Part 4

5.1K 417 30
                                    

Flashback

Hari ini Hyegi, kakak dari Seulgi sudah berada di rumah sakit. Dia sudah tak bisa berbuat apa-apa, tubuhnya lemah juga kinerja otaknya kini sudah tak bisa bekerja dengan baik.

Seulgi setia menemani sang kakak ditemani Seunggi dan kakak iparnya.

Dia menggenggam tangan sang kakak sambil terus menampilkan senyumnya. Hal ini dia lakukan untuk menguatkan Hyegi. Mereka itu sudah seperti anak kembar karena hanya berbeda dua tahun saja, hal ini yang membuat Seulgi terasa ikut kesakitan saat melihat kakaknya seperti ini. Siapa yang tidak sakit coba, Hyegi itu seorang dokter anak yang mana pola sehat selalu ia terapkan dalam hidupnnya kini harus terbaring lemah tak berdaya.

"Seul," ujar Hyegi yang seperti bisikan. Entahlah dia berbicara saja rasanya susah, ini terlalu sakit.

"Ne, eonni?"

Dengan pengertian, Seulgi mendekatkan telinganya pada mulut kakaknya agar mendengar dengan baik apa yang akan dibicarakan olehnya itu.

"Jaga Changi, dia butuh sosok Ibu. Eonni percaya sama kamu, jangan pernah membentaknya, jadilah Ibu yang sabar, Eonni percaya pada kamu,"

Mendengar itu membuat Seulgi tersentak. Ia kini tak bisa menahan senyumnya, air mata lolos begitu saja tanpa ia duga. Ia mencoba menahannya namun, ini benar-benar terasa menyesakkan.

"Apa ini waktunya?" Tanya Seulgi.

Hyegi mengangguk, dia terlalu sakit untuk menahan ini semua dan ia rela jika Tuhan saat ini membawanya ke surga sana.

"Chan--" ujar Hyegi yamg mulai terbata.

Seulgi undur diri membiarkan Chanyeol berdua dengan kakaknya, sementara ia menyuruh Seunggi memanggil keluarganya di luar. Kedua orang tua Hyegi dan juga Chanyeol.

"Terima ka-sih, ma-af g-gak bi-s-sa men-dam-ping-ngi ka-kamu hinggar akhir. Ak-aku per-caya Changi sam-sama kamu, aku ak-akan mengawasi kamu dar-dari atas sana, jaga Changi da-dan Seul-"

Nitㅡ-ㅡ--ㅡ

Suara monitor terdengar. Tangisan mereka semua pecah di satu ruangan itu. Chanyeol tak bisa menahan berat tubuhnya, ia bertumpu pada dengkul dengan tangan yang masih terus menggenggam tangan sang istri.

Sementara Seulgi menelungkupkan kepalanya pada pundak sang adik. Secapat inikah Tuhan?

Saat itu juga Changi yang berada di gendongan Ibu Chanyeol menangis keras. Seolah ia tahu bahwa sang Ibu telah pergi meninggalkannya bahkan tanpa ia bisa ingat wajahnya.

Lagi, ruangan tersebut bertambah pilu karena tangisan Changi yang benar-benar terasa menyayat hati.

Proses pembuangan abu Hyegi dilakukan hari itu juga. Mereka semua mencoba mengikhlaskan kepergian seseorang yang sangat berharga.

Sampai saat proses pembuangan abu pun Changi masih belum berhenti menangis. Itu tambah membuat pilu, semua yang mendengarnya akan ikut menangis tanpa terkecuali.

Tiba-tiba Chanyeol memeluk Changi namun karena tangannya panjang jadilah seluruh tubuh Seulgi juga ikut ia peluk.

"Jangan menangis sayang. Daddy tidak akan meninggalkan kamu,"

Flashback off.

Seulgi mengelap air matanya. Mengenang hari itu memang membuat emosinya tak terkendali.

Sejujurnya ia benci hal itu. Dimana perasaanya datang tidak tau tempat dan waktu.

Mungkin saat ini kakaknya mengetahui hal itu dari atas. Ia hanya berharap bahwa kakaknya tidak akan membenci dia.

Biar ku beri tahu, bahwa perlakuan itu membuat Seulgi menaruh hati pada Chanyeol. Itulah hal yang sebenarnya membuat dia benci hari itu.

Jika kalian bertanya, masihkan bertahan persaan itu hingga saat ini? Jawabannya, Seulgi pun tidak tau.

Chanyeol berubah saat kepergian kakaknya ke dua bulan. Dia seolah menjadi laki-laki yang tak tersentuh sekalipun. Ia hampir melupakan Changi hingga Changi berumur satu tahun.

Sebelummya Chanyeol adalah sosok Ayah yang sangat diidamkan bagi siapa saja yang melihatnya. Selama dua bulan Chanyeol tinggal bersama keluarga Seulgi, dia selalu menunjukkan dirinya sebagai Ayah-able. Hal itu termasuk faktor dia bisa jatuh hati pada mantan kakak iparnya.

Ya sebelum Chanyeol berubah menjadi laki-laki yang seolah lupa bahwa ia memiliki Changi. Awalnya, Seulgi membiarkan hal itu namun lama kelamaan ia jengah melihat Chanyeol seperti seseorang yang tak bertanggung jawab.

Hingga Seulgi membentak Chanyeol, tidak tepatnya ia memaki Chanyeol itu semua ia lakukan agar Chanyeol terbuka mata dan jiwanya bahwa kini hidupnya bukan tentamg dia saja, tapi juga Changi.

Saat itu pula Chanyeol sadar, dia melupakan ucapan istrinya disaat terakhir sebelum menjemput maut.

Seulgi mengenang lagi masalah itu. Dia sampai bingung kenapa pikirannya terus mengenang kejadian 4 tahun yang lalu.

Dan dia memilih keluar ruangan menyibukkan diri dengan cafenya yang semakin sore semakin banyak pengunjung yang datang.

***

Flashback sudah clear kan?^^

Setelah ini, nikmati alur cerita ini. Jangan menuntut aku buat ngelakuin kata2 kalian, im not a robot. Juga jalan cerita ini sudah terencana hingga akhir.

Harap mengerti.
사랑해 친구들!

Tbc.

Universe | Chanyeol x Seulgi (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang