29

738 39 2
                                    

"Hai calon pacar" teriak seseorang dari belakang yang membuat eca memberhentikan jalannnya

"Jaga ucapan lu"

"kenapa?bukannya dikit lagi lu mau putus sama kekasih lu itu"

"apa maksud lu di..to" ucap eca sambil melihat nametag seseorang yang selalu menemui dan mengatakan kalo ia akan membuat hidup eca menderita

"yah sedih deh gue ternyata secepat itu lu tau nama gue. Iya gue Dito Fahreza orang yang akan menjadi kekasih lu"

"Gue bilang jaga ucapan lu"

"Jangan pernah tunjuk gue seperti itu" ucap dito penuh penekanan dan menarik eca menuju taman

"Gue cuma kasih tau itu juga kalo lu percaya sama gue" ucap dito

"Engga penting----"

"Ini tentang kekasih lu" eca memberhentikan langkahnya saat mendengar ucapan dito

"Cepat katakan"

*****

"Eca lu kemana aja? Tadi gue telopon nyokap lu katanya lu udah berangkat dari tadi" ucap vania tapi tidak dijawab oleh eca

"Eca" ucap vania sambil mengangkat dagu eca yang sedari tadi menunduk dan betapa terkejutnya vania saat melihat wajah eca basah dengan mata sembabnya

"Lu kenapa ca?" tanya vania tapi yang ia dapatkan pelukan erat dari eca yang membuat ia merasa sedih

"Tenangin diri lu dulu ca" sambil membawa eca untuk duduk

"Sekarang lu boleh cerita sama gue ca?" tapi ucapan vania membuat eca menangis semakin deras

"kita ke uks ya, muka lu pucet banget" yang dibalas anggukan

"Sekretaris tolong nanti izinin gue sama eca ya, soalnya muka eca pucet banget" tidak sengaja saat ingin keluar kelas vania dan eca bertemu celin

"Kemana aja lu? Hari gini baru masuk" tanya vania yang membuat lawan bicarannya tertawa

"Ngape kangen sama gue?" ucap celin

"Najingsung" jawab vania dengan muka jyjyknya

"Mau kemana sama eca?"

"uks, duluan ya"

"jangan lama lama kalian"

Diuks

"Tolong buatkan Teh anget ya" ucap vania kepada petugas pmr

Sedangkan vania mengambil kotak obat dan mengeluarkan freshcare langsung memberinya kepada eca

"Permisi kak ini teh hangatnya" setelah mengucapkan terima kasih anak pmr tersebut keluar

"Istirahat dulu ca,gue bakal balik kekelas"

"Disini aja van, ada yang ingin eca ceritakan"

"Lu pulihin dulu tubuh lu baru lu boleh cerita kegue" ucapan vania yang langsung dituruti oleh eca

Jam istirahat

"eeeuuhh" geluhan dari eca yang membuat vania terpejat dari tidurnya

"Lu tidur ape mati? Lama bener" omel vania membuat eca menyengir

"Ya maaf,yaudah sekarang kita cus kantin"

"vania eca" teriak seseorang saat mereka berdua memasuki area kantin

"Itu celin ayo ca kesana" ucap vania membuat eca mengikutinya saja. Iya yang meneriaki nama mereka adalah celin

"Gimana keadaan lu ca?" tanya celin

"seperti yang dilihat" jawab eca seadannya

"Gue mau beli jajan ca, mau nitip ga?"

"samaiin aja"

"oh ya tadi diuks lu mau cerita apa?" tanya vania saat sudah membeli makanan untuk dirinya dan eca. Eca melirik celin tapi yang dilirik tidak menyadarinya

"Engga jadi" ucap eca sambil menyengir

"Hay pacar" ucap seseorang dari belakang yang membuat ketiga sahabat itu menoleh

"Di...to" ucap eca sedikit terbata yang membuat dito tersenyum dan kedua sahabatnya menatap eca serta dito secara bergantian

"Sejak kapan lu berteman sama brandalan?" tanya vania

"Vania jangan liat seseorang dari luarnya. Dito baik sama eca" yang membuat vania bungkam

"Gue boleh gabung" ucap dito yang dijawab anggukan oleh eca

"Kenapa pesen somay doang?" tanya dito

"Jam istirahat eca kurang suka makan nasi" bukan eca yang menjawab melainkan vania

"Nanti balik bareng gue mau engga?"

"Eca balik sama pacarnya" lagi lagi dan lagi vania menjawab semua pertanyaan dito

"Ca gue sama vania balik kekelas duluan ya" ucapan celin membuat vania melotot tapi ia tidak memperdulikan itu ia segera membawa vania keluar kantin

"Rayan pacar lu digondol tuh" teriak vania yang membuat semua murid menoleh termasuk rayan yang sudah memperhatikan gerak gerik dua pemuda tersebut hingga mereka berdua bangkit dan berjalan keluar kantin.

Disaat eca dan dito melewati meja rayan tidak sengaja mata mereka bertemu dengan pandangan berbeda beda. Eca dengan pandangan kecewa dan rayan dengan pandangan marah.

#######

29September

VATTENE [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang