26: End

7.4K 636 70
                                    

Jennie memukul kepala Taehyung menggunakan sendok kayu, ia berkacak pinggang karena Taehyung malah tertidur di atas sofa.

   Ruang keluarga nampak berantakan dan dua bocah kembar itu tidak terlihat di sana. "Bagaimana bisa kau tertidur?!"

   Jennie mendorong pintu kaca yang terhubung ke kolam renang, tidak ada siapa-siapa. Lalu ia juga berjalan cepat ke arah pintu kaca yang menghubungkan ruang keluarga dengan halaman belakang.

   "Jangan berjalan terlalu cepat, kalau jatuh nanti bagaimana?" Taehyung menahan Jennie.

   Istrinya itu terlihat sebal, "Kemana Jeno dan Jaemin? Kenapa kau santai sekali sih?" Jennie membuka pintu kaca itu dan menengok ke luar.

   "Kau sibuk memasak dengan Yerin tadi, sampai-sampai tidak sadar kalau Sana dan Dylan datang." celetuk Taehyung.

   Jennie mengangkat sebelah alisnya, "Dimana mereka?" tanya Jennie bingung.

   "Ada di kamar si kembar, mungkin sedang bermain dengan Renjun."

   Jennie hanya menganggukkan kepalanya, "Ya sudah, besok kita jadi pesta kan?" Jennie mendudukkan tubuhnya di sofa abu.

   Taehyung ikut duduk di samping Jennie, "Tentu saja, besok kita semua harus ke rumah Jungkook."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Jennie mengeluarkan pie berry dan meletakkannya di atas meja, perutnya yang membuncit sedikit membuatnya kesulitan bergerak.

   "Kau bawa banyak makanan? Biar aku bantu ambilkan." Jennie tersenyum, membiarkan gadis berambut blonde itu membantunya.

   "Jangan lupa kunci mobilnya Rose!" gadis bernama Rose itu hanya mengangkat tangannya membentuk tanda oke.

   Sementara Jennie memilih duduk dan mengupas buah-buahan, di depannya Sana baru saja datang dengan membawa daging panggang dan meletakkannya di atas meja.

   "Dimana Lisa? Kau tidak membiarkannya memasak kan?" tanya Jennie memastikan.

   Bukan hal aneh lagi kalau Lisa harus menjauh dari alat memasak, gadis itu tidak bisa memasak sama sekali, dan dia bisa membakar dapur dalam sekejap.

   Sana terkekeh pelan, "Tenang saja, Lisa hanya membantuku membawa makanan, kami memilih untuk beli saja daripada repot-repot masak."

   Jennie menganggukkan kepalanya, melihat ke sekitar dimana anak anak berlarian dan para pria sedang duduk entah membicarakan apa.

   Rose datang membawa banyak makanan di tangannya, setelah meletakkannya di meja, Rose memberikan kunci mobil pada Jennie.
   "Thanks Rose." Jennie memasukkan buah-buahan ke mulutnya.

   "Sama sama Jane, bagaimana dengan kandunganmu? Sudah berapa bulan?" tatapan Rose mengarah ke perut buncit Jennie.

   "Sudah 6 bulan, dan kandunganku baik-baik saja. Ku harap bukan kembar lagi." Jennie mendengus, pusing sekali harus menjaga dua bayi kembar sekaligus.

   Sana dan Rose terkekeh pelan, "Dimana Lisa?" tanya Rose.

   "Itu." tunjuk Sana ke arah Lisa yang datang bersama dengan Seokjin dan Jisoo.

   "Wah sudah ramai." Jisoo berjalan menghampiri wanita sedangkan Jin menghampiri para pria dan ikut mengobrol di sana.

   "Lihat, Heechan sangat bersemangat bertemu teman-temannya." Jennie terkekeh melihat Heechan yang berlari.

   "Heechan sulit makan akhir-akhir ini." keluh Jisoo lalu duduk di samping Jennie.

   Kini ke 5 nya duduk di kursi meja makan dan saling mengobrol. "Kau harus memberinya suplemen, di usia Heechan memang sangat biasa kalau kehilangan napsu makan." sahut Sana.

   Mereka semua sudah memiliki anak. Heechan anak Jisoo dan Seokjin yang berusia 7 tahun, Jeno dan Jaemin anak Jennie dan Taehyung yang berusia 5 tahun, Renjun anak Sana dan Dylan berusia 4 tahun, Chenle anak Lisa dan Jungkook berusia 3 tahun dan jisung anak Rose dan Jimin yang baru berusia 2 tahun.

   Mereka sering menghabiskan waktu berkumpul seperti sekarang. Seokjin yang selalu sibuk pun akan menyempatkan diri untuk berkumpul bersama.

   Siapa sangka si dua musuh bubuyutan Dylan dan Alven akan berteman seperti sekarang. Tidak ada lagi peperangan yang mempertaruhkan nyawa.

   Ayah Dylan juga sudah meninggal 5 tahun yang lalu akibat serangan jantung, sejak saat itu Dylan dan Taehyung memperbaiki hubungan.

   Sementara Yerin, gadis itu bilang akan menikah sebentar lagi. Itu artinya Yerin tidak akan lagi mengabdi di rumah Taehyung. Pria itu sudah mencabut janji keluarga Yerin, dia membebaskan Yerin.

   "Jeno! Jaemin! Kalian mau buah?" Jennie memanggil ke dua anaknya.

   Jeno dan Jaemin segera berlari menghampiri ibunya, Jennie menyuapi ke duanya buah melon dan apel. Lalu kembali mengobrol dengan teman-temannya.

   Ya, Jennie tidak mengira bahwa hidupnya berubah drastis, menjadi ibu di usia muda, menikahi seorang raja iblis. Sekarang ia berbaur dengan para gadis yang senasib dengannya.

   Jennie tidak pernah menyesal, meskipun dulu ia berkali kali mencoba kabur.

   "Kudengar Chanel sedang diskon." Lisa nampak antusias, gadis yang satu itu sangat menyukai make up.

   "Benarkah? Aku harus cepat cepat beli kalau begitu." Jisoo terkekeh.

   "Kalian selalu membicarakan diskonan, lebih baik kita makan sekarang." celetuk Jennie.

   "Kau bahkan sudah makan dari tadi." celetuk Sana, membuat Jennie hanya memamerkan deretan giginya.

   "Guys, ayo kita makan." Rose memanggil para pria untuk segera ikut duduk di meja makan.

   Para pria pun duduk di samping para istrinya, sesekali Jennie menyuapi anak anaknya, begitu juga dengan Lisa, Sana, Rose dan Jisoo.

   Harus mereka ingat bahwa mereka sudah ibu-ibu.

   Sekarang biarkan Jennie menikmati semuanya, takdir yang ia lalui. Akankah selamanya seperti ini? Yang pasti Jennie harus mempersiapkan segalanya untuk apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.

   Ini kisah hidupku, di luar nalar memang, tapi aku menyukainya. Bagaimana dengan hidupmu?





























Yuhu tamat juga akhirnya, fiuhh

Tinggal di tunggu story berikutnya, masih Taennie juga kok

   Minat? Kalau tertarik komen ya, nanti gue upload kalo banyak yang pengen baca.

See u guys

JENNIETHINK

Miss Edelweiss ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang