Part 16

5K 406 26
                                    

"Mommy, Daddy," rengekan Changi terdengar membuat keduanya dengan cepat melesat ke dalam, dengan sebelumnya Seulgi menutup pintu balkon.

"Ayo tidur samping Changi," gumam Changi pelan dengan mata tertutup.

Seulgi memandang bingung kearah Chanyeol, masa iya dia menuruti ucapan Changi untuk tidur bertiga dalam satu ranjang yang sama. Dengan kasurnya yamg berukuran queen apa tidak akan terlalu menempel?

"Mom, Dad!" Rengek Changi kembali.

Chanyeol mengangguk pada Seulgi sebagai kode bahwa mereka harus menuruti ucapan anaknya kali ini.

Perlahan tapi pasti, mereka sama-sama tidur pada ujung kasur. Cukup canggung walau keduanya mungkin terbiasa dalam satu ruangan. Tapi untuk satu ranjang? Hell no!

"Aku akan pindah nanti saat Changi sudah pulas," bisik Chanyeol bermaksud agar Changi tidak mendengarnya.

"Peluk Changi Dad, Mom!" Rengek anak itu lagi. Dan lagi-lagi mereka dalam mode canggungnya.

Namun tangan panjang Chanyeol membawa tubuh Seulgi untuk menyamping memeluk Changi, sedangkan Chanyeol kini menjadi memeluk keduanya.

Jantung Seulgi rasanya seperti menonton konser, dugun-dugun. Namun ia berusaha tenang agar tak terdengar oleh Changi maupun Chanyeol.

Hingga malam semakin menampakkan jati dirinya. Waktu beristirahat bagi para makhluk bumi. Mereka sudah mencapai rasa nyaman sehingga kantuk kian datang membuatnya terlelap menjemput mimpi yang indah untuk malam ini. Terasa sangat spesial walau sangat sederhana.

***

Seulgi terbangun terlebih dahulu. Dia melepaskan tangan Chanyeol yang memeluk bahunya. Dia bangun dari posisi tidurnya dan menatap dua makhluk disampingnya dan senyumnya mengembang. Pemandangan yang sangat jarang ah bahkan hampir tidak pernah ia lihat. Chanyeol dan Changi sama-sama tidur berpelukan satu sama lain. Dan hatinya menghangat melihat itu.

Seulgi memutuskan untuk membersihkan tubuhnya karena hari ini Chanyeol mengajak Seulgi ke toko perhiasan. Katanya tempat langganan orang tua Chanyeol, dan laki-laki itu mengajaknya untuk mengambil cincin pernikahan yang dia bilang mungkin akan dilaksanakan dua minggu lagi.

Jangan tanyakan hati Seulgi. Karena laki-laki seperti Chanyeol memang sangat sulit ditebak. Dan semakin kesini dia semakin terbiasa dengan 'tingkah jahat' yang tanpa sengaja laki-laki itu berikan.

Pukul 8, Changi sudah rapi dan wangi. Tinggal Chanyeol saja yang masih bergelung dalam selimut.

"Bangunkan Daddy mu sayang," titah Seulgi yang langsung dituruti.

Changi mulai menggeliti Chanyeol hingga mencium seluruh permukaan wajah Ayahnya itu.

"Wajah Daddy sudah tumbuh bulu Mom," Changi terkekeh geli ketika wajahnya mencium bagian bawah hidung Chanyeol.

"Tetap tampan 'kan?" Ujar Chanyeol dengan suara serak khas bangun tidur.

Seulgi menggeleng geli, andai ia bisa merasakan seperti ini dalam status berbeda. Akan lebih menyenangkan mungkin.

"Cepat mandi Dad! Mom sudah selesai membereskan barangnya dan kita akan kembali ke Seoul!" Ujar Changi dengan riang.

"Penerbangan jam 2, dan kau bilang akan ke toko perhiasan dulu 'kan? Kenapa tidak segera mandi?" Tanya Seulgi.

Chanyeol mengubah posisinya menjadi duduk dengan menyenderkan kepalanya pada sandaran tempat tidur.

"Morning kiss," ujarnya entah pada siapa.

Changi sibuk bermain ponsel Seulgi dan itu membuat Seulgi menatap Chanyeol heran. "Kau berbicara pada siapa?"

"Padamu, tentu saja pada Changi. Memang kau mau memberiku morning kiss?" Alis Chanyeol segaja ia gerakkan naik turun.

Seulgi memandangnya aneh, "pikirkan sana tunanganmu di korea!"

Chanyeol terkekeh dan segera melesat ke kamar mandi.

***

"Jja! Sudah sampai," ujar Chanyeol.

Dia membantu Seulgi dan Changi turun dari taxi. Setelahnya dia membawa koper Seulgi yang cukup berat.

Mereka masuk kedalam toko perhiasan tersebut dan segera bertemu pelayan. Karena sebelumnya Ny.Park sudah menelpon pemelik toko meminta padanya untuk menunjukkan cicin limited edition.

"Atas nama Chanyeol?" Tanya pelayan saat mereka masuk.

Chanyeol mengangguk dan mengikuti pelayan itu dengan tangannya yang tanpa sadar menggandeng Seulgi.

Seulgi tentu kaget tapi entah dia membiarkan hal itu. Ia sudah tak memusingkan perlakuan Chanyeol yang bisa membuatnya baper. Kini dia memilih melanjutkan hidupnya yang 'tepending' sejak dua minggu yang lalu. Dengan memiliki kekasih mungkin?

Seulgi seketika melepaskan tangannya yang digenggam Chanyeol ketika matanya menangkap sepasang cincin yang sangat elegan nan simple.

"Yeppoda," gumamnya.

"Mommy mau?" Tanya Changi yang mendegar gumaman Seulgi.

"Aniyo, ehm kau selesaikan saja urusanmu. Aku keluar sebentar," Seulgi memilih beranjak dari tempat ini.

"Jangan kemana mana. Aku butuh jarimu saat ini, karena perempuan itu tidak bisa datang bersamaku,"

"Aigoo. Sangat menyusahkan. Kenapa kau tak suruh dia datang kesini saja? Kenapa pula harus aku yang mencoba cincin nikahmu?" Cibir Seulgi kesal dengan tingkah Chanyeol.

"Kau kesah heh?"

"Tidak," jawab Seulgi cepat.

"Mom, Dad. Apa kalian akan bertengkar seperti ini terus?" Tanya Changi bingung.

Seulgi seakan tersadar dia segera menghentikan aksinya sebelum Changi mendengar lalu mempraktika apa yang ia lihat saat ini nanti saat dewasa.

"Yasudah, cincin yang kau tunjuk bagus dan aku suka modelnya. Coba kau cocokkan dengan jarimu," titah Chanyeol.

Sang pelayan segera mengeluarkan cincin itu dan dipakaikan pada jari lentik Seulgi.

Pas.

Itulah kata yang tepat. Cincin itu sangat menawan di jari Seulgi. Bukan karena harga dan ke-limitid edition nya, tapi karena yang memakainnya adalah perempuan itu.

"Ambil ini saja mbak. Akan terlihat cantik ditangan Rose nanti, aku yakin," ujarnya tanpa tau apa yang ia ucapkan membuat salah diantaranya sakit hati.

Seulgi tersadar. Dia segera melepaskan cincin itu dan keluar dari ruangan tanpa berbicara apapun.

Bukankah sebelumnya ia bilang bahwa ia baik-baik saja? Tapi, kenapa rasanya sesakit ini?

"Neo gwaenchana?" Tanya Chanyeol yang menghampiri Seulgi setelah selesai dengan masalah biaya. Tangan kanannya menggandeng Changi dan tangan kirinya menggeret koper.

Bohong bila Seulgi bilang baik-baik saja. Dan tanpa sadar mungkin ini awal yang akan membuat Seulgi mengumpat pada Chanyeol.

***

Maaf pendek heuheu.

Sumpah lagi banyak2 nya tugas. Dan ya ini aja sempetin nulis karena punya janji hehe.

C u in da next chap.

Tbc.

Universe | Chanyeol x Seulgi (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang