Entah kenapa hati ini berbeda rasanya ketika menatapmu. Dengan tatapan polos mulai membuat hati ini berdetak hanya untukmu.
langsung baca aja guys, maklum y 🙂
Berita terhangat seorang Billionaire terkaya di Amerika sedang menggandeng kekasihnya. Mereka terlihat bermesraan. Billionaire yang dikenal dengan sifat dinginnya itu terlihat begitu mencintai pasangannya. Benarkah dia kekasih Xavier David Di Vaio? Atau hanya mainan saja,???
"Ih angel benci lihat berita ini. " Dia pun segera berganti pakaian. Dia ingin memberi tahu kakaknya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah aku siap aku pun pergi, tapi tiba-tiba terdengar suara yang menghentikanku.
"Non, tunggu, Non mau kemana? "
"Angel mau ke kantor kak Axel bik, kenapa bik, "
"Sebaiknya Non diantar supir saja, nanti tuan Axel marah lho Non, "
"Enggak, angel pengen naik mobil sendiri titik. "
"Tapi Non, " Cegahnya dengan takut
"Udah lah bik nanti kalau kak Axel marah biar aku yang atasi. "
Tanpa memperdulikan pembantuku lagi aku pun segera melakukan mobi
***
Tak terasa aku sudah sampai dikantor kakakku, aku memakai celana kotak kotak dengan atasan hitam polos dengan tas berwarna coklat. Aku pun segera masuk kekantor kakakku.
"Permisi mbak, Angel mau ketemu pak Axel, ada nggak mbak?
" Maaf dek, apa adek udah buat janji,? "
Apa karena aku pakai kacamata dan tanpa make up y sampai dikira aku masih anak kecil. Batinku sebal
"Belum, emang kalau angel mau ketemu harus buat janji dulu ya? Tanyaku dengan begitu polos, ingin sekali aku bilang bahwa aku adiknya tapi seharusnya kan dia tahu kan dia pasti ikut penyambutan ku kemarin.
" Iy dek, adek nggak boleh ketemu kalau belum janji, "
"Mbak bisa telfonin nggak, bilang kalau Angel di lobby, bisa ya mbak? "
"Bentar saya telfonkan sekretarisnya dulu. "
Dia pun segera menelfon dan terlihat serius, sambil berulang kali menatapku.
"Maaf dek, katanya pak Axel lagi rapat , jadi adek pulang aja ya,? "
"Tapi, angel mau ketemu, pokoknya angel pengen ketemu. "
Aku pun mengambil telfon ku dan segera menelefon kakakku.
