Chanyeol membuka pintu kamarnya dan mendapati Seulgi sedang fokus pada laptop di hadapannya. Dia meleparkan tas kerja setelah itu membanting tubuhnya dikasur.
"Sayang?" Gumam Chanyeol merangkak mendekat ke Seulgi dan memeluk perut Seulgi.
"Hmm," jawabnya seadanya.
"Suaminya pulang dibuatin minum atau disiapin air hangat gitu, ini malah dicuekin,"
Suara ketikan berhenti membuat Chanyeol mendongak untuk melihat apa yang dilakukan oleh Seulgi. Dia melihat Seulgi yang manaruh laptop di nakas dan tersenyum merasa bersalah kearahnya. Tangannya mengelus rambut Chanyeol pelan. "Maaf, kamu mau makan atau mandi terlebih dahulu?"
"Makan,"
Seulgi bangkit dari duduknya dengan sebelumnya menggeser kepala Chanyeol, namun tangannya malah ditarik oleh laki-laki itu membuatnya jatug diatas tubuh Chanyeol.
"Ada apa?" Tanyanya bingung. Jelas sekali, Chanyeol tiba-tiba berlaku seperti ini. Bukankah patut untuk dipertanyakan?
"Aku ingin memakanmu saja,"
Seulgi mencoba bangun dari atas tubuh Chanyeol namun pinggangnya ditahan membuat dia menghela napas dan membiarkan tubuhnya diatas tubuh suaminya dengan kepala yang bersandar didada Chanyeol.
"Eoh, kenapa tak memberontak?" Gumam Chanyeol yang masih terdengar oleh Seulgi.
Dia mengangkat wajahnya dan menatap Chanyeol tidak suka, "Aku lelah dan butuh sandaran. Kamu gak mau?"
"Bukan seperti itu, sayang." Kini tangan besar Chanyeol mengelus rambut Seulgi membuatnya berada dalam kenyamanan yang amat sangat.
Sunggu dua bulan tinggal di negeri orang bukan hal yang mudah, mulai beradaptasi lagi ditambah tugas Seulgi yang harus dikerjakan selain mengurus keluarga. Ia yakin bisa melewatinya, namun lelah terkadang menghampirinya hal yang manusiawi memang, tapi rasanya ketahanan tubuhnya berkurang saat disini. Dan Chanyeol adalah obat dari segala lelahnya, pelukan laki-laki itu seakan menjadi energi untuk dia bisa berjalan perlahan. Sosok yang selalu menjadi idolanya, sejak dulu.
"Kau jadi memakan ku atau tidak? Kalau tidak, biarkan aku menyipakan makanan untuk mu, Chan," ujar Seulgi setengah sadar. Elusan yang diberikan Chanyeol membuatnya ingin segera masuk kedalam mimpi, jika saja ia tak ingat tugasnya sebagai istri.
"Hmm, aku sudah kenyang kurasa. Aku makan kamu aja. Bagaimana?"
Tidak ada jawaban dari Seulgi, Chanyeol membuka matanya dan melihat wajah Seulgi sudah damai. Dia tersenyum kecil, bagaimana bisa istrinya dengan sangat nyaman tidur diatas tubuhnya, bagaikan seorang bayi yang baru lahir yang butuh pelukan sang ibu.
Dia memindahkan Seulgi untuk tidur dalam posisi yang tepat, setelahnya ia ingin bangkit sebelum tangannya digenggam oleh Seulgi dan melihat mata sang istri yang kembali terbuka karena terganggu dengan tindakan Chanyeol, "mau kemana?" Gumamnya sangat pelan.
Chanyeol mendekatkan wajahnya dan tangan yang tidak digenggam Seulgi ia buat menglus kepala Seulgi, "Aku bersih-bersih dulu ya,"
Perempuan itu mengangguk dan setelahnya mulai masuk ke dalam mimpi. Meninggalkan tugas yang harusnya ia kerjakan malam ini.
***
Suara alarm membuat Seulgi membuka matanya dan segera mematikan jam yang berbunyi tersebut. Dia melihat ke belakang mendapati Chanyeol tertidur pulas sambil memeluk pinggang Seulgi erat.
"Daddy, bangun," tangan Seulgi mengguncang tubuh Chanyeol.
Namun, bukannya bangun laki-laki itu malah mengeratkan pelukannya dan kepalanya menyusup ke leher Seulgi, mencari kenyamanan untuk kembali tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Universe | Chanyeol x Seulgi (Completed)
FanficKang Seulgi, seseorang yang harus terjebak pada keadaan dimana dia menjadi sosok Ibu bagi keponakannya. Semua ini dia lakukan demi menjaga kepercayaan dari kakaknya yang kini sudah berada di pangkuan Tuhan. Keadaan ini membawa Seulgi terjebak pula p...