chapter 14

628 24 20
                                    

" Hiks...hiks. " tangis Angel.

"Diam! Atau kau mau aku menggambar disemua tubuhmu." Tanya Sean pada Angel sambil memainkan pisau.

Hening, angel hanya diam sambil meneteskan air matanya.

"Sayang kau tahu apa kesalahan mu? " Tanya Sean sambil membelai pipi Angel dengan lembut. Dan hanya mendapat gelengan dari Angel.

"Ah, kau tak tahu? Hahaha... Kau harus tahu bagaimana sakitnya aku ketika kau menjauh, sudah pernah kubilang kau hanya milikku tapi kenapa kau malah menghindari ku ,hah .. kenapa? Ah apa perlu kaki ini aku potong? Hahaha... "

"Hiks...hiks Sean maafin Angel , Angel janji gak bakal jauhin Sean lagi, tapi Sean anterin Angel pulang ya? Angel kangen sama mama." Katan Angel sambil menangis.

"Mengantarmu? Hahaha, kau tak bisa kemana-mana Angel ,tak ada yang bisa mengambil mu dariku ,jika ada yang mengambilmu dariku akan musnah, hahahaha."

***

Kediaman Alexander

Hanya tangisan yang terdengar, kedua kak Angel menangis karna tak bisa menemukan adiknya. Sedangkan orang tuanya sibuk menelefon semua anak buahnya, sang istri dan Diandra Johnson adik iparnya menangis, adik laki-laki nya Gabriel Alexander sedang menghubungi semua anggota mafia yang dia miliki, sedangkan sang Oma,Selena Alexander hanya memejamkan mata.

"Rumah di pinggir kota Inggris , dia disana , di rumah tua , menangis, dan Sean yang menculiknya, carilah semua rumah tua tak berpenghuni di pinggir kota ini putraku, cucuku ada disana. " Suara itu menghentikan semuanya.

"Maksud mama? "Tanya Jhon pada mamanya.

"Cepat cari Jhon, cucuku menangis ketakutan." Teriak sang mama pada putranya.

Tanpa pikir panjang Jhon dan Gabriel menyuruh anak buahnya mencari tempat yang dimaksud mamanya.

Beberapa menit kemudian dering telefon Gabriel berbunyi.

" Hallo... Apa ?cepat kesana dan urus semuanya telfon pasukan tambahan Vier. " Suruh ya dan segera mematikan telefon.

"Ayo kak, Princess sudah ditemukan."

"Oh Tuhan, aku ikut Gabriel." Ujar Grace sambil berdiri menghampiri adik iparnya.

"Kau dirumah sayang, biar aku dan Gabriel yang mengurusnya, kau dirumah jaga putra kita dan berhentilah menangis, aku akan membawa putri kita pulang."
Ujarnya sambil memeluk sang istri.

"Papa Axel ikut, Axel mau nyelamatin Angel."

"Gavin juga, ayo Gavin ikut. "

"Tidak ada yang ikut kalian dirumah semua."

"Ayo Gabriel. "

Setelah sampai disana,hanya suara tembakan yang terdengar, puluhan mayat jatuh bersimbah darah. Baku tembak yang tak terhindarkan menjadi lautan penuh darah.

***

Jhon dan Gabriel segera masuk tempat tersebut, dan betapa marahnya mereka ketika melihat sang putri menangis dan penuh darah ditangannya.

"Ah paman, kenapa kesini? Jadi ini suruhan paman? Paman pergi jgan ganggu Sean, Angel hanya milik Sean."

"Sean lepasin Angel, Angel kesakitan ,kita bawa ke dokter dulu oke?."

"Hahaha, om kira aku bodoh,om akan bawa Angel pergi jauh dariku."

Tanpa pikir panjang Jhon menembak dibagian kaki Sean , dan membuatnya jatuh tersungkur. Ketika hendak bangun dia tak bisa mengerjakan seluruh tubuhnya.

"Sial apa yang kau lakukan, akan ku bunuh kalian." Teriak Sean .

"Itu hanya akan membuatmu lumpuh sementara Sean,bukan membunuh. Kau masih kecil tapi kau sudah berani dengan mengusikku." Ujar Gabriel.

"Apa yang terjadi?" Teriak Revan Toretto melihat keadaan sang putra.

"Ah aku hanya memberi tembakan lumpuh Revan, lain kali akan kubunuh dia jika dia berani mengaggu putriku, kau tahu Revan, clanmu belum sehebat diriku, akan ku hancurkan jika itu terjadi lagi Revan." Ujar Gabriel sambil mengikuti sang kakak yang mengendong putrinya ,princess tersayang.

****


" Ahh, hiks ...hiks ...lepasin Angel" ujar Angel sambil ketakutan di kamar penuh gambar Doraemon.

Pintu terbuka Grace sang mama segera menghampiri putrinya dan memeluknya dengan kencang.

"Sayang tenang ini mama, kamu sudah Aman." Ujar nya sambil mengusap punggung putrinya.

"Lepasin Angel, kamu jahat, hiks...hikss... Angel takut." Ujar Angel sambil terisak.

Grace segera memegang kedua pipi sang putri agar saling bertatap.

"Sayang ini mama." Ujarnya sekali lagi.

"Hiks...Hiksas mama Angel takut."

Tanpa mereka sadari beberapa anggota keluarga sudah berkumpul.

"Angel akan aku bawa ke Italia, aku yang akan menjaganya."

"Mah gak bisa gitu ." Ujar Jhon pretes.

"Sean sangat penuh ambisi,dia akan datang aku harus menyembunyikan Angel agar dia tak dapat menemukannya,tak ada bantahan Angel akan ke Italia denganku, dan kalian tak ada seorang pun yang tinggal bersama ku dan Angel.

****

Jenggggg jengg
Aku up ya guyss
Untuk kalian yang baca dan vote cerita aku, aku makasih bgt semoga kalian suka dan semangat buat vote dan komen cerita aku.

Salam sayang dan rindu Hanz❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️


My Possessive BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang