Jam menunjukan pukul 11 malam. Kevin sudah tertidur pulas sejak tadi. Sedangkan Hueningkai, dia penasaran dengan hape yg baru dia beli tadi. "Kira2 hape nya canggih ngk ya?" Kai masih mengusap-usap hape nya. Lalu ia menemukan sebuah aplikasi yg menarik perhatiannya. "Aplikasi apa ini?" Kemudian Hueningkai membuka aplikasi itu.
"Halo, aku bisa mengabulkan keinginan terbesarmu. Ayo! Katakan keinginanmu!"
Tiba2 karakter gadis berkostum penyihir ini muncul setelah Kai membuka aplikasinya.
"Ini apaan sih!"
"Aku bisa mengabulkan keinginan terbesarmu. Aku tidak bisa menghidupkan orang yg sudah mati atau hal2 yg tak mungkin bisa terjadi. Ayo, katakan keinginanmu!" Seakan tau pikiran Kai, karakter itu langsung berkata seperti itu.
"Hmm...keinginan terbesarku ya..." Kai memikirkan apa keinginan terbesarnya.
Pasti seru kalo liburan kali ini ada banyak masalah. Baik aku akan katakan keinginanku - Kai
Sambil tersenyum miring, akhirnya kai mengatakan keinginan terbesarnya. Sebenarnya keinginan terkonyolnya.
"Aku ingin liburanku dijeju banyak masalah. Akan sangat menyenangkan bila masalahnya semakin besar. Kau bisa mengabulkannya?"
"Baiklah keinginan anda disimpan. Apa kau akan membayarnya?"
"Iya. Aku akan bersedia." Hueningkai lalu menyentuh gambar berbentuk amplop dilayar ponselnya.
"Keinginan anda terkabul. Selamat bersenang-senang"
Hueningkai melihat sekitarnya. Tidak terjadi apa2 ucapnya didalam benaknya. Dia berpikir akan ada bencana besar dijeju atau perampokan yg membuat liburannta semakin menegangkan.
"Ah... ini mah sama saja. Aish.." hueningkai lalu berbaring dikasurnya lalu mematikan lampu di kamar. ___________________________________
Keesokan harinya, Hueningkai benar2 merasa melakukan hal bodoh semalam. Liburannya sama saja. Membosankan. Tidak ada perubahan seperti yg ia inginkan. Dasar aplikasi bodoh! Umpatnya dalam hati.
Kini ia duduk dibus khusus wisatawan Daebak Travel. Rombongan ini sedang jalan2 berkeliling pulau jeju. Pemandangan pulau jeju yg indah membuat para pengunjung yg menaiki bus ini langsung mengeluarkan kamera mereka masing2 untuk mengabadikan pemandangan indah pulau jeju.
"Kau tidak mau menjepret suasana pulau jeju?" Tanya kevin
"Tidak. Aku bosan melihat pemandangan langit biru, pepohonan, pantai, dan laut biru. Dirumah aku juga sering melihatnya" gerutu Hueningkai.
"Terserah kau sajalah" kevin sudah capek meladeni hueningkai.
Hueningkai menatap keluar jendela dengan perasaan yg gundah. Muka cemberutnya menempel dikaca bus pertanda hueningkai sudah mulai bosan dengan perjalanan ini. __________________________________ Rombongan daebak travel sampai didestinasi terakhir yg mereka kunjungi dijeju hari ini. Mereka sekarang berada di Seopjikoji.
Seopjikoji merupakan teluk yang terletak di sebelah timur Pulau Jeju, berhampiran dengan Seongsan Ilchulbong dan Pulau Udo.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Semua wisatawan sangat terpesona melihat keindahan pemandangan alam yg asri diteluk ini.
Bagi heuningkai ini memang indah, tapi dia masih saja bosan. Akhirnya Lia selaku pemandu wisata mereka langsung mengumumkan sesuatu lewat pengeras suara miliknya.
"Nanti sekitar jam setengah 2 kita berkumpul lagi disini ditempat ini. Kita akan kembali ke penginapan. Tetap hati-hati. Dan jangan sampai terpisah dengan pemandu wisata kalian." Jelas Lia. Para rombongan lalu mulai berpencar bersama pemandu wisata masing2.
"Ah. Kita tinggal menunggu mereka kembali kesini~" ucap Lia lalu meneguk botol air minumnya.
"Iya. Eh?" Sohee melihat hueningkai yg sedang mengendap-endap pergi dari rombongannya Rosè.
Sohee yg melihatnya langsung berlari menghampiri hueningkai yg sudah agak jauh dari pandangannya.
Hueningkai cekikikan karena berhasil kabur dari rombongannya. "Akhirnya aku bebas woo" ucap Hueningkai bangga.
Hueningkai berlari santai karena saking bahagianya. Hueningkai menghirup udara segar teluk Seopjikoji ini.
"Wah.... segar nya" ucapnya lega.
Dia semakin jauh berjalan menyusuri sekitar teluk tersebut. Sampai2 sebuah tangan misterius memegang bahunya secara tiba2 yg sukses membuat hueningkai terkejut.
"Akh!" Hueningkai menjerit ketakutan saat bahunya dipegang tangan misterius.
"YA! ini aku!" Seru seorang gadis, ternyata itu Sohee.
"Aish...terkejut sekali aku. Mau apa kau mengikutiku?" Selidik Hueningkai.
"Aku mengikutimu karena kau masih tanggung jawab kami. Ayo kita kembali ke sana." Suruh Sohee.
"Tidak mau. Aku suka disini. Tenang, damai, dan juga tidak ramai."
"Kalau kita disini terus kita bisa tertinggal rombongan. Ayo!"
Hueningkai berjongkok lalu berkata "Tidak mau" sambil mengelengkan kepalanya.
Dia benar2 keras kepala - gerutu Sohee
"Ayo!" Sohee berusaha menarik tubuh Hueningkai supaya mau berdiri dan mengikutinya kembali ke titik kumpul. Namun usahanya sia2. kai tidak mau beranjak. ___________________________________
Jam sudah menunjukkan pukul 1 siang. Sohee sampai ketiduran karena menunggu hueningkai yg sedang melamun atau memandangi pemandangan indah disekitar teluk, Sohee terus terbangun lalu tidur lagi saat kepalanya menyentuh bahu Hueningkai.
Tiba2 Hueningkai berdiri, dan disaat kepala Sohee ingin jatuh ke bahu Hueningkai, bukannya jatuh ke bahu melainkan jatuh ke rerumputan dan berhasil membuat Sohee terjaga lagi.
"Ya! Kalo mau berdiri bilang2 dong!" Protes Sohee
"Lagian kamu ngapain tidur dibahu aku. Modus bgt sih" ketus Hueningkai
"Aku ngk... aku iih" sohee bener2 geram dengan tingkah laku hueningkai.
"Ck aku mulai lapar. Ayo kita kembali ke bus" ajak Hueningkai.
"Dari tadi aku udah nawarin. Kamu gimana sih!?!"
"Tadi aku 'kan belum lapar. Jadi, aku malas ikut rombongan. Apalgi klo serombongan sama sepupu ku yg gila cinta itu"
Dalam hati sohee ingin tertawa tpi dia mengurungkan niatnya karena terlanjur kesal dengan Kai.
Iih kalo bukan orang penting sudah aku penggal kepalanya ___________________________________
Mereka akhirnya sampai dititik kumpul. Namun, suasana titik kumpul bukannya ramai banyak rombongan dari Daebak travel justru malah sepi.
"Kemana semua orang?" Hueningkai melihat sekitarnya.
Sohee terdiam lalu berkata dengan paniknya "jangan2 kita ditinggalin" hueningkai membulatkan matanya. "Ditinggalin?"
Sohee berusaha mencari sesuatu disaku celananya. "Aduh aku lupa dompetku 'kan ada di tas dan tasku ada di Lia eonni" ucap Sohee sambil meremas rambutnya prustasi.
Hueningkai sedang menelpon sepupunya, tapi sayangnya sinyal ponselnya kurang baik disini.
"Akh... sial, sinyalnya jelek"
Hueningkai lalu menghampiri Sohee, "lalu kita mesti gimana?"
"Kita harus jalan sampai menemukan kota lalu naik kendaraan menuju penginapan" ucap Sohee pasrah.
"Hah, ya sudahlah. Ayo kita keluar dulu dari kawasan ini dulu" ___________________________________
To be continued.....
Masih ada lanjutannya lagi kok tenang aja. Pendek bgt? Iya tau. Biar ngk cape bacanya dan biar penasaran. Voment nya ya terima kasih^^