Part 18

5.4K 417 41
                                    

"Yakhh!! Soju memang sangat nikmat jika diminum dalam keadaan seperti ini," gumam Seulgi setelah meminum satu botol soju. Dia adalah peminum yang kuat, jadi satu kali minum bisa meminum sampai 5 botol.

"Waa..jinjja. Apa dia benar-benar tidak tau perasaanku? Waa laki-laki brengsek memang!"

Tangannya menuang kembali soju ke gelas, ini merupakan botol ke tiganya. Sebentar lagi mungkin dia akan kehilangan kesadarannya, karena saat ini saja rasanya dunia sudah berputar.

Seulgi memilih bangkit dan pulang dengan berjalan sempoyongan. Mulutnya terus menyumpah serapahkan Chanyeol.

"Laki-laki tidak memiliki perasaan! Ahh jinjja michisseoyo! Tapi aku yang lebih gila, karena menyukai dia dan memendam perasaan selama empat tahun! Ahh babo-ya, Seulgi neo jinjja babo-ya*"

Kepalanya berputar, perutnya bergejolak. Dia berjalan menepi dan memegang kepalanya. Tak terasa air matanya mengalir begitu saja, pikirannya sangat kacau. Semua ucapan Chanyeol siang tadi sangat membuatnya sakit hati dan membenci dirinya, kenapa sulit sekali untuk mengungkapkan perasaannya. Kini, penyesalanlah yang Seulgi rasakan. Dia menjadi tak berdaya, dan dari semua ini, siapakah yang patut disalahkan?

Seulgi merapatkan outer yang dipakainya, semakin malam udara Seoul semakin dimgin.

Dan seketika tubuh Seulgi menghangat, dia melihat kearah perutnya yang ada sepasang tangan, wajahnya menoleh kebelakang namun entah halusinasi akibat mabuk atau ini benar orang itu, dia masih terus memperhatikan dan tubuhnya terasa melayang, apa dia akan menjemput eonni nya di surga? Apa ini yang namanya proses pencabutan nyawa? Atau...?

Botol beling yang di taruh di meja membuat mata Seulgi terbuka, dia memperhatikan botol tersebut dan langsung meminumnya, Setelah satu botol habis dia segera meminum air mineral yang juga ada dihadapannya. Apa Tuhan memberikan dia minuman penghilang mabuk? Aigoo, apa dia saat ini sudah berada di surga?

Tepukan di pipi Seulgi menyadarkan secara penuh, Seulgi melirik sekitar yang ternyata dia sedang di minimarket, dan seketika matanya terbuka lebar, jadi yang tadi mengangkatnya bukan malaikat pencabut nyawa, dan yang meberinya minuman penghilang mabuk itu bukan Tuhan?

"Kau sudah sadar?" Ujar suara berat di sampingnya.

Seulgi menatapnya sebentar tanpa minat, dia memilih mengambil tasnya dan bangkit dari duduk meninggalkan orang itu, namun, kepalanya masih pusing sehingga ia berjalan dengan tidak seimbang.

Seseorang menangkapnya dan membawanya kembali ke kursi yang disediakan oleh minimarket ini.

Tangan laki-laki itu menyentil dahinya membuatnya berdecih kesal.

"Mwo?!!**" teriak Seulgi kearah Laki-laki itu.

"Kenapa keras kepala sekali?"

"Tubuhku milikku, kenapa kau menjadi repot?" Tanya Seulgi sinis.

"Lagi pula kenapa kau berada disini? Dan..dan..Changi kau tinggal kemana? Aigoo, laki-laki ini memang tak memiliki perasaan, semua semaunya! Dikira dia seperfect dan setampan apa? Cih, laki-laki brengsek!"

"Akh! Orang yang kau jelek-jelekkan ada didepan mu!" Balas Chanyeol yang mencoba menahan emosinya.

"Biar saja! Biar kau tahu, bahwa kau itu sangat brengsek! Woah, bagaimana bisa aku menyukai pria sepertimu dalam 4 tahun ini?"

Tawa mengurai dari mulut Chanyeol, setelah bisa mengendalikannya dia bangun dari duduknya dan memegang kedua bahu Seulgi, lalu ia mengecup dahi Seulgi dengan penuh perasaan dan cukup lama.

Seulgi membeku. Benapas saja sulit rasanya apalagi untuk bergerak.

"Mwoanaengeoya?*** kini apa lagi yang kau lakukan padaku? Membuatku jatuh kembali pada pesonamu? Kenapa Chan,,kenapa kau selalu membuat aku jatuh kedalam pesonamu,,dan aku juga yang akan sakit karena hal itu. Aku tidak sekuat yang kau pikirkan, menikah dengan perempuan yang kau suka? Sungguh Chan, itu merupakan hal terberat dalam hidupku setelah kehilangan eonni. Aku,,aku,,oke aku mengakui aku egois karena tidak ingin kau dengan wanita manapun. Tapi, salahkah aku menaruh perasaan padamu, sebagai seseorang yang selalu menjaga Changi aku selalu membayangkan hal indah seandainya perasaanku terbalas mungkin aku akan lebih bahagia,"

Seulgi mengambil napas sejenak sebelum melanjutkan ucapannya.

"Tapi, 4 tahun aku menunggu. Mengharapkan ketidak pastianmu, nyatanya aku gagal. Dan saat ini, saat dua hari menjelang pernikahanmu aku malah mengungkapkan perasaan ini. Maaf, bukan aku mau membebani hubungan rumah tanggamu nanti, tapi perasaanku mungkin akan lebih tenang, setelah aku mengungkapkan perasaanku. Kini, aku merelakanmu dengan Rose, Chan. Berbahagialah dengan dia. Jaga Changi dengan baik, perlakukan dia dengan sabar,"

Selama Seulgi berbicara Chanyeol diam memperhatikan wanita itu. Dia melihat air mata yang keluar dari mata sipit Seulgi, dan hatinya terasa teriris mendengar hal itu. Maafkan aku Seul, seandainya selama ini aku lebih memperhatikan semua perlakuan spesial yang kau berikan padaku, akankah kita kini sudah memberikan adik untuk Changi?

Tangan Chanyeol membingkai wajah Seulgi, dihapusnya air mata Seulgi dengan kedua ibu jarinya. Dia menempelkan dahinya dengan dahi Seulgi dan terdiam merasakan kehangatan yang ia harap akan berlangsung lama.

"Jangan seperti ini. Rose akan sakit hati jika melihat calon suaminya dengan perempuan lain, jangan sakiti dia Chan, aku tahu bagaimana rasa sakitnya," bisik Seulgi yang napasnya menerpa wajah Chanyeol. Tentu saja bau alkohol tercium dengan jarak sedekat ini.

Chanyeol langsung saja menutup mulut Seulgi dengan mulutnya, Seulgi diam, ia mengikuti irama yang Chanyeol mainkan, saat napas keduanya sudah mulai menipis barulah mereka melepaskannya dan masih dalam posisi sebelumnya.

"Jangan membicarakan perempuan itu," ujar Chanyeol pelan.

"Waeyo?"

"Dia,,dia,,tidak sebaik yang aku kira. Aku salah menilainya selama ini, dan beruntunglah Tuhan masih mau mengirimkan kebaikannya padaku mengingat perilaku jahatku padamu. Maafkan aku, aku menyesal karena telah mencoba menepis rasa ini," ujarnya dan menarik Seulgi untuk berdiri, mereka beranjak dari minimarket dan berjalan kearah rumah Seulgi.

"Rasa apa?"

"Aku juga merasa aku menyukaimu, tapi aku menepis karena semakin aku melihatmu semakin pula aku banyak mengingat Hyegi, tapi makin kesini aku sadar kau dan Hyegi itu berbeda, dan dalam hal ini aku meminta maaf karena aku terlambat menyadarinya,"

Seulgi mengehela napasnya panjang. Akhirnya mereka berbicara tentang perasaannya masing-masing. Tapi bukankah ini terlambat?

"Pernikahanmu dengan Rose?" Tanya Seulgi penasaran.

"Aku..sebenarnya aku membatalkan pernikahan itu,"

"Lalu yang akan menikah dengan mu lusa?"

"Kau,"

Seulgi menatap Chanyeol kaget. Jadi semua ini, adalah bagian dari rencananya?

***
(*) ah sangat gila. Ah bodoh, seulgi kau sangat bodoh.
(**) apa?
(***) apa yang kau lakukan.

Alhamdulillah,,

Iya aku gak sejahat itu untuk membuat Chanyeol menjadi duda dua kali baru nikah sama mbak Seul😂

Happy reading ya teman-teman.

Tbc.

Universe | Chanyeol x Seulgi (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang