Sesuai janji kemarin vania dan celin berangkat ketempat tujuan dengan pakaian tertutup
Sesampai disana sudah terdapat lucas,ravin, chiko dan rayan
"Kita langsung berangkat aja" ucap vania yang diikuti anak laki²
Sesampainya ditempat dituju rayan bingung pasalnya ini bukan rumah atau sejenisnya melainkan ini Pemakaman
"Lu akan tau jawabannya didalam" ucap celin sambil menepuk pundak rayan
Sebelum masuk mereka membeli bunga dan air mawar terlebih dahulu setelah itu baru memasuki area pemakaman
Setelah berjalan rayan dapat melihat jelas batu nisan tertulis indah nama QIERSYA QIANA QALESYA yang membuat kakinya melemas dan airmatanya turun
"Disini eca berada, dia sudah bahagia dengan alamnya" ucap vania yang memulai berkata
"Andai lu tau, dia begitu sayang bahkan cinta sama lu tapi apa yang lu lakukan sama dia. Dia hancur saat mengetahui lu mempermainkan hatinya, dia terlalu lemah untuk mengenal cinta tapi lu malah semakin melemahkan cinta dan kepercayaan dia" lanjutnya dengan air mata yang membasahi pipinya
"Lu ingin berterima kasih dengan siapa yang mendonorkan matanya kan?, maka berterima kasihlah kepada eca karna dia lu bisa melihat dunia ini lagi walaupun dia merelakan nyawanya untuk pacarnya bahagia" ucap chiko
Seketika ucapan chiko membuat dunia rayan hancur berkeping keping
"Kita tinggal dulu, mungkin lu membutuhkan waktu berdua bersama eca" lanjutnya dan pergi menjauh dari tempat rayan
Rayan menatap sedih gundukan tanah didepannya saat ini lalu menaburkan bunga yang tadi ia beli. Ia memejamkan matanya dan menarik nafas panjang sebelum ia membuka mulut untuk berbicara
"Hai" ucap rayan seakan menyapa orang yang berada didalam gundukan tanah tersebut
"Maaf, karna aku dunia dan masa depan kamu hancur" lanjutnya dengan suara mulai serak
"Jujur, aku rindu dan kangen kamu, aku ingin berbagi cerita dan bertemu denganmu. Tapi, itu mustahil" ucapnya "Hari ini aku telah melakukan kesalahan. Kesalahan yang membuat aku kecewa dengan diriku sendiri karna telah menghancurkan masa depanmu dengan mendonorkan mata ini" lanjutnya
"Dengan ikhlas kamu merelakan mata ini untuk ku" ucapnya sambil menyentuh matanya "Kamu...Kamu telah melanggar janji sya.. Janji untuk selalu bersamaku dan janji untuk tidak meninggalkan satu sama lain. Bahkan sampai saat ini aku masih belum percaya kalo kamu akan meninggalkan aku dengan cara yang membuatku kecewa dengan diriku sendiri. Maaf aku tidak bisa menjagamu dan melindungimu. Maafkan aku Sya" jelasnya dengan penuh penyesalaan dan tanpa sadar air matanya jatuh. Sebelum pergi dia mencium batu nisan eca
Rayan mulai bangkit menghapus airmatanya sambil menolehkan kepalanya melihat pusaran eca sambil tersenyum dan berjalan pergi dari sana
Rayan mengeluarkan ponselnya dan mengetik sesuatu
####
TAMAT
KAMU SEDANG MEMBACA
VATTENE [End]
De TodoInstagram : @mrsyzhra.adinda PERINGATAN KERAS UNTUK TIDAK MENJIPLAK CERITA INI❗❗❗ > Cerita yang saya publis #RENATA (End) #Vattene (End) #Kenzo&Naya #BAD GIRLS (break) #MEIN LEBEN (New) Qiersya Qiana Qalesya yang biasa dipanggil ECA ia memiliki seor...