14.

805 40 0
                                    

"Bunda eca berangkat sekolah dulu" teriak eca

"Iya hati hati" teriak sang bunda

"Kamu" pekik eca sambil menunjuk seseorang

"Kamu tau rumah aku dari mana? Jangan jangan kamu ngintilin aku ya kemarin!" Ucap eca

"Bahkan gue bisa tau keseharian hidup lu" ucap orang itu yang masih nangkring diatas motor sportnya

"Lebih baik kamu pergi dari rumah aku" ucap eca sambil mengarahkan telunjuknya kearah luar gerbang

"Sayang koo belum berangkat?" Tanya bundanya yang masih dapat mendengar suara anaknya dari dalam

"Ini siapa ca" ucap bunda yang bingung ada lakilaki diperkarangan rumahnya

"Pagi tan saya lucas pacarnya eca" ucap laki laki bernama lucas sambil mencium tangan bunda eca. Kata kata terakhir lucas membuat eca melotot

"Anak bunda ternyata sudah besar ya dan kamu pinter sekali mencari pacar yang seganteng lu--"

"Bunda dia bukan pacar eca terus eca juga gak kenal sama dia" potong eca

"Dia emang masih malu malu tan kalo gitu saya minta izin buat anterin eca kesekolah boleh?" Izin lucas

"Silahkan tapi tolong jaga anak tante" ucap bunda eca. Setelah mendapat persetujuan lucas mulai mencium tangan bunda eca

"Cepet naik motor gue atau gue akan melakukan hal yang paling gila dari ini" bisik lucas yang membuat eca segera mencium tangan sang bunda

"Hati hati" ucap sang bunda

"Stoppp..." teriakan eca membuat lucas berhenti segara mendadak

"Kamu bisa gak sii bawa motor yang bener" pekik eca

"Tadi lu yang minta berhenti mendadak tapi kenapa gue yang diomelin" ucap lucas sambil menepuk keras jidat eca

"Aduh....kamu tuh jadi cowo kasar banget sii" ucap eca sambil mengusap jidatnya

"Nih helmnya" setelah memberikan helmnya kepada lucas, eca segera berjalan menuju sekolahnya sambil memegang jidatnya

"Siapa yang nyuruh lu jalan?" Ucapa lucas yang sudah disamping eca

"Ada apa lagi sii? Aku udah telat" ucap eca

"Pulang sekolah gue jemput" ucap lucas

"ENGGA MAU" ucap eca sambil menurunkan kaca helm lucas dan berjalan dengan cepat menuju sekolahnya

"Sebel sebel sebel" ucap eca saat sudah di dalam kelas

"Kenapa si dateng dateng muka asem banget" tanya vania

"Vania masih inget ga cowok yang eca tabrak dimall waktu itu" ucap eca yang membuat vania mengagukan kepalanya

"Kenapa emangnya? Lu naksir sama dia?" Ucap vania

"Amit amit" jawab eca sambil mengepal tangannya dan menaruh dikepala dan dibuang kemeja

"Kalo bukan itu apaan?"

"Cowo itu dateng kerumah eca pagi pagi dan bilang sama bunda kalo dia pacar eca" ucapan eca membuat eca menghentikan aktivitasnya

"Lu ga salah cerita kan ca"

"Eca serius vania"

"Lebih parahnya lagi dia anter eca kesekolah"

"APA DIANTER?" teriakan vania membuat eca segera membekap mulut vania

"Ini namanya luu dalam keadaan gawaatt" ucap vania saar bekapnya sudah dibuka

"Vania mah nakut nakutin eca aja"

"Bukan nakut nakutin ca tapi delapanpuluh persen luu dalam keadaan gawaaatt"

"Udah deh mending engga usah terlalu dipikirin"

Akhirnya bel masuk berbunyi yang membuat murid yang berada diluar kelas segera masuk

"Ca, celin ko ga masuk sii" ucap vania dengan suara pelan karna didepan guru sedang menerangkan pelajaran

"Gak tau vania" jawab eca

"Sepi deh engga ada celin" ucap vania

"Vania,Qiersya bila ingin mengobrol silahkan diluar" ucap guru yang membuat eca dan celin terdiam

"Sekali lagi ibu mendengar kalian berisik silahkan kalian keluar dijam pelajaran ibu" lanjut guru itu yang membuat vania dan eca terdiam sampai jam istirahat berbunyi

"Ca ayo kantin" ucap vania

"Sebentar vania" ucap eca

"Sebentarnya kapan dari tadi bilangnya bentar bentar tapi sampe sekarang belum selesai juga"

"Dikit lagi"

"Selesai...ayo" ucap eca sambil membereskan buku dan menaruhnya dilaci meja

"Akhirnya selesai juga" ucap vania menghembuskan nafas dan berjalan bersamaan menuju kantin

"Uluululu maaf ya vania" ucap eca sambil merangkul pundak vania

"Hey chiko" ucap eca sambil melambaikan tangannya

"Hey" balas chiko

"Maaf ya chiko,karna eca chiko jadi gini"

"Santay aja, lagian gue udah biasa kaya gini"

"Udah biasa?" Yang dijawab anggukan kepala

"Ini konsekuensi yang harus gue terima kalo mengikuti tawuran"

"Ayo dong gue udah laper nih" ucap vania

"Iya sabar"

"Chiko kita kekantin dulu ya" ucap eca kepada chiko yang dijawab anggukan

"Bu tini ayam geprek 1 sama es teh manis" ucap vania

"Siap neng" jawab bu tini

"Engga pesen ca" tanya vania saat melihat eca masih anteng dimeja kantin sambil melirik kanan kiri yang membuat vania mengikuti arah pandang mata eca

"WEEYY" teriak vania didepan muka eca yang membuat eca kaget setengah mata

"Vaniaaa!" Geram eca

"Kenapa? Mau marah!" Ucap vania menantang membuat eca melongoskan mukannya dan mencari lagi orang yang ia cari

"Pesanannya neng" ucap bu tini dengan membawa nampan

"Makasih ya bu" ucap vania sambil memberikan uang 15 ribu

"Nyari siapa si dari tadi?" Tanya vania yang masih penasaran tapi pertanyaan itu tak dijawab eca

"suka suka luu aja dah" ucap vania dengan nada sedikit sebal dan melanjutkan makannya

¤¤¤¤¤¤

Spesiaal kaya martabak manis. Up satu hari dua part

Yang kubutuhkan hanyalah vote dari kalian:)

02augustus2019

Salam,
AdindaMarsya

VATTENE [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang