part 21: Partner

479 27 1
                                    

HAPPY READING FOR READER!

ENJOY:)

_____________________________

Sampai di hutan ternyata semua sudah berkumpul.

"Baik anak anak akan Mr. tunggu di sini saja. Kalian masuk lah." Ucap Mr. Hans. Kami mengangguk.

"Eits ingat jangan melebihi batas garis putih karena hutan disana liar sekali." Ucap Mr. Hans. Kami lagi lagi mengangguk.

Kami berempat masuk kedalam hutan sampai di tengah hutan.

"Bagaimana kita berpencar?." Tanya Lita.

"Ide bagus, aku akan ke barat, Bella akan ke timur, Letta e selatan, dan kau ke utara. Bagaimana?." Tawar Fani. Kami mengangguk saja.

"Jika sudah kita langsung keluar dan pergi ke asrama." Ucapnya lagi dan kami lagi lagi hanya mengangguk.

Bella pov end.
_____________________________

Fani Pov.

"Padahal aku sudah punya cupang lho masa cari lagi. Ah gapapa kalau ada lagi kan bagus." Gumam ku sambil tersenyum senyum.

Fyi: Cupang yang di maksud adalah ikan cupang besar berwarna biru merah cantik karena setiap mermaid pasti punya. Dan ikan nya berbeda beda. Ia adalah peliharaan mermaid.

Aku mulai menelusuri hutan ini semakin lama semakin masuk hutan dan lelah!.

"Huft..aku sudah lama disini tapi tidak ada yang datang aku harus cari kemana lagi!." Gumam ku frustasi, karena dari tadi aku hanya berputar putar.

Srak..srak..srakk...

Suara itu berasal dari semak semak. Saat ku perhatikan semak semak itu bergerak. Aku berjalan mendekati nya tanpa rasa takut pun.

Saat ku lihat dari semak semak tiba tiba ada yang meloncat kearah ku seketika aku mundur.

Ternyata seekor hewan berbulu ungu gembul.

"Hei ternyata seekor kelinci. Eh tunggu kelinci ungu?.", Tanya Fani bingung apa ada dengan kelinci ungu??. Itulah pertanyaan yang ada di pikirannya.

"Ya aku memang kelinci ungu. Bulu beracun. Eh apakah kau bisa memegang ku?." Tanya nya. Membuat ku menganga.

"Bisa bicara? Dan kau beracun apa kau berniat membunuh ku? Dan tentu saja aku bisa memegang mu kenapa?." Tanya ku. Membuat kelinci itu terkekeh pelan. Setahuku hanya makhluk hewan air yang bisa.

"Tentu saja semua hewan disini bisa berbicara dan aku memang memiliki bulu beracun tapi bulu ini akan menyerang jika ada yang menggangguku dan partner ku. Padahal sudah lama aku menunggu seseorang menjadi partner ku seperti nya aku merasakan aura yang sama." Ucapnya.

"Apa kau menjadi partner ku?." Tanya nya lagi. Aku pasrah dan mengangguk karena kasian.

"Kita akan membuat kontrak janji. Ucapkan mantra nya." Ucapnya. Aku bingung dan setelah mengingat nya aku mengucapkan mantra dan kelinci itu berubah.

Badannya nya yang besar ukuran manusia remaja dengan mata tajam ungunya. Bulu ungunya mengeluarkan duri suri tajam dan telinganya yang panjang.

"Wow!." Pekik ku. Terkejut. Satu kata yang melambangkan semua perasaan ini.

"Hahaha ini wujud asli ku. Jika kau membutuhkan ku panggil aku. Aku memiliki kemampuan meracuni orang dengan cepat." Ucapnya.

"Tunggu! Nama mu siapa?." Tanya ku.

Isabella & Takuira(slow update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang