Part 1

13.6K 612 39
                                    

Kang Seulgi seorang perempuan yang belum pernah menikah, namun sudah memiliki seorang putri cantik. Bukan, ia bukan hamil diluar nikah, tapi kakaknya menitipkan anaknya saat dia sudah tidak bisa menjaga anaknya lagi. Kang Hyegi, kakak perempuan Seulgi harus pergi ke pangkuan Tuhan saat umur anaknya baru 7 bulan karena penyakit kanker otak. Hal ini membawa duka yang amat dalam untuk keluarga Seulgi, mengingat Park changi-anak dari kakak Seulgi- yang bisa dikatakan belum bisa mengenenal dengan baik wajah ibunya.

Saat ini umur Changi sudah 4 tahun, dimana waktu berjalan 4 tahun tanpa kehadiran ibu kandungnya. Changi sendiri belum tau jika ibu kandungnya sudah wafat, karena setelah meninggalnya Hyegi, Ibu Kang menyuruh cucu pertamanya itu untuk memanggil Seulgi dengan sebutan Mommy. Dan sampai saat ini Changi memanggil dan hanya mengetahui bahwa Seulgi adalah ibunya.

Seulgi sendiri sudah lulus dengan peringkat cum laude pada jurusan culinary art. Hal inilah yang membuat dia bisa dengan mudah membuka cafe yang kini cabangnya sudah banyak di kota-kota besar Seoul.

Dan disinilah Seulgi berada.

"Hyunsik, kau ada melihat Changi?" Tanya Seulgi pada salah satu karyawan yang melewatinya.

"Oh, kau mencarinya Seul? Tadi dia minta ice cream padaku, yaudah ku kasih. Tapi setelahnya aku gak tau Seul, karena ada pelanggan tadi." Jelasnya pada sang atasan. Seulgi memang tidak mau dipanggil Sajangnim*, karena terlalu formal untuk organisasi sekecil ini. Jadi dia menyuruh semua pegawainya memanggil namanya saja.

Seulgi mengangguk lalu kembali mencari bocah cantik yang kemungkinan sedang memakan ice cream.

Seulgi melihat kemeja pelanggan dan dia menemukan Changi sedang makan ice cream ditemani seseorang?

Dia pun menuju meja tersebut, dan matanya mentap lega kearah dua orang itu. "Kenapa gak makan di ruangan Mom aja?" tanya Seulgi.

Changi tersenyum polos, dia memamerkan mulutnya yang penuh dengan ice cream. "maaf mom, tapi tadi aku liat Daddy sedang makan sendirian makanya aku temani Daddy,"

"Kau tumben datang kesini?" tanya Seulgi heran menatap laki-laki dihadapannya ini.

"Memangnya tidak boleh? Aku takut anakku rindu padaku," jawabnya.

Seulgi mendecih kecil, "Percaya dirimu sejak dulu memang tak pernah hilang,"

Park Chanyeol nama laki-laki itu. Dia ayah kandung Changi yang memang sangat bertanggung jawab pada Changi. Laki-laki ini terlalu sibuk dengan pekerjaannya hingga kadang ia lupa kalau punya Changi. Hal itu sebenarnya ia lakukan untuk Changi juga, ia tidak mau Changi kekurangan dalam harta, cukuplah ia kurang dalam kasih sayang. Hingga hal inilah yang membuat Seulgi yang menjaga Changi 24 jam. Karena mungkin hanya weekend saja mereka akan bertemu. Maka dari itu, ini seperti sebuah keajaiban Chanyeol menengok Changi padahal bukan weekend.

"Anak manis, mau ikut belanja sama Dad?" Tanya Chanyeol tiba-tiba.

Seulgi hanya bisa memandang Chanyeol aneh. Ya karena dia saat ini memang aneh.

Changi tentu mengangguk antusias. Dia berlari kepangkuan Daddy-nya setelah mulutnya dibersihkan oleh Seulgi.

"Kami akan pergi dahulu, nanti akan ku antar Changi ke rumah Sieomeoni**,"

"Baiklah, jangan nakal ya anak Mom. Turuti semua perkataan Dad,"

"Nae, arasseo Mom***"

Dan Changi melambaikan tangan kearah Seulgi yang juga dibalas Seulgi dengan senyuman.

Seperti pasangan suami istri ya? Mungkin setiap pengunjung yang melihat itu akan berpikir hal yang sama. Namun diantara mereka tidak lebih dari seorang mantan kakak-adik ipar, karena sebenarnya keduanya tidak ada hubungan lagi namun Changi lah yang membuat hubungan yang harusnya terputus itu menjadi seolah menyatu.

***

Saat ini Changi sedang ditemani Seulgi untuk tidur. Dia bercerita tentang kejadian siang tadi saat di mall.

"Mom," ucapnya pelan.

"Kenapa sayang?"

"Kenapa Mom sama Daddy gak tinggal bareng seperti temen-temen Changi?"

"Kenapa ngomong kayak gitu?" Tanya Seulgi. Pasalnya jika Changi tiba-tiba berbicara aneh pasti ada suatu hal yang terjadi.

"Daddy tadi bawa temennya, namanya tante Rose, Tante itu bilang ke Changi buat panggil dia Mommy," jelasnya.

Tangan Seulgi yang tadinya mengelus kepala Changi terhenti karena ucapan Changi barusan. Harus bagaimana dia menanggapi cerita Changi.

"Terus Changi bilang apa ke Tante Rose?" Tanya Seulgi penasaran.

"Changi bilang ke tantenya kalau Changi udah punya Mom, dan gak mau manggil Mommy ke siapapun kecuali Mom Seulgi,"

Seketika hati Seulgi menghangat. Senyumnya merekah lebar, entahlah dia merasa beruntung di jadikan orang spesial dengan Changi yang notabenya hanya keponakannya.

"Mom....sekarang jawab pertanyaan Changi tadi," desak Changi.

"Em,," Seulgi berpikir sebentar sebelum melanjutkan ucapannya, "Changi gak perlu tau tentang itu, yang harus Changi tau kalau Dad maupun Mom sayang banget sama Changi, sekarang tidur ya sayang,"

Changi menuruti perintah Seulgi dan dia segera menjemput mimpinya.

Melihat Changi yang sudah tertidur, Seulgi keluar kamar dan menemukan Ibunya sedang mengobrol dengan Ayahnya. Dia bergabung di tengah-tengah mereka dengan memeluk sang Ibu.

"Manjanya anak Ibu, nanti adikmu lihat emang gak malu?" Ujar Ny.Kang namun tetap mengelus bahu Seulgi.

"Seul cape Mom," ujar Seulgi pelan.

Ny. Dan Tn. Kang menatap putrinya iba. Pasalnya ini sudah kesekian kalinya Seulgi berbicara seperti ini. Mereka mengerti, cafe Seulgi sudah banyak menguras tenaga putrinya, ditambah lagi Changi yang memang tidak mau lepas dengan Seulgi. Mungkin inillah yang membuat Seulgi sering kali mengeluh.

"Sabar ya sayang, Ibu ngerti. Tapi mau bagaimana lagi, gak mungkin Changi diurus sama Seunggi,"

Kang Seunggi adalah adik satu-satunya Seulgi.

Dan hanya helaan napas yang menjadi jawaban dari Seulgi. Dia tambah mengeratkan pelukan pada Ibunya.

"Changi cerita ke kamu?" tanya Tn.Kang.

"Soal apa Yah?"

"Pacar Chanyeol,"

Sontak Seulgi melepaskan pelukannya dan beralih menatap sang Ayah.

"Kok ayah bisa tau?"

"Tadi mereka nganterin Changi, gak taunya si Chanyeol ngenalin cewek itu sebagai pacarnya."

Memang tadi saat Chanyeol mengantar Changi, Seulgi masih dijalan pulang dari cafe.

Dan Seulgi hanya bisa terdiam mendengar itu. Jika sudah diperkenalkan seperti itu bukankah dia terlihat serius dengan perempuan bernama Rose itu.

***
(*) Pemimpin perusahaan

(**)Ibu mertua

(***)Ya, aku mengerti

Alhamdulillah, Im back!

Semoga Antusiasnya lebih dari cerita Surene ya hehe.

Ada beberapa hal yang mau aku kasih tau ke kalian.

1. Cerita ini diluar member titisan kecebong. Jadi gk ada sangkut paut sama dua cerita sebelumnya.

2. Kalau ada tanda * berarti akan ada yang di translate. 

7 July 2019

Tbc.

Universe | Chanyeol x Seulgi (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang