part 18: Museum.

454 32 0
                                    

Kalung itu sama persis dengan punya ku.

"Em Bel ada apa?." Tanya Brandon dan aku sadar aku melamun.

"Tidak ada." Ucap ku.

"Em dimana kalung ini?." Tanya ku sembari menunjuk kalung yang ada di lukisan.

"Em itu tidak ada di museum ini mungkin ada di museum kerajaan zefliz, karena setahu ku barang barang kerajaan itu ada di sana, nama museum nya Elzafiz." Ucap nya. Aku hanya mengangguk.

"Eh ayo kita ke sana kita berkumpul lagi." Ucap ku.

Saat disana baru ada Fani dan Max yang duduk sambil berbicara.

"Hei." Ucap ku melambaikan tangan Fani membalas nya.

"Baru kalian?." Tanya ku.

"Aku sudah dari tadi." Ucap Fani. Aku hanya manggut-manggut.

"Hei Max." Sapa ku. Dia hanya tersenyum.

"Hei kalian!." Seru seorang gadis yang ku yakini itu adalah suara toa Lita. Dia datang bersama Andrew. Membuat kami menjadi pusat perhatian. Memalukan!.

"Jangan berisik." Ucapku.

"Hehe maaf." Ucap Lita sambil nyengir ga jelas.

"Dimana Letta dan Alex?." Tanya ku. Mereka semua mengedikan bahu. Aku mendengus kesal.

"Hei!." Seru seorang laki laki yang ku yakini dia Alex. Kami semua menoleh ke arah suara datang.

"Hei tayo hei tayo!." Ucap Alex sambil tertawa. Kami menatapnya horor.

"Sudah kita pulang ya hari sudah mulai gelap." Ucapku. Mereka mengangguk.

Kami melewati sebuah kotak kaca besar dan di dalamnya ada sebuah tongkat sihir dan pedang.

Aku mendekatinya dan melihat kalimat yang ada dibawah kotak kaca itu.

'Tongkat sihir zeax dan pedang zord milik Ratu putih!'

Aku menatap pedang dan tongkat sihir itu aku berdecak kagum. Aku menyentuhkotak kaca itu.

tongkat sihir itu memiliki ukiran yang rumit dan pedang emas silver itu membuat ku kagum. 'Andai aku memiliki seperti itu.' batin ku.

"Hei ayo bel pulang." Ucap Brandon yang membuyarkan lamunanku.

"Ah ayo!." Ucapku dan bergerak menjauh dari kotak kaca itu.

Saat hampir sampai di depan pintu keluar museum ada sesuatu yang membuat ku tertarik.

Ada sebuah figura dimana figura yabg berisi sebuah lukisan saat seorang perempuan dengan pakaian kimono emas nya dan sayap nya yang besar berwarna putih memegang pedang yang di pajang di museum ini. Em tunggu dulu kata Brandon jika barang barang kerajaan akan di taruh di museum kerajaan tapi buktinya ini itu ada.

Tidak mungkin ini hanya manipulasi nya saja. Ini museum pusat entahlah yang pasti membuat ku curiga dan penasaran. 'Arghh pusing!.' batin ku.

"Hei melamun apa?." Seseorang menepuk pundak ku dengan bertanya kepadaku dan aku sangat mengenal suara itu.

"Nothing." Ucapku. Lalu aku pergi menyusul teman teman ku dan meninggalkan nya di dalam museum sendirian. Aku dapat melihat wajahnya yang cengo.

Bella pov end.
________________

Author POV

Merema berkumpul di sebuah cafe yang tidak jauh dari museum.

"Bagaimana kalian ingin pesan apa?." Tanya Fani.

Isabella & Takuira(slow update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang