Universe | Chanyeol x Seulgi (Completed)

Part 7

Pagi ini setelah sarapan, Changi merengek pada Seulgi ingin bermain di pantai. Ia setuju dengan syarat akan kembali ke hotel sebelum matahari naik.

"Pakai sunblock dulu sayang," tegur Seulgi saat Changi ingin berlari ke air.

Changi menurut dan menghampiri Mommy nya, "Daddy kapan menyusul Mom?" ujar Changi dengan wajah cemberut.

"Nanti setelah mandi. Sudah selesai, mainnya di pinggir saja ya," ujar Seulgi.

Dia menurut dan langsung bermain dengan air.

Seulgi terus memperhatikan Changi dengan jarak yang tak begitu jauh, ia terseyum melihat tawa yang berderai dari mulut Changi, lalu tanpa sadar air matanya mengalir.

'Eonni, anakmu sudah besar. Dia menjadi putri yang sangat cantik seperti dirimu. Maafkan aku eonni, karena mungkin nanti aku tak bisa menjaganya. Aku minta maaf juga karena telah mengecewakanmu, jujur aku menyukai suamimu eonni, dan untuk menghilangkan perasaan ku, kuharap tak ada yang sakit karena keputusanku nanti eonni. Maaf telah mengecewakan kepercayaanmu' gumam Seulgi dalam hati.

Dia masih terus menatap Changi yang kini sedang membuat istana dari pasir.

"Akhir-akhir ini kau selalu melamun?" Ujar seorang namja yang tanpa diberi tahu kalian akan tahu kan?

"Hanya banyak pikiran," jawab Seulgi santai. Ia menghapus air matanya dan tersenyum seolah ia baik-baik saja.

"Maaf, kalau itu tentang masalah kemarin, aku minta maaf. Tidak seharusnya aku berkata asal seperti kemarin,"

Jleb.

Bicara asal.

Harusnya Seulgi mengerti tentang itu. Ekspetasinya terlalu tinggi jika menyangkut tentang Chanyeol. Ia pikir Chanyeol akan mengakhiri hubungan dengan Rose dan menikahinya agar semua lebih mudah untuknya, Cih itu hanya ucapan asal. Iya harusnya Seulgi sadar. Dia siapa?

Seulgi menutupi tangisannya dengan rambut panjangnya. Ia menangi dalam diam, dan ini lebih terasa sakit.

Dirinya terlalu labil, bahkan sebelumnya ia mengira baik-baik saja. Namun, mungkin ia salah. Dia tak mengerti dirinya sendiri. Alah persetan dengan semua ini.

"Aku akan ke Jepang," ujar Seulgi setelah menenangkan dirinya. "Sendiri," lanjutnya kembali.

"Ap- lalu bagaimana dengan Changi?"ujar Chanyeol terkejut.

"Aku takkan memberi tahunya. Kuharap kau bisa menjaga Changi saat aku tak ada di sampingnya. Saat tak ada aku, kau bisa menggunakan kesempatan itu untuk mendekatkan Changi dengan pacarmu. Dia harus terbiasa tanpa aku nanti," Jelasnya, ini sangat berat baginya. Tapi, semua ini ia lakukan untuk Changi. Kebahagiaan Changi juga penting bagi Seulgi. Dan dengan keputusannya ini, ia harap Chanyeol akan bahagia, seperti impiannya. Chanyeol, Rose dan Changi.

***

Chanyeol mengancingkan kemeja yang ia pakai. Setelah itu ia memakai dasi kupu-kupu tak lupa jas nya. Ia memandangi dirinya dicermin. Sempurna. Jam 2, waktu yang kolega nya inginkan untuk bertemu.

Seulgi memperhatikan Chanyeol dari tempat tidur. Bak malaikat, Chanyeol terlihat sempurna memakai jas. Ah, mantan kakak iparnya memang sempurna dalam hal apapun. Pengecualian kepekaannya.

Sebenarnya Chanyeol hanya memesan satu kamar hotel saja, itulah kenapa bisa Seulgi selalu memperhatikan gerak-gerik Chanyeol yang tak mungkin bisa ia lihat lagi nanti. Untung saja tempat tidur di kamar ini ada dua yang sama-sama berukuran queen size, jadi Chanyeol tak perlu tidur di sofa.

Begitupun Changi, Seulgi akan terus menempel pada Changi. Ia akan mengukir kenangan indah dengan 'anaknya' sebelum pergi ke Jepang nanti. Kedua orang tua Seulgi sudah tau soal rencana ini, juga Seunggi. Semua mengerti dengan keputusan yang Seulgi ambil. Mereka membiarkan karena memang Seulgi butuh istirahat disana. Dan selama Seulgi tidak ada nanti cafe akan di kelola oleh Seunggi yang sebentar lagi akan lulus dari Senior high school.

"Aku berangkat." Ujar Chanyeol sambil membawa tas kerja nya. Rencananya Chanyeol akan berbicara soal bisnis ini di salah satu restoran yang tidak jauh dari hotel.

Seulgi mengangguk dari tempatnya. Dia hanya memperhatikan Chanyeol, yang kini sudah menutup pintu hotel.

Hingga ia berbaring sambil memeluk Changi dan ikut masuk ke dalam alam mimpi.

***

Maapin mbak seul yg labil ya:) semoga kalian juga mengerti dengan keputusan mbak seul hehe.

Aku double up, part ini pendek soalnya haha.

Tbc.