14: Hilang

5.5K 699 39
                                    

"Tapi... Kita belum..."

   Taehyung menatap Jennie lekat, membuat gadis itu semakin gugup. "Menikah?" tanya Taehyung.

   Jennie mengangguk pelan, entah kenapa ia jadi malu-malu kucing di hadapan Taehyung.

   Mata Jennie membelalak saat terdengar tawa puas milik Taehyung, ia sedikit mengernyitkan dahinya karena bingung.

   "Iblis tidak membutuhkan upacara seperti itu. Karena upacara itu hanya peringatan bahwa hari ini kita sudah resmi menjadi suami istri." Taehyung tersenyum miring, membuat Jennie merinding seketika.

   Tunggu! Itu artinya...

   "Kyaaaaa!!" Jennie terkejut saat Taehyung menempelkan bibirnya pada ceruk leher Jennie. Ia tidak mau menyerahkan keperawanan nya pada Taehyung! Tapi tidak tahu kalau nanti, hehe.

   Jennie sontak mendorong bahu Taehyung menggunakan tenaga badak, hingga Taehyung terdorong menjauh.

   Kedua tangannya menyilang di atas dada, lalu menarik selimut untuk menutupi tubuhnya. Sial! Rasanya jantungnya berdegup dua kali lebih kencang.

   "Kenapa?" Taehyung menatap Jennie heran.

   Sedangkan yang di tatap justru melemparkan tatapan was was pada Taehyung. "Apa yang kau lakukan?!"

   Taehyung beringsut mendekat, membuat Jennie mundur hingga tubuhnya menabrak dinding. "Jangan mendekat lagi!"

   Senyum asimetris tercetak di wajah Taehyung, Jennie yang ketakutan seperti ini benar-benar terlihat seperti anak kucing.

   "Kau kan sudah resmi menjadi istriku, apa aku tidak boleh menyentuhmu?"

   Jennie terdiam, tidak tahu harus bilang apa. Demi tuhan ia belum lulus SMA, setidaknya biarkan ia menyelesaikan sekolahnya dulu.

   "Apa kau punya bukti kalau kita sudah resmi menikah?" tanya Jennie ragu, apa iblis juga memiliki surat nikah?

   Taehyung dengan tenang bergerak membuka pakaiannya, namun sebelum pakaiannya benar-benar lolos dari tubuhnya, Jennie kembali berteriak.

    "Kyaaaa!! Kau mau apa?" Taehyung berhenti dan menghela nafas. Sabar.

   "Aku hanya ingin menunjukkan bukti." Taehyung kembali melepas kancing tiap kemejanya, hingga tersisa dua kancing atas.

   "Bukti apa yang kau maksud? Kenapa harus buka baju segala sih?"

   "Dari awal kau ingin bukti kan? Karena iblis memiliki tanda di tubuhnya jika mereka sudah menikah, mau lihat?" Taehyung menahan senyumnya, seru juga menggoda Jennie.

   "Tidak jadi! Sebaiknya kau jauh-jauh dariku dulu." Jennie mulai beringsut, mengambil guling dan meletakannya di tengah sebagai pembatas.

   "Tugasmu belum selesai Jennie." Jennie meneguk ludahnya kasar, suara Taehyung berubah menjadi serak, menambah kesan seksi pria itu.
   "Tu-tugas apa?"

   Taehyung bergerak mendekat, tanpa aba-aba pria itu membawa Jennie pada kungkungannya.  Jennie bersumpah ia akan membunuh Taehyung pagi hari nanti.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Jennie mempercepat jalannya, matanya melirik kesana kemari sembari memegangi syalnya. Untung sekarang musim dingin, tidak akan ada yang curiga.

   "Jennie! Kau pucat sekali." Sana menjegatnya di jalan sembari memperhatikan wajah Jennie.

   "Benarkah? Mungkin sebentar lagi aku terserang flu." Jennie memegang pipinya yang hangat.

Miss Edelweiss ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang