6

1.6K 160 0
                                    

" pilihlah salah satu " ucapan Gimyung membuat Yoongi terdiam, bagaimana tidak di depannya sudah ada beberapa senjata mulai dari senjata tajam sampai senjata api.

Tangan Yoongi terulur ragu, dan akhirnya ia memilih sebuah pistol tipe glock 20, sebuah senjata kecil namun mematikan,

Yoongi memilih itu karena bentuknya sama seperti yang ayahnya miliki dirumah tanpa diketahui apa tujuan ayahnya menyimpan senjata berbahaya seperti itu.

Gimyung tersenyum " kenapa kau memilih itu ? Masih banyak senjata lain yang lebih hebat "

Yoongi terdiam sejenak " kau bilang aku harus menjadi pembunuh, bukan ? Itu artinya aku tidak boleh tertangkap jika aku memilih senjata lain yang lebih besar kemungkinan besar aku akan tertangkap " jawabnya .

Gimyung mengangguk, menepuk pundak pemuda berkulit pucat itu pelan " sepertinya kau mulai memahami sistem kerja ini, ya. Kerja bagus. Baiklah kau bisa mulai hari ini "

Yoongi terkejut bagaimana dia bisa langsung bekerja sedangkan ia tidak tahu apapun tentang senjata yang dipilihnya. " tenanglah, untuk hari pertama aku akan menyuruh seseorang yang sudah lebih berpengalaman dari mu " Ucap Gimyung.

Pria itu menoleh dan memanggil seorang pemuda yang setelah itu datang dan membungkuk sopan kepada nya " Ini Jeon Wonwoo, dia sudah bekerja denganku selama 2 tahun " Gimyung memperkenalkan pemuda berwajah dingin yang kelihatannya lebih muda dari Yoongi.

" namaku Jeon Wonwoo, aku 17 tahun, semoga kau menjadi partner yang baik" ucap Wonwoo mengulurkan tangannya, Yoongi sedikit ragu, hingga akhirnya ia membalas uluran tangan Wonwoo.

" Wonwoo, ajari dia semua yang kau tahu " pinta Gimyung menepuk pundak Wonwoo pelan, pemuda itu mengangguk.

" ayo kita pergi, klien sudah menunggu kabar baik" ajak Wonwoo, Yoongi hanya mengikuti dari belakang.

*****

" orang itu adalah target pertama kita " Wonwoo menunjuk seorang pria tinggi berjas rapi yang sedang berbincang dengan seseorang.

Yoongi mengerutkan keningnya " target pertama ?"

" target kita hari ini ada dua orang, yang ini untukku sebagai contoh" jawab Wonwoo.

Yoongi hanya mengangguk, mata sipitnya masih memperhatikan Wonwoo yang menyiapkan senjatanya.

" perhatikan saat aku melakukan ini. Bidik targetmu dengan tepat, pastikan ia diam. Dengan perlahan tarik tuas nya dan pastikan orang itu mati dalam sekejap " jelas Wonwoo, lalu menarik tuasnya mengarahkan peluru pada dada pria yang seketika jatuh dengan darah yang mengalir deras dari dadanya.

Semua orang berkumpul " saat seperti ini, kau harus dengan cepat menghilangkan barang bukti dan bersembunyi dari penglihatan orang-orang " Wonwoo menarik Yoongi agar ia bersembunyi, dengan cekatan ia melepaskan sarung tangan hitam dan membakarnya dengan cepat. Memasukkan senjatanya ke dalam tas hitam yang dibawanya.

" apa yang kalian lakukan ? " dua pria datang mengejutkan Wonwoo yang memberi pengarahan pada Yoongi, mereka berdiri Yoongi terlihat panik tapi Wonwoo sangat santai " kami hanya istirahat, kami baru saja pulang les " jawab Wonwoo.

Pria itu mengerutkan keningnya " kalau begitu aku lihat isi tas mu " Wonwoo menyerahkan tasnya membiarkan dua pria itu menggeledah tasnya.

" baiklah kami percaya " ucap pria itu menyerahkan kembali tas Wonwoo.

" memangnya kenapa ? " tanya Wonwoo.

" ada yang menembak bos kami dan kami sedang mencari pelakunya "

" apa dia mati ? " tanya Wonwoo.

" yang kami tahu dia sedang kritis karena kehilangan banyak darah " jawab pria itu.

Wonwoo hanya mengangguk, " kami pergi dulu, maaf sudah menuduh kalian " pamit ke dua pria itu lalu pergi meninggalkan dua pemuda yang tersenyum penuh kemenangan itu.

" ayo pergi ke target mu sekarang " ajak Wonwoo.

Yoongi mengangguk lalu mengikuti langkah Wonwoo menuju target selanjutnya. " kau bilang kita harus pastikan orang itu mati dalam sekejap " tanya Yoongi.

" memang, dan dia pasti mati " jawab Wonwoo santai.

Yoongi bingung jelas-jelas pria tadi bilang kalau target mereka masih kritis " peluru itu sudah tepat pada jantungnya sebenarnya begitu saja sudah bisa membunuhnya, tapi tidak semua bisa berjalan lancar, jadi aku menyiapkan senjata lain "

" apa itu ? " Yoongi penasaran.

" aku sudah menaruh racun pada peluru nya " jawab Wonwoo.

Yoongi terdiam, jujur saja ia kagum sekaligus takut pada pemuda disampingnya, ia lebih muda dari adiknya tapi pemikiran kriminalnya luar biasa, apa karena ia sudah terbiasa sejak usianya masih muda ?.

" oh iya, agar kita terlihat lebih akrab boleh aku memanggilmu, hyung ? " tanya Wonwoo membuyarkan lamunan Yoongi.

Yoongi mengangguk mengiyakan permintaan pemuda diaampingnya.

" nah, kita sudah sampai " ucap Wonwoo saat mereka sudah sampai di target berikutnya.
" orang itu adalah targetmu " tunjuk Wonwoo pada seorang pria paruh baya.

Mata sipit Yoongi mengikuti arah telunjuk Wonwoo, matanya melebar saat tahu siapa orang yang akan dibunuhnya.

Apa aku harus benar-benar membunuhnya ?

Take My Eyes : Seoul VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang