21

792 39 0
                                    

"Rayan kita mau kemana?" Tanya eca sambil memiringkan badannya untuk melihat rayan tapi dijawab oleh rayan dengan angkat bahu yang membuat eca cemberut dan meluruskan badannya

"Kita ngapain ke mall?"

"Ngemis"

"Dasar nyebelin banget si jadi cowo" guma eca langsung cepat cepat turun dari mobil dan berjalan memasuki mall dengan muka cemberut. Rayan yang melihat dan mendengar guma sang pacar hanya mampu tersenyum dan mulai mengejar eca

"Kalo ngambek jalannya cepet juga ya" ucap rayan yang membuat eca kaget

"Siapa yang ngambek? Engga ada yang ngambek tuh"

"Cewe disebelah gue"

"Engga tuh"

"Ya deh enga, biar engga ngambek lagi ikut gue yu" ucap rayan sambil membawa eca ketempat yang ia tuju

"Rayan kita ngapain ketoko baju?"

"Pilih baju yang lu suka" ucap rayan yang dibalas gelengan keras oleh eca

"Kenapa?"

"Baju disini mahal mahal" bisik eca yang membuat rayan tertawa

"Iiihh ko ketawa sii" ucap eca dengan muka menahan malu, gara gara ketawa rayan banyak pengunjung toko menatapnya dengan tatapan aneh

Selesai tertawa rayan memanggil salah satu pegawai toko

"Tolong pilihkan baju apapun yang bagus untuk pacar saya" ucap rayan kepada pegawai tersebut

"Baik mas, mari mba ikut saya" akhirnya eca mengikuti mba tersebut

"Mba suka model baju seperti apa?" Tanya mba tersebut

"Apa aja mba asal tertutup" jawaban eca membuat rayan tersenyum pasalnya ia masih mendengar suara eca dengan jelas

Akhirnya pegawai tersebut mengajak eca menjauh dari tempat tadi

"Bagaimana dengan baju ini sepertinya baju ini cocok untuk mbanya" pilih pegawai tersebut yang membuat eca berfikir

"Sebentar ya mba saya tanya pacar saya dulu" ucap eca yang dijawab anggukan

"Rayan" panggil eca yang membuat rayan mengangkat kepalanya

"Kata mbaknya baju ini cocok untuk eca, tapi harga bajunya mahal sekali" lanjut eca

"Bagus, ambil aja soal harga engga masalah buat gue" Ucap rayan membuat eca menganggukan kepalnya dan berjalan menjauh dari rayan

"Yaudah mba ini aja" ucap eca sambil memberikan baju tersebut kepada mbaknya

"Tidak sekalian dengan sepatunya"

"Tid--" ucap eca terpotong oleh suara belakang yang sangat ia kenal siapa lagi kalo bukan rayan

"Sekalian sepatunya" potong rayan

Setelah selesai dengan semuannya akhirnya rayan segera membayar belanjaan eca

"Makasih ya rayan, kalo eca boleh tau  untuk apa ya rayan membelikan dres tersebut"

"Besok jam 7 gue jemput pake baju yang gue beli jangan lupa dandan yang cantik" bukannya menjawab pertanyaan eca ia malah menyuruh eca dandan yang cantik

"Kita mau kemana lagi rayan?"

"Ketoko sepatu, nanti pilihin sepatu yang bagus dan cocok buat gue"

"Selamat datang, ada yang bisa kami bantu" ucap pegawai saat eca dan rayan memasuki toko tersebut

"Sepatu pria dimana?" Tanya rayan yang langsung diantarkan oleh pegawainnya

"Rayan, kayanya ini cocok untuk rayan" ucap eca membuat rayan menoleh

"Oke juga pilihan lu" tutur rayan yang membuat eca tersenyum

"Nomor 41 ada mba"

"Sebentar saya cari dulu barangnya"

Sambil menunggu pegawai tersebut datang eca melihat sepatu yang sangat ia impikan tapi sayang tabungannya tidak cukup untuk membeli sepatu tersebut. Ia bisa saja meminta kepada orang tuannya tapi ia tidak ingin bergantungan kepada sang ayah ia harus mandiri

"Kenapa?" Ucap rayan yang sudah disamping eca

"Engga papa, kalo rayan udah selesai eca ada disana ya" ucap eca sambil menunjuk bangku panjang yang terdapat dalam toko tersebut

"Ayo" ucap seseorang dari belakang membuat eca menoleh setelah tau siapa orangnya eca segera berdiri

"Belanjaan nya biar gue yang bawa" ucap rayan mengambil paper bag yang ada ditangan eca

"Engga usah rayan biar eca aja yang bawa" ucap eca mengambil belanjannya tapi dijauhkan oleh rayan membuat eca menghela napas

"Rayan mau masuk dulu?" Tanya eca saat sudah sampai dirumahnya

"Boleh, sambil nunggu ravin" jawab rayan dan mulai berjalan masuk rumah eca dengan eca didepannya

"Assalamualaikum"

"Walaikumsalam" jawab sang bunda dengan senyum diwajahnya

"Cie anak bunda abis kencan nih" ucap sang bunda membuat wajah eca berubah menjadi merah

"Malam tante"

"Malam juga caman"

"Caman?" Beo eca dan rayan

"Calon mantu" jawab sang bunda dengan muka meledek

"Bundaa" ucap eca

"Iya iya mari masuk rayan" ucap bunda eca diikuti dibelakangnya rayan dan eca

"Mau minum apa biar bunda buatkan?"

"Tidak usah tan"

"Panggil bunda aja biar sama kaya eca manggil bunda"

"Bunda buatkan jus mangga ya" ucap bunda eca langsung berjalan menuju dapur

"Maaf ya bunda emang begiu"

"Engga papa, bunda lu asik ko"

"Eca tinggal keatas sebentar ya rayan" yang dijawab anggukan

Selesai bersih bersih eca segera turun tapi dipertengahan tangga ia melihat sang bunda dan rayan tertawa lepas layaknya orang yang sudah kenal lama

"Tamu ko ditinggal sendiri ca?" Tanya sang bunda

"Eca abis bersih bersih bun, kalian abis omongin apa?" Ucap eca

"Kepo deh kamu" jawab sang bunda membuat eca cemberut

"Motor siapa tuh ca?" Ucap sang bunda

"Temennya rayan" jawab eca

"Kalo gitu saya pamit pulang dulu bun" ucap rayan mencium tangan bunda eca

"Hay neng cantik" ucap ravin saat melihat eca dan rayan keluar rumah yang dibalas senyuman

"Gue balik dulu" ucap rayan dan berjalan kearah ravin

"Hati hati" ucap eca

"Dadah neng cantik" ucap ravin mulai membawa motor rayan menjauh dari rumah eca

#####

07092019

VATTENE [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang