QIERSYA QIANA QALESYA
BINTI
WISHU REZA MAHENDRAWAFAT :04 FEBRUARI 2007
LAHIR : 11 JUNI 1990"Selamat pagi sayang"
"Gimana kabar kamu sama ayah disana?"
"Bunda kangen kalian berdua" dengan airmata yang menetes
"Hari ini bunda akan menemui celin dan membawanya kerumah kita"
"Bunda pergi dulu"
Bunda menaiki taksi yang sudah ia pesan
"Kealamat ini pak" sambil menyerahkan secarik kertas
Langsung saja mobil itu melaju dengan kecepatan sedang
Bunda sudah sampai ketempat yang ia tuju dan segera turun setelah mengucapkan terimakasih
"Permisi ada yang kenal dengan ini?" tanya bunda sambil menyodorkan foto kesalah satu anak pang
"Kenal, kalo pagi begini dia jarang kesini" jawabnya
"Biasanya dia kesini jam berapa ya?"
"jam 2 an"
"Kalo begitu saya tunggu sini saja, terima kasih atas infonya" sambil tersenyum
Orang yang bunda tunggu akhirnya datang dengan motor sportnya dan pakaian seperti preman
"Ada yang nyariin bos" ucap anak pang yang tadi sempat berbicara dengan bunda yang membuat celin melihat apa yang ditunjuk mereka
"Tunggu di basecamp" ucap celin yang membuat anak pang tersebutpergi
"Celin" ucap bunda sambil memeluk celin tapi pelukan itu tidak dibalas olehnya
"Ada apa?" tanyanya
"Kenapa kamu bisa disini? Kemana orang tua kamu?" pertanyaan bunda membuat celin muak
"Jangan sok peduli!!urus saja keluargamu" ucap dingin celin membuat bunda menangis
"Eca meminta bunda menemuimu dan dia meminta bunda untuk menganggapmu sebagai anak bunda"
"Saya tidak butuh belas kasian dari keluarga anda" nada suara celin mulai meninggi
"Lebih baik anda pergi dari sini" tapi bunda tetap ditempatnya yang membuat celin menarik kasar untuknya pergi
"Bunda akan tetap berusaha celin" ucap bunda sebelum dirinya benar benar pergi
*******
"Bunda" ucap seseorang yang berada didalam rumahnya
"Vania, sejak kapan kamu disini?" tanya bunda
"Mungkin 2 jam yang lalu"
"Kenapa tidak telopon bunda sayang?"
"sudah tapi nomor bunda tidak aktif"
"Bunda dari mana? Lalu kenapa rumah sepi banget"
"Bunda tadi abis dari pasar" bohongnya yang membuat vania menatapnya
"Bunda engga bisa bohong sama vania, walaupun bunda tidak cerita kepada vania tapi vania tau semuannya"
"Bunda memang dari pasar sayang"
"Baiklah kalo bunda memang dari pasar, vania ingin mengatakan sesuatu tapi maaf ucapan vania akan membuat marah dan menangis"
*FLASH BACK ON*
Saat bunda dan dokter berjalan keluar
"Tante saya izin keluar sebentar" izin vania yang dijawab anggukan
Setelah meminta izin vania mengikuti bunda dengan sembunyi-sembunyi
"Yah masuk lagi" kecewanya yang didepan ruangan dokter tersebut
"Maaf anda ngapain ya didepan ruangan dokter claudia?" ucap suster yang membuat vania panik
"oh saya lagi nungguin tante saya iya tante saya lagi didalam" ucapnya dengan panik
"Bila ingin menunggu silahkan di ruang tunggu jangan didepan pintu" setelah berucap seperti itu suster tersebut pergi membuat vania lega
"Mereka ngomong apa si" gumanya berusaha mendengarkan dengan telinga menempel dipintu. Walaupun samar samar vania dapat mendengar apa yang mereka bicarakan
"Eca mendonorkan matanya untuk rayan" ulangnya apa yang ia dengar tadi
"engga mungkin, sahabat gue tidak segila itu" ucapnya menyakini dirinya sendiri. Tapi takdir berkata lain sahabatnya benar mendonorkan matanya untuk rayan
Penjelasan yang dokter itu ucapkan membuat vania hancur sampai badannya meluruh kebawah
"Eca kenapa harus lu" ucapnya ditengah isaknya
"Lu ninggalin gue, gue benci lu ca"
Ia bangkit dan pergi meninggalkan ruangan tersebut dengan berlari kencang meninggalkan rumah sakit tersebut
*FLASH BACK OFF*
Tangis yang bunda tahanpun akhirnya pecah begitupun vania
"Eca menitipkan ini" ucap bunda menyerahkan secarik kertas dan langsung diambil
Hai cahabat aku....
Vaniaku yang cantik, bawel, tukang ngegas jangan nangis mulu nanti jelek aja. Surat kali ini eca bikin pendek aja ya tapi kenangan kita tidak sependek surat yang eca bikin eeeaa.
Tolong vania untuk bantu bunda membawa celin kerumah ayah. Eca ingin celin mendapatkan hidup yang layak dan mendapatkan kasih sayang dari orang tua. Dan tolong juga jang memberi tahu semua ini kepada rayan biarlah waktu yang akan menjelaskan semua ini kepadanya.
Maaf udah ngecewaiin vania, eca pasti bakal kangen sama vania, jangan lupaiin eca ya. sukses untuk kedepannya dan jangan lupa loh kalo udah punya pacar sering sering cerita didepan pusaran eca awas aja sampe engga cerita eca bakal marah sama vania. See You My Friend's.
Tertanda
Eca, sahabatmu terkasih"Bunda" panggil vania dan langsung memeluk bunda eca dengan airmata yang terus mengalir
#####
191018
KAMU SEDANG MEMBACA
VATTENE [End]
RandomInstagram : @mrsyzhra.adinda PERINGATAN KERAS UNTUK TIDAK MENJIPLAK CERITA INI❗❗❗ > Cerita yang saya publis #RENATA (End) #Vattene (End) #Kenzo&Naya #BAD GIRLS (break) #MEIN LEBEN (New) Qiersya Qiana Qalesya yang biasa dipanggil ECA ia memiliki seor...