Es kepal milo Tony udah abis, Steve nggak beli cuma dia yang beli. Entah kenapa Tony pengen es kepal, pagi-pagi. Keliling buat nyari kedai yang buka, untung Steve bucin ya.
"Sunshine? Kelas kita sama kan jam sebelas?"
"He'em"
Steve ngusak rambut Tony terus ngecup pipi sunshinenya sekilas.
Steve dan Tony masih di dapur, ini masih jam 9:30 by the way jadinya mereka masih santai-santai aja. Mereka ngobrol random, tapi ngehindarin satu topik "siapa yang hamil"
Pas tiba-tiba Pietro masuk ke dapur, muka awut-awutan, jalan kayak Zombie. Ngambil gelas dan bikin teh. Nggak ngeliat tatapan khawatir dari Tony sama Steve.
"Pietro?"
Pietro noleh ke arah Tony yang manggil nama dia.
"Kenapa bang?"
Tony senyum terus nunjuk ke arah teh yang di bikin pietro,
"Lu masukin garem bukan gula"
Pietro langsung melotot dan ngeliatin toples yang di bukanya, beneran garem ternyata.
Pietro ketawa hambar, setidak menyenangkan ini ternyata kalau patah hati ya."Ke sini deh"
Tony ngerantangin tangan dia, dan Pietro langsung jalan dan meluk balik Tony. Apakah Steve cemburu? Of course tidak, lagian Pietro udah jadi kayak anaknya pasangan Stony deh. Apalagi semenjak "nasi goreng" yang lalu itu.
"Pengen nangis nggak?"
"Nggak mau"
"Kenapa?"
"Kemaren udah, masa nangis dua kali"
Tony ngelusin punggung Pietro, Steve senyum dan gigit bibirnya supaya nggak ketawa. Aduh lucu, jadi ngebayangin dia punya anak beneran sama Tony.
Eeehh... Nyodok aja nggak berani mau punya anak, dasar ketumbar bubuk.
Steve ikut melukin dua manusia di depannya itu, terus ngelus punggung Pietro di atas tangan Tony. Jadi setiap tangan Tony gerak, tangan Steve otomatis ikutan gerak.
"Nangis itu bukan berarti lemah, pas udah nggak bisa apa-apa. Marah nggak bisa, seneng nggak bisa, Nangis itu semacam pengungkapan rasa yang paling dalem dari manusia" Tony ngebisikin pelan tapi kedengeran ke Pietro maupun Steve.
"Clint sayang, udah di bilangin jangan ngenyel. Sakit kan!"
Bangsat.
Cuma kata itu kayaknya sekarang yang bisa di ucapin sama Pietro.
Clint di gendong dari depan Sama Scott, kepala Clint ngusel di lehernya Scott.
Pelukan Stony+pietro langsung kelepas gitu aja. Dan suasana berubah jadi canggung buat semua orang. Kecuali Clint, karena dia nggak tau ada siapa-siapa aja di dapur.
"Sushine, kelas kita kayaknya bentar lagi deh. Yuk berangkat, misi semua"
Bohong-bohong. Ini masih jam sepuluh masih ada satu jam sebelum kelasnya di mulai, dasar tuyul.
Pietro ikutan keluar dari dapur, tapi nggak sengaja noleh ke belakang dan tatapan mata sama Clint.
Anjing.
Sekali lagi Pietro berkata kasar dalam hati.
Matanya Clint sayu banget, bibirnya kebuka sedikit. Kayak minta di "apain" tau nggak sih?
.
.
.
.
.
."Satu suap lagi, ayok aaa sayang aaa"
Sam nyuapin Bucky, baru dua suap dan Bucky bilang udah kenyang. Weh anjay aja ya, manusia mana juga nggak ada yang beneran kayak gitu.
KAMU SEDANG MEMBACA
STONY (LOKAL AU!)
Romancestony rasa lokal? Hah? gimana? cek aja coba dan ada couple lainnya kok jangan lupa vote dan share ke sesama stony shipper. ok! i love you 😳😳😳