu. Aku engga nyeramahin kamu apalagi buat nyakitin hati kamu. Karna yang kita butuhkan sekarang adalah nasihat baik dari orang-orang yang baik. Dan aku berfikir kita bisa jadi orang baik itu. Lewat Hijrah. Memang berat untuk melakukan hal semacam itu. Tapi dengan niat hijrah karena Allah insha allah semua akan baik-baik saja. Percaya deh…
Fitnah itu lebih kejam dari pada pembunuhan. Sesuatu yang biasa aja bisa menggetarkan cinta. Dan itu bahaya bagi penghafal quran. Al Quran itu pencemburu. Bila hati kita dibagi-bagi untuk hal yang tidak baik secara otomatis Al Quran pasti berpaling. Yaqin masih mau membagi waktu dengan yang lain?.
Sebab, bila sekarang hidayah itu hanya kita nanti sampai kapan kita akan menanti?. Sampai ajal menjemput kita? iya, begitu. Tidakkan? hidayah juga harus dicari. Bisa jadi Allah ngasih kita hidayah lewat orang lain.
Dan yang terpenting sekarang untuk menjadi penghafal quran yang sejati siap enggak siap harus siap untuk menimbun dalam-dalam masalalu yang tidak baik, memantaskan diri untuk menjadi keluarga Allah tidak hanya di dunia tapi juga sampai di akhirat. Hijrahnya harus semaksimal mungkin.
Hijrah bukan hanya masalah fisik yang menarik namun juga akhlak yang mulia. Penghafal quran harus lebih berbeda dengan yang lain. Menjadi cahaya yang indah diantara gelapnya hati yang hampa tanpa Al Quran.
So,, Berani hijrah sekarang? tidak perlu ragu. Allah bersama Kita. Kita tidak hanya sekedar menghafal Quran tapi kita juga menjaga. Sampai kapan? ya, sampai Allah memanggil kita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Islami
SpiritualKumpulan catatan islami yang kutemui di banyak blog karya blogger. Saya cuma membagikannya dengan disertai sumber. Semoga bermanfaat.. :) 4 Juli 2019 *Slow updated