part 11. :ice boy.

597 36 1
                                    

Aku menepuk pundak salah satu dari mereka.

"Hei! Kok makan ga ajak ajak." Ucapku.

"Lagian siapa suruh keluar duluan dari kelas?." Ucapnya.

"Hehe ya maap, aku tadi ke kamar. Dan aku lihat cuman ada Fani." Ucapku. Sedang kan fani? Sudah nikmat makan.

"Kok aku ditinggal makan sendiri." Ucapku sambil mengerucutkan bibir ku.

"Manyun manyun jelek tahu, udah ah sana pesen aja." Ucap Letta.

"Ye..iri bilang." Ucapku sambil berlenggang pergi.

Saat aku mesan aku merasa ada seseorang yang ada menatap ku. Aku lihat ke arah teman teman mereka tidak membicarakan ku. Saat ku lihat penjuru kantin aku menemukan seseorang sedang menatap ku tajam dan dingin. Siapa lagi kalau bukan Brandon.

Aku kembali ke meja teman ku. Kulihat mereka sudah selesai makan.
Dan mereka bertiga mau pergi.

"Yah..kalian mau kemana? Aku baru makan temenin kek." Ucapku.

"Gak bisa Bella kita dimarahin sama seseorang nanti. Orang nya mau kesini. Byee Bella." Ucap Lita. Mereka bertiga tertawa seakan menertawakan ku. Aku kembali mengerutkan bibirku dan makan dengan mengucap kan sumpah serapah.

"Jangan manyun. Jelek!." Ucap seseorang dingin. Aku mendongak dan mendapati seorang laki laki dengan paras tampan. Tatapan kami terkunci. Jarak dahi kami hampir menyatu. Dia adalah orang yang pertama kali pernah bertemu ya Brandon Wetherson

Aku langsung mengalihkan pandangan ku, jantung ku maraton. Aduh. Aku kembali melanjutkan makan ku dengan mata fokus ke makanan tak berani menatap nya.

Aku sudah selesai dan pergi tanpa mengucapkan sepatah kata apapun. Aku mengira dia adalah angin biasa. Tapi sebuah tangan kekar memegang tangan ku seakan tidak mau pergi.

"Mau kemana?." Tanya nya dingin.

"Kelas." Jawab ku tak kalah dingin.

"Gak usah duduk!." Ucap nya tegas.
Mau tidak mau aku menurutinya.

"Ngapain?." Tanya ku.

"Tungguin makan." Ucapnya.

"Aku mau ke kelas." Ucapku ketus. Dan kembali berdiri dan ia menatap ku tajam dan kembali men duduk kan ku lagi dengan tangan kekarnya.

"Apaan sih?." Ucap ku sambil menepis tangannya. Padahal jantungku berdetak kencang. Aku mencoba tidak gugup

"Udah diem duduk atau mau aku cium?." Ucapnya dingin.

Aku melongo dan aku kembali diem dan duduk. Tiba tiba dia mengacak rambut ku.

"Gitu dong, nurut." Ucapnya. Aku nunduk karena gak mau jadi pusat perhatian.

"Udah selesai, mau ke kelas kan silahkan." Ucapnya. Aku langsung berlari menuju kelas. Untung kelas belum masuk.

"Hosh..hoshh.." Ucapku ngos-ngosan.

"Ngapain lari lari Bella?." Tanya Fani.

"Hoshh..aku kabur tadi dari cengkraman singa." Ucapku asal.

"Hah! Mana ada singa disini?." Tanya Letta yang terkejut.

"Itu loh..singa dingin masa gatau sih." Ucapku setelah mengatur nafas.

"Enggak emang ada siapa?." Tanya lita kali ini.

"Heish..itu kak Brandon itu singa Dingin." Ucap ku dengan nada kecil saat menyebut kan namanya. Mereka tertawa terbahak-bahak.

"Kenapa tertawa?." Tanya ku.

"En-nggak papa eh lihat tuh dibelakang ada siapa." Ucap Fani. Mereka bertiga menahan tawa mereka.

Isabella & Takuira(slow update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang