Selesai berbalapan rayan pergi ke sebuah club dengan penampilan kacau
"Vodka satu botol" pesan rayan
Sudah setengah botol rayan meminum dan pengaruh alcohol mulai menguasai Dirinya. Rayan sudah berbicara ngaur
"Yan" panggil seseorang sambil menepuk pundak rayan
"Esya" ucap rayan yang membuat temannya menggeleng geleng kepala
"Lu bawa mobil apa motor yan?" walaupun dipengaruhi alcohol tapi temannya yakin bahwa rayan dapat mengerti ucapannya walaupun jawabnnya sedikit ngaur
"Aku bawa motor sya, kita pulang bareng ya" jawabnya yang membuat temannya membopong tubuh rayan menuju parkiran
Teman rayan pun memasukan rayan kedalam mobilnya dan berjalan menjauh dari club tersebut
Sesampainya didepan pintu ia langsung mengetuk pintu tersebut
"Salam malam tante" Ucap ramah teman rayan
"Malam, anak saya kenapa ya?"
"Tadi saya menemukan rayan disebuah club, karna terlalu meminum alcohol makanya dia seperti ini dan dia selalu menyebut nama ersya" jelas teman rayan
"Boleh bantu tante membawa rayan kekamarnya" yang dijawab anggukan
Selesai merebahkan tubuh rayan dikasurnya rayan terus menyebut nama eca yang membuat sang bunda sedih
"Siapa nama kamu nak?" tanya bunda
"Saya Vitro"
"Kalo gitu saya pamit dulu" lanjut vitro
"Tidak minum dulu" yang dijawab gelengan
"sekali lagi terima kasih nak vitro" ujar bunda sambil tersenyum dan vitro mulai melajukan mobilnya
********
Besok paginya rayan sudah terbangun dari tidurnya dengan kepala yang sedikit pusing
"Malem Kebanyakan minum nih" guma rayan sambil memegang kepalanya yang terus berdenyut dan menuangkan air putih yang berada disebelah kasurnya
Setelah dirasa pusingnya sedikit mereda ia mulai melakukan aktivitasnya untuk bersekolah
"Kirain bunda kamu belum bangun" suara sang bunda saat rayan keluar dari kamar mandi
"Bunda tunggu dibawah ya" lanjutnya sambil tersenyum
"Rayan berangkat" ucapnya sambil menyambar jaket dan kunci motornya
Sesampainya disekolah rayan bukannya berjalan kearah kelasnya melainkan menuju atap tempat dimana ia selalu menenangkan dirinya bersama hembusan angin
Sudah berjam jam rayan berada disini bahkan ia tak berniat untuk pergi dari tempat ini
Ting
Pesan terus masuk kedalam ponselnya tapi tak ada satu pesanpun yang ia balas alasannya cukup simpel yaitu engga penting lagi juga bukan orang yang gue harapkan
"Bener kan kata gue" ucap seseorang yang baru datang, tanpa menoleh pun rauan dapat mengetahui itu suara siapa
"Ngapain?" tanya rayan
"Lu dipanggil sama botak Suruh ke ruang Bk" yang dijawab deheman oleh rayan
"Sekarang yan, dari pada poin lu makin tambah" lanjutnya
"Bacot, lagi pula mau gue cepet atau lama point gue bakal tetep tambah" ujar rayan dan berjalan keluar dari tempat itu
Selesai diceramahkan orang guru Bk rayan berjalan kekantin dengan muka dan aura dingin
"Vin somay" ucap rayan saat sudah duduk bersama kedua sahabatnya
"Lu kenapa?" tanya chiko yang membuat rayan mengangkat alisnya
"Maksud gue engga kaya biasannya dipelajaran yang lu suka lu malah bolos"
"Pengen aja" simpel rayan
"Terus lu tadi dibilangin apa aja"
"Biasa"
Akhirnya mereka menghambiskan waktu istirahatnya dengan berbincang
******
Bel pulang sudah berbunyi
Sudah lebih dari satujam rayan terus bermain basket tanpa beristirahat, sampai sampai kedua sahabatnya kewalahan
"Yan udah sejam lu mainnya, setidaknya lu istirahat bentar nanti stamina tubuh lu drop" ucap chiko yang membuat rayan jengah dan memantulkan bola dengan kencang
"Woy mau kemana?" teriak ravin saat melihat rayan pergi meninggalkan mereka
Saat berjalan ditengah koridor ia melihat seseorang yang ingin ia temui dari tadi
"Woy lepasiin gue" teriak orang itu saat rayan menariknya dengan paks
"Rayan" ucap dia saat mengetahui siapa yang menariknya
"Mau apa lagi si lu? Kalo cuma mau tanyaiin keadaan eca jawaban gue tetap sama gue engga tau eca dimana" ucap dia dan mulai berjalan tapi ditahan oleh rayan
"Lu tau gimana rasanya ditinggal tanpa kepastiaan" ucap rayan yang membuat lawan bicaranya menaikan alisnya
"To the point engga usah belat belit"
"Semenjak operasi gue engga pernah ngeliat eca, gue berharap kalo dia selalu berada disamping gue tapi kalian malah menutupi keberadaan eca. Gue rindu dia tapi kalian menghalangi rindu ini. Gue ingin menebus dosa gue selama bersama eca. Tolong celin beritahu gue dimana eca berada" tutur rayan membuat celin menahan kesedihan
"Soory gue engga bisa menjelaskan sekarang gue takut karir lu kembali hancur. Bila waktu sudah tepat gue akan beritahu kebenaraan ini" ucap celin sambil menepuk pundak rayan dan berjalan menjauh dari tempat itu
#####
Selamat hari Senin:)) Jangan lupa baca cerita terbaruku hehe
adndmrsyzhra silahkan atuh dicekcek.Salam 4November2019
KAMU SEDANG MEMBACA
VATTENE [End]
RandomInstagram : @mrsyzhra.adinda PERINGATAN KERAS UNTUK TIDAK MENJIPLAK CERITA INI❗❗❗ > Cerita yang saya publis #RENATA (End) #Vattene (End) #Kenzo&Naya #BAD GIRLS (break) #MEIN LEBEN (New) Qiersya Qiana Qalesya yang biasa dipanggil ECA ia memiliki seor...