"Jennie?"
Taehyung bergerak membuka pintu dan menemukan Jennie yang tertidur lelap di ranjangnya. Aneh, padahal tadi ia mendengar suara keributan dari kamar Jennie, mengingat kamar mereka bersebelahan dan temboknya lumayan tipis.
Pandangan Taehyung teralih pada jendela kamar yang terlihat terbuka, sepertinya gadis songong itu lupa menutup jendela.
Taehyung bergerak menuju jendela dan menutupnya, pandangannya kembali terkunci pada Jennie yang terlihat damai dalam tidurnya. Ia sedikit penasaran dengan gadis itu, kenapa juga dirinya membuat perjanjian dengan kedua orang tua Jennie?
Ia kemudian beranjak meninggalkan kamar Jennie dan menutup pintu secara perlahan lantas kembali ke kamarnya.
Setelah pintu tertutup, Jennie membuka sebelah matanya dan menghela nafas lega. Tadi sebelum Taehyung membuka pintu, secepat kilat Jennie keluar dari lemari dan melompat ke tempat tidur.
Dirinya kemudian menutupi wajahnya dengan selimut, gadis-gadis sialan itu benar-benar melebarkan bendera perang, dia pikir semudah itu untuk menyingkirkannya?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Jennie sibuk mengunyah pasta buatan Yerina, gadis biasa yang bekerja di rumah tua ini. Well, sebenarnya dirinya merasa kasihan melihat Yerin harus bekerja di rumah ini, padahal seharusnya ia seumuran dengannya.
"Yerin? Kenapa kau mau bekerja disini?" Jennie menatap Yerin dengan penuh tanda tanya, sementara Yerin hanya menghela nafasnya kasar.
"Keluargaku sejak tiga ratus tahun yang lalu sudah mengabdi pada Tuan Alven, aku juga harus begitu hingga anak cucu ku nanti."
Jennie yang sedang meminum susu di gelas langsung menyemburkan cairan itu dari mulutnya. "Tiga ratus tahun?!"
Yerin memberi isyarat pada Jennie agar tidak terlalu berisik, lalu kepalanya mengangguk lemah. "Kau tidak tahu? Iblis memiliki usia yang sangat panjang, bisa sampai lima ratus tahun lebih."
Jennie merinding di buatnya, jadi mereka benar-benar iblis? Dan Taehyung sudah berumur tiga ratus tahun?
"Kau tidak takut bekerja dengan iblis?" Jennie semakin tertarik dengan Yerin, ia juga ingin mengorek identitas Taehyung darinya.
"Kau tidak takut menjadi pengantinnya?" Jennie membelalak, kenapa Yerin balik bertanya?
"Aku... aku terpaksa, Ayah dan Ibuku membuat perjanjian dengan iblis itu."
Yerin menganggukkan kepalanya, "Begitu juga denganku Nona, keluarga kami sudah terikat perjanjian sejak dahulu, mau tidak mau aku harus tinggal di sini. Tapi Tuan Taehyung yang tampan kadang membuatku bersyukur."
Jennie mendengus, memang sih Taehyung tampan. Tapi kenyataannya mereka iblis, makhluk yang tidak pernah Jennie pikirkan kehadirannya.
"Apa yang kalian bicarakan?"
Taehyung berjalan ke ruang makan dan duduk di seberang Jennie, Yerin yang tahu bahwa Tuannya itu datang segera memundurkan tubuhnya untuk kembali ke dapur.
"Tidak ada hal penting." sahut Jennie singkat.
Taehyung yang tidak peduli hanya menyendok pasta ke mulutnya, pakaian mereka juga sudah berganti menjadi seragam, sebentar lagi mereka akan berangkat menuju sekolah.
"Kulihat kemarin kau berbicara dengan seorang pria."
Jennie mendongak, menatap wajah Taehyung yang terlihat datar, namun ada aura ketidak sukaan dari matanya.
"Kau suka mengintip ternyata."
Taehyung menghentikan kegiatan makannya, mengintip? Enak saja, ia tidak sengaja melihatnya kok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Edelweiss ✔
Фэнтези❝Why should i engaged with King Devil?❞ [Baku-Completed] ⚠️ {Fantasy, Drama, Romance} "Ibu, Kenapa aku harus dikorbankan pada iblis seperti dia?" "Ibu juga tidak mau menyerahkanmu, tapi Ibu dan Ayah tidak boleh mengingkari perjanjian dengan 'mereka'...