20. Lelah

50.1K 3.4K 255
                                    

Jungkook sukses terbaring lemas di atas kasur dengan Taehyung yang shirtless. Taehyung mengancingi kancing celananya, menaikkan resletingnya lalu mengambil segelas wine yang tersedia di meja lalu menenggaknya hingga tuntas.

Jungkook menghela nafasnya dengan rakus. Lubangnya terasa berkedut dan penuh, seperti biasa, Taehyung benar - benar brutal. Seluruh tubuhnya basah oleh keringat dan sperma, belum lagi hickey yang terpampang banyak hampir di seluruh tubuh dan tulang selangkanya membuat Taehyung menyeringai.

Kedua tangan Jungkook memerah karena Taehyung menahannya dengan kuat, kedua mata Jungkook ditutup oleh sebuah blindfold hingga ia hanya bisa merasakan seluruh titik sensitifnya tanpa bisa melihat apa yang Taehyung lakukan pada tubuhnya. Meski begitu ia bisa merasakannya.

Kedua pipi Jungkook bersemu merah. Ia mengerjap menatap pada Taehyung yang berkacak pinggang, pria itu telah memakai jasnya namun tidak dikancingkan.

 Ia mengerjap menatap pada Taehyung yang berkacak pinggang, pria itu telah memakai jasnya namun tidak dikancingkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Membuat Jungkook kembali merona hingga harus memalingkan wajahnya dari tubuh Taehyung.

Taehyung menyeringai. Ia merangkak perlahan mendekati Jungkook hingga lelaki manis itu menahan nafasnya. Sudah cukup, tubuhnya terasa sangat lelah. Bahkan cairan Taehyung pun kembali tertampung banyak di dalam holenya. Membuat Jungkook melenguh kala Taehyung mengusap paha bagian dalamnya.

"Kau menikmatinya 'kan?" Membisikkannya tepat di samping telinga Jungkook.

Nafas Jungkook tercekat. "A-apa?" Taehyung tersenyum kecil, meniup telinga Jungkook hingga tubuh Jungkook kembali meremang.

"Kau menikmati bagaimana aku menyetubuhimu 'bukan? Menghujam dengan keras hingga menumbuk titik sensitifmu. Mengerang dan memanggil namaku, membuatku lepas dengan sebegitu puasnya di dalammu. Bukankah itu menyenangkan?" Menyingkirkan anak rambut Jungkook lalu melumat bibir merahnya.

Jungkook menahan dada Taehyung. Nafasnya kembali terengah dengan pandangan sayu dan pipi yang memerah. Keningnya mengernyit, kenapa Taehyung menanyakan hal itu, pikirnya.

"Jawab. Kau menikmatinya 'kan?" Jungkook mengatupkan bibirnya. Dalam hati menggerutu kesal. Kenapa Taehyung harus menanyakan hal seperti itu padanya?!

Jungkook menolehkan kepalanya ke arah samping, berusaha untuk tidak menatap Taehyung. Namun Taehyung menahan wajahnya hingga membuat kedua matanya kembali beradu dengan hazel cokelat milik Taehyung.

"K-kenapa kau menanyakannya?" Taehyung tersenyum.

"Karena aku ingin yang merasa nikmat bukanlah aku seorang. Aku ingin kau pun juga merasakannya." Memeluk tubuh Jungkook lalu meletakkan kepalanya di ceruk leher Jungkook.

Jungkook sukses menahan nafasnya lagi kala merasakan nafas hangat Taehyung yang menerpa lehernya. Cukup untuk membuatnya menggeliat resah. Terlebih lagi ia dapat merasakan otot perut Taehyung yang menggesek perut datarnya. Dada bidang Taehyung seakan membuatnya tenggelam di bawah kungkungan Taehyung.

Jungkook balas memeluk Taehyung. Satu jawaban yang pasti, tentu saja ia menikmatinya. Walau terkadang Taehyung bertindak kasar, tapi hal itu justru membuatnya merasa semakin panas. Ia suka bagaimana Taehyung memperlakukan tubuhnya hingga membuatnya menggeliat dan mendesah frustasi.

Jungkook berdehem kecil, ia memeluk Taehyung dengan erat dan menggumam.

"..ya, hum." Membuat Taehyung tersenyum. Ia menegapkan tubuhnya dan menatap Jungkook dari atas.

Lagi, ia dibuat gemas dengan tatapan Jungkook yang menyiratkan rasa kesal dan malu. Jungkook ingin menarik tubuhnya untuk kembali ia peluk, namun Taehyung menahannya. Ia tahu Jungkook hanya ingin menyembunyikan wajahnya yang merona karena malu.

"Ish.. peluk!" Rengeknya dengan bibir mencebik ke bawah. Membuat Taehyung tidak tahan untuk tidak memeluk lelaki manis di bawahnya.

"Minggu depan aku akan mengenalkanmu pada kedua orangtuaku." Sebuah sengatan kecil seakan menyetrum jantung Jungkook kala mendengar kata - kata Taehyung.

"T-tapi.." Taehyung berdehem, ia menegapkan tubuhnya kembali. Menatap Jungkook dengan sorot penuh puja dari kedua mata hazelnya.

Jungkook menggigit bibir bagian bawahnya ragu. "Aku.. aku masih sekolah Hyung. Aku takut, mereka tidak akan menyukaiku." Taehyung tersenyum kecil.

"Kenapa? Apa ada alasan mereka tidak menyukaimu?" Jungkook diam. Benar, ia dan Taehyung telah menjadi sepasang kekasih. Lalu apa masalahnya? Sekarang dia bukan lagi slave Taehyung.

"Entahlah Hyung.. Aku, aku hanya merasa sedikit takut." Taehyung menghela nafasnya.

"Memang usiamu masih terlalu muda untuk menikah denganku. Maka dari itu aku akan menunggumu lulus dari Senior High School." Kedua bola mata Jungkook membola. Memandang tidak percaya pada Taehyung.

"Tapi itu butuh waktu dua tahun Hyung." Taehyung menaikkan salah satu alisnya.

"Lalu? Bukan masalah untukku. Toh kita akan selalu bersama. Tinggal mengenalkanmu pada kedua orangtuaku, meminta restu, lalu mengunjungi orangtuamu."

Seketika binar pada kedua mata Jungkook meredup. Hati yang sebelumnya berdebar kencang kini berdegup nyeri. Ia mengerjapkan kedua matanya yang terasa panas.

"Kenapa?" Heran Taehyung kala melihat ekspresi Jungkook.

Jungkook tersenyum sendu. "Andai kedua orangtuaku masih ada, mungkin aku akan melakukan apa yang kau katakan Hyung." Dan Taehyung cukup terkejut mengetahui fakta ini.

"Astaga, maafkan aku." Ia memeluk Jungkook. Berusaha menguatkan lelaki manis itu.

Jungkook tersenyum tipis. "Tidak apa, kita tetap bisa melakukannya. Lain waktu aku akan mengajakmu ke rumah orangtuaku, Hyung." Taehyung mengangguk kecil. Ia mengecup bilah bibir Jungkook.

"Aku mencintaimu." Jungkook tersenyum. Memeluk erat leher Taehyung.

"Aku lebih mencintaimu Hyung." Taehyung terkekeh. Ia melirik jam di kamarnya.

Sudah sore rupanya. Sepertinya dibandingkan bekerja, ia justru lebih memilih untuk melewati hari panasnya bersama Jungkook di ranjang.

"Kita pulang sekarang, tapi.." Jungkook mengerjap.

"Aku akan memandikanmu. Disini ada kamar mandi, Hyung akan menggendongmu kesana." Jungkook mengangguk. Taehyung pun menggendongnya menuju kamar mandi. Sekalian mereka mandi bersama, dan syukur, Taehyung tidak menerkamnya kembali.

Walau hickey di area dada dan perutnya harus bertambah.

T
B
C

_______________________________________

Bitch Bunny with Lion Daddy 🔞 [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang