“Kalian ... Musuhan?”
Seungri curiga setelah memperhatikan kedekatan mereka yang tampak renggang. Habisan saling jauhan, diam-diaman, apalagi Jisoo, ketara banget mengibarkan bendera perang.
“Masa habis liburan berantem, sih?” ucapnya sambil merangkul masing-masing pundak mereka.
Jisoo langsung menyingkirkan rangkulan sang ayah, menghindari obrolan yang melibatkan dia dan Jaehyun. Tanpa berucap, dia langsung masuk rumah meninggalkan kedua pria itu.
“Kamu apain anakku?”
Mampus.
Jaehyun panas-dingin seketika. Tatapan Seungri tampak biasa, tapi cukup mengintimidasinya. Toh, dia merasa sendiri telah mengapa-apakan si anak asuh Seungri.
“Hmm, sa—saya ....”
“Haha bercanda, Jae, gak usah serius gitu,” potongnya kembali merangkul pundak Jaehyun. “Tapi kalau beneran iya, mending minta maaf sebelum si Bapak Choi tahu. Mau ditendang keluar?”
Jelas dia tidak mau. “Gak, Pak!” sahutnya cepat ketakutan sendiri.
“Bagus,” katanya. “Ya udah, baikan cepetan. Jangan sampai satu orang menghilang hanya karena kesalahpahaman,” paparnya.
Apa yang dikatakan Seungri ada benarnya juga. Jaehyun tidak serius bercanda soal kemarin, timingnya saja yang tidak pas. Dia tak boleh membiarkan permusuhan di antara mereka bertahan lama.
Jangan sampai satu orang menghilang hanya karena kesalahpahaman.
♨♨♨
“Posisi tangannya yang bener, Jisoo!” tegur Youngbae membenarkan letak pegangan sang putri pada busur panah. Tumbenan sekali Jisoo minta diajarin panahan sore-sore, biasanya ogah latihan beginian.
“Fokus ke depan, lihat baik-baik papannya—Ya ampun, Jisoooo ...!” geramnya gemas kala anak panah melesat melewati papan. Jisoo asal melesatkan satu anak panah tanpa mendengarkan instruksi sang ayah.
“Udahan latihan. Ayah gak suka kamu main panah buat lampiaskan emosi.”
“Gak, Yah, seriusan aku pengen belajar.”
“Gak!” tegasnya mengambil busur, mengamankan di tempat.
Youngbae berkacak pinggang menatap Jisoo penuh tatapan introgasi seorang ayah kepada putrinya.
“Kamu kenapa?”
“Apa? Aku gak papa, Yah.”
Youngbae tak segampang itu dibohongi. “Apa perlu Ayah mengadu ke Ayah Choi?”
“Seriusan aku gak papa. Ayah gak perlu ngadu.”
“Jisoo?”
Jisoo tak menjawab. Dia tersenyum tipis menyikapi kecemasan Ayah Youngbae. Dia tak mau kelima ayahnya tahu mengapa dia penuh emosi akhir-akhir ini. Kalau mereka sampai tahu, tak bisa dibayangkan akan jadi apa Jaehyun menghadapi kelima ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] Señorita | Jisoo feat. Jaehyun [✔]
Fanfictionseñorita; gadis; nona ©2019 By Hippoyeaa