liburan

713 107 68
                                    

Tony sama Steve udah dua hari di Aceh, lusa mereka pulang. Carol juga katanya masih mau di Indonesia, padahal dia masih ada jadwal pemotretan sampai dua minggu ke depan.

Tony lagi masak bareng sama mamanya Steve, sama tante Ica. Sama calon mertua... Eh.

"Tante ini---"

"Ya Tuhan Bri, please jangan panggil tante. Panggil mama aja. Sebentar lagi juga kamu kan masuk bagian keluarga juga"

Mamanya Steve ngelus-ngelus bahu Tony, nggak tau aja dia kalau Steve sama Tony masih bingung buat langkah selanjutnya.

Carol sama Steve lagi main PS 4 di ruang tengah, main bola.

Ribut banget sumpah, mana Carol kalau gawangnya kebobolan langsung nendang Steve lagi.

"Kak... Kalah tuh kalah aja!"

"Eh nyolot sama yang tua ya!"

"Beda tujuh menit aja sombong banget!"

Oh... New fact, jadi Steve sama Carol itu kembar tak identik. Semacam upin&ipin versi lebih bobrok, beda tujuh menit dimana Carol yang berojol duluan.

Carol di Paris sambil jadi model sambil kuliah ngambil jurusan sastra perancis.

Tony yang bawa kue dari dapur, dapat pemandangan di mana Carol nyenggol lengan Steve biar pacarnya itu kalah main balapan.

"Dih curang"

Steve langsung geser biar senggolan Carol nggak kena lengannya dia.

Tony ketawa kecil terus duduk di tengah dua saudara itu.

Steve liatin Tony yang lagi fokus mantau game balapan dilayar TV, sambil makan kue juga.

Carol juga beberapa kali nyomot kue di piring Tony, terus Tony nyuapin kuenya ke Steve.

"Weh njay... Tinggal 1 lap lagi nih"

Carol yang ngomong gitu, ini kalo fansnya tau. Hancur pencitraan yang di bangunnya selama ini. Carol yang anggun, lembut, dan manis itu bakal musnah di mata fansnya.

"Steve, kamu tuh ya coba kalau di Aceh Bri tuh di bawa ke pantai Lhoknga atau nggak ke air terjun blang kolam" Mamanya Steve ikut nimbrung ke ruang tengah.

Beliau ada benernya juga sih,

"Terus Carol nih, udah umur segini masih belum punya pacar. Sesusah itu cari pacar?"

"Belum ada yang ok mah, lagian nggak ada sesuai sama selera aku juga"

Carol jawab sembarangan aja, alasan sebenernya karena dia males aja nyari pacar. Ada yang naksir sama dia pun cuma di tanggepin seadanya.

"Kalau kaka cari pacar yang OK. Pacaran aja sama RCTI" Steve nyautin perkataan Carol.

"Bener tuh kata adekmu, kalau kamu juga nyari pacar yang sesuai selera. Pacaran aja sama Indomie"

Tony nggak bisa nahan ketawanya, ini yang otw jadi keluarganya receh semua ternyata.

Sampai jam dua siang baru Steve sama Carol selesai main game. Tony dari jam satu udah masuk kamar Steve.

Kamar yang di huni Steve dari Sd sampai Smp itu punya keunikannya sendiri. Pas lampu mati, lampu bentuk bintang-bintang di atas langit-langit kamar bakalan keliatan.

Dulu Steve cita-cita jadi astronaut, gara-gara liat upin&ipin. Carol juga sama, makanya kamar mereka berdua di penuhin sama koleksi tentang tata surya.

"Bri, kita ke pantai Lhoknga yuk sore ini. Sebelum balik ke rutinitas kita di yogya"

Steve duduk di samping Tony yang rebanan di kasurnya.

"Ok"

Steve ngambil posisi di atas Tony sekarang, tangannya nyangga biar nggak jatuh.

"Let's make out our something before we go!"

Bibir ketemu bibir, tangan Tony di tautin ke lehernya Steve.

"Steve----"

Mamanya Steve buka pintu, rencana mau ngebalikin Handpone Steve yang ketinggalan di sofa ruang tengah, eh malah dapat asupan.

"Mama keluar ya. Kalian lanjut aja"

Mamanya Steve mundur tanpa liat belakang terus nutup pintu.

Tony nutup matanya pakai tangan, Steve akhirnya ikut rebahan di samping Tony.

.
.
.
.
.

Jam tiga sore, mereka udah sampai di pantai Lhoknga. Cuma berdua, Mama sama Carol lagi pengen hang out di mall aja katanya.

Pantai Lhoknga, pantai dengan air yang berwarna  hijau toska dan biru ini benar-benar memikat mata.

Tony langsung ke tepi pantai dan main-main sama air, Steve ikutan nyusul Tony buat main air juga.

Tony di peluk sama Steve, terus bungsu sebayang itu di gendong dari depan.

Posisi bibir Tony sekarang udah sejajar sama bibirnya Steve.

Ini entah jadi ciuman yang keberapa, tapi rasanya masih sama kayak pertama kali. Masih berdebar, masih sebahagia itu.

Steve makin perdalam ciumannya sama Tony. Dunia rasanya kayak punya mereka berdua.

Steve nurunin Tony dari gendongannya, tapi ciuman belum lepas. Sampai Tony mukul dada Steve, nggak lucu lah woi tiba-tiba ada headline berita.

"Seorang pria di temukan tewas karena kehabisan nafas saat berciuman"

Steve senyum terus ngusap dagu Tony dan cium kening pacarnya itu lama.

Mereka di pantai sampai malam kayaknya, Tony mau liat sunset dan karena Steve bucin jadinya dia iya-iya aja.

Mereka duduk di tepi pantai, Tony fokus ke sunset, matanya yang coklat itu makin bersinar pas kena sinar matahari yang hampir tenggelam.

Boleh nggak sih Steve bilang kalau dia entah yang keberapa kalinya jatuh cinta lagi sama sosok di sampingnya ini.

Kalau kata anak-anak pencari Qoutes instagram, "kali ini aku terperangkap lagi dalam dirimu, ini tidak adil kan?"

Sampai sunsetnya habis Steve masih tetap fokus ke Tony.

"I love you so much sunshine"

Steve bisik di telinga Tony terus ngecup pipi pacarnya itu pelan,

"And i love you more than you know Steven mahendra"

Tony kecup kilat bibirnya Steve.

"Ih apaan, kok sebentar!"

Tony ketawa terus pertemuin bibirnya lagi sama Steve, ngebiarin kaki mereka kena air.
Ngebiarin dinginnya angin malam ini kena badan mereka.

Steve nggak peduli, Tony apalagi.

Biarin aja gini, biarin semuanya mengalir seiring waktu.

+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Hai....

Maaf nih kalau ada yang nungguin dan nggak puas sama chapter ini.

Ngetiknya ngebut by the way,

And last but not least...

Thank you for your vote and comment

I love you😘😘😘






STONY (LOKAL AU!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang