Seorang pelayan menghampiriku dengan buku dan bolpoin ditangannya.
"Permisi nona, anda ingin pesan apa? "Tanyanya dengan senyum diwajahnya.
"Angel ingin pesan red velvet dan jus Stowbery." Ujar angel dengan lembut.
Selang beberapa menit kemudian pelayan tersebut membawakan pesanannya.
"Apa anda baik-baik saja mungkin ada yang bisa saya bantu? "Tawar pelayan tersebut.
"Bisakah anda membantu angel. Angel rasa ada yang mengikuti angel dari tadi, dia didekat sana. "
"Baiklah anda pura-pura ke toilet saja nanti saya akan kesana. "
"Terima kasih. "
***
Beberapa menit kemudian si pelayan itu datang dan mengantarku ke sebuah ruangan.
"Masuklah." Ujar si pelayan itu.
"Ini ruangan siapa kak? Emang Angel boleh masuk? "
"Boleh ini ruangan kakak, jadi kamu santai aja, didalam juga sudah ada pesannanmu tadi. "
"Tapi Angel belum bayar makanan itu. "
"Udah gak papa saya pemilik disini kamu tenang saja. "
"Kalau kakak pemiliknya kenapa kakak jadi pelayan. "
"Angel, kakak senang dengan semua itu. Saat kakak jadi pelayan kakak tahu gimana pelanggan kakak, dan cara karyawan disini, kita sudah seperti keluarga. "
"Kakak baik banget sama angel, makasih ya. Nama kakak siapa? Kalau nama aku Natasya Angelina Alexander"
"Nama kakak Jane Natasya. "
"Rumah kamu mana? Coba kamu telfon orang tuamu atau kakakmu." Ujar kakak Jane padaku.
"Angel nggak mau pulang. "Ujarnya sambil menangis.
" Kenapa sayang? "
"Kakak angel gak sayang sama angel, dia cuma kasihan aja sama angel, orang tua angel juga gak sayang sampai harus nitipin angel dirumah nenek. "
"Kata siapa, dengar angel semua orang tua pasti sayang sama anaknya, begitu pula kakakmu pasti sayang sama kamu. "
"Tadi angel denger dari teman ex sekertaris kakak angel. "
"Mereka hanya iri sama angel jadi angel jangan percaya ya. "
"Tapi angel nggak mau pulang dulu. "
"Gimana kalau angel telfon kakak angel dulu, angel kasih kabar kalau angel nggak pulang, nanti kalau kakak angel cariin angel sampai malam gimana. "
Benar kata kakak Jane aku harus telfon kakak kasihan kalau cari aku sampai malam.
***
Dering telefon menghentikan perdebatan mereka yang saling menyalahkan. Ketika axel sedang melihat telefon alangkah terkejutnya ternyata yang menelepon adalah adiknya.
"Angel, kamu dimana? " Tanya kakaknya tanpa membiarkan yang disebrang bicara.
"Kakak angel baik-baik aja kok angel nggak mau pulang dulu, angel mau ke rumah temen angel. "Ujar angel.
" Kamu harus pulang, tidur dirumah. Kamu nggak bisa bohong sama kakak, kamu baru aja pindah, kamu juga belum dapat teman bagaimana kamu bisa bilang mau tidur ditempat teman kamu angel. "Ujar kakaknya dengan tegas.
"Angel baru ketemu dan dia baik banget sama angel, angel nggak peduli kakak izinin atau enggak yang penting angel udah bilang nggak pulang. "Ujarnya dan menutup telefon secara sepihak.
" Angel.. Halo angel.. "
"Sial." Umpat kakaknya dengan marah. Dia pun menelepon kembali.
'NOMOR YANG ANDA TUJU SEDANG TIDAK AKTIF, SILAHKAN COBA BEBERAPA SAAT LAGI ...... '
dia benar benar marah sekarang. Dia pun meminta kepada Dav untuk melacak keberadaannya.
"Gimana dav, dia ada di apartemen Dimitri Xel. " Ujar David beberapa menit.
"Kita kesana sekarang "
Mereka berdua pun pergi dengan beberapa pengawal dibelakangnya.
***
Dua orang perempuan terlihat sedang bercakap-cakap sambil berjalan menuju apartemen salah satu perempuan tersebut. Mereka adalah Jane dan Angel. Sesampainya disana alangkah terkejutnya angel melihat seorang laki-laki yang tersenyum menyambut kita tapi ekspresi itu berubah setelah melihat angel.
"Ngapain kamu bawa dia kesini. " Tanya lelaki tersebut.
"Ian dia temenku, apa salahnya. " Kata Jane.
"Jane, dia adiknya si Alexander. " Kata Ian dengan tegas.
"Ian dia temen aku, kamu yang punya masalah sama mereka. Jadi jangan masukkan aku dalam kebencianmu itu. "
"Baiklah terserahmu "
"Ya udah angel ayo masuk ke kamar. Ini kamar tamu. Sebentar aku ambilin baju. "
Selang beberapa menit Jane membawa sepasang baju tidur. Tapi sebelum mereka pergi ke pulau kapuk, Jane mengajak angel untuk mkan terlebih dahulu.
***
Suara bel mengganggu mereka yang sedang asyik makan bersama.
"Biar aku yang buka." Kata Ian.
Ian pun pergi dan membuka pintu. Tak menyangka ada dua orang musuhnya di depannya.
"Ah Axel, apa kau mau menjemput adikmu? Tak kusangka kamu secepat itu datang kesini. "
"Sialan kau Ian, dimana kekasihku sekarang" Kata dav dengan marah.
"Oh santai aja, kenapa kalian marah-marah. Kalau kalian ingin masuk kalian harus sopan. " Kata Ian dengan tegas.
"Kalau kalian gak jaga sikap kalian, lebih baik pulang aja. " Kata Ian sambil menutup pintu.
"Sial kau Ian, cepat buka. Oke kita akan sopan, puas. " Teriak David.
"Good, masuklah adikmu sedang makan di ruang makan. "
"Dengar jika kalian berbuat lancang dengan kekasihku aku tak akan segan-segan menghancurkan kalian. " Lanjut Ian.
David hanya menatap Ian dengan tatapan meremehkan. Kamu fikir kamu bisa menghancurkanku, dan sebelum kehancuranku terjadi akan kubuat dirimu merasakan kehancuran terlebih dahulu, batin David.
***†*
Akhirnya bisa up, walau gak seberapa, semoga kalian suka
Xoxo
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Boyfriend
RomanceEntah kenapa hati ini berbeda rasanya ketika menatapmu. Dengan tatapan polos mulai membuat hati ini berdetak hanya untukmu. langsung baca aja guys, maklum y 🙂