16

1.3K 128 12
                                    

Sudah dua bulan semenjak kepergian Seokjin, semuanya berubah.

Taehyung menjadi lebih murung, Namjoon sibuk dengan kuliahnya dan menjaga Taehyung, Yoongi berhenti dari pekerjaannya, Hoseok masih dengan aktivitasnya sebagai penari jalanan, Jungkook masih menjadi trainee di sebuah perusahaan dan Jimin masih menjadi satu-satunya yang belum tau kejadian yang sudah merenggut nyawa Seokjin.

"Taehyung, ayo kita makan" ajak Namjoon dengan membawa bungkusan makanan ditangannya, Taehyung turun dengan malas lalu duduk di meja makan, melihat makanan yang sudah disajikan tak berselera.

"kita makan makanan luar lagi ?" tanya Taehyung.

"tentu saja, kau tau kan aku tidak bisa memasak" jawab Namjoon sambil menyuap makanannya.

Terdengar helaan nafas berat dari Taehyung, " aku rindu masakan eomma, aku rindu masakan Jin hyung,  KENAPA KITA HARUS MENGENAL KELUARGA MIN ?!!"

Namjoon hampir tersedak saat Taehyung berteriak di depannya "kita sedang makan, apakah sopan kau berteriak seperti itu, Kim Taehyung ?" tanya Namjoon dengan tatapan tegasnya.

Taehyung menatap Namjoon kembali dengan mata elangnya, "kenapa ? hyung tidak merindukan eomma dan Jin hyung ? dulu keluarga kita bahagia, kita berlima menghabiskan waktu bersama, tapi saat mereka datang ke Seoul kehidupan kita berubah, satu persatu dari kita pegi, sebentar lagi siapa lagi yang akan pergi ? Aku ? Kau hyung ?"

"apa maksudmu ?" tanya Namjoon bingung.

"Kau tahu siapa yang membuat appa buta ? Min Yoongi, kau tahu kenapa eomma meninggal, eomma depresi karena appa kehilangan pekerjaannya, kau tahu siapa yang membunuh appa ? Min Yoongi" Taehyung mengepal erat tangannya "dan kemarin, Seokjin hyung juga pergi karena Min Yoongi. SEMUA KARENA MIN YOONGI" sambung Taehyung diakhiri memukul keras meja makan.

Namjoon terdiam, jujur saja ia baru tahu kalau Yoongi yang membuat appanya seperti itu, ia tahu kalau Yoongi yang membuat Seokjin terbunuh, tapi ia tidak tahu kalau Yoongi lah yang membuat appa dan eomma nya meninggal.

"Kenapa kau terdiam, hyung ? Kau juga membencinya kan ? kau juga membenci Min Yoongi kan ?" tanya Taehyung.

"tidak" Namjoon menjawab dengan cepat,

"meskipun mengetahui semua itu sakit rasanya, aku yakin Yoongi hyung lebih sakit dibanding kita" Namjoon berdiri, meninggalkan Taehyung yang terdiam tidak percaya dengan kata-katanya.

****

"Makanlah yang banyak Jim" ucap Yoongi sambil mengelus pelan rambut adiknya. Jimin hanya mengangguk kemudian mulai menyuap makanannya, meskipuj Jimin itu buta ia bisa melakukan hal-hal kecil seperti makan sendiri tanpa disuapi, berjalan di tempat-tempat dekat dengan merasakan sekitarnya.

Yoongi ikut duduk di depan adiknya, ia juga mulai menyuap makanannya hingga akhirnya sebuah ketukan pintu menghentikan aktivitas mereka "siapa itu, hyung ?" tanya Jimin.

"hyung tidak tahu, aku kubuka dulu pintunya, kau lanjut saja makan" jawab Yoongi kemudia berjalan untuk membuka pintu, pemuda berkulit pucat itu sedikit terkejut karena Namjoon sudah ada di depannya.

"hai hyung, boleh aku menumpang makan disini ?" tanya Namjoon dengan senyuman canggung.

"Tentu saja, masuklah" Yoongi masuk diikuti Namjoon di belakangnya.

"hai Jim" sapa Namjoon pada Jimin yang sedang makan, "oh Namjoon hyung ?" Jimin menyadari kehadiran Namjoon.

Namjoon hanya mengangguk lalu mulai makan setelah makanannya disiapkan oleh Yoongi.

Setelah aktivitas makan mereka bertiga berkumpul di ruang tengah. Hening, itulah yang sedang terjadi pada mereka, tidak ada suara apapun kecuali suara kendaraan dari luar.

"Kenapa kau kesini, Namjoon-ah ?" Yoongi mulai bertanya.

"a aku ingin bertanya sesuatu" jawab Namjoon kemudian melirik Jimin.

"Jimin-ah, aku dan Namjoon ingin bicara berdua, pergilah ke kamarmu" pinta Yoongi, Jimin hanya menurut lalu pergi ke kamarnya.

Setelah Jimin meninggalkan mereka berdua, Yoongi mulai bertanya pada Namjoon "kenapa ? apa ada masalah ?" tanya Yoongi membuka percakapan diantara mereka.

"kemarin malam sebenarnya aku bermimpi tentang Seokjin hyung, dia bilang kalau aku ada apa-apa, aku bisa bercerita denganmu" ungkap Namjoon.

"Begitu ya, sepertinya Seokjin hyung masih benar-benar memperhatikan kalian" ucap Yoongi "ada masalah apa ?"

"Taehyung, dia berubah sejak kematian Seokjin hyung, dia jadi membencimu" Namjoon berucap pelan di akhir kalimatnya.

"aku tahu, dia pasti membenciku, sangat, aku membuat keluarga kalian hancur" sesal Yoongi.

"jadi benar kau yang membunuh appa ?" tanya Namjoon hati-hati.

Yoongi menoleh "maaf"

"sepertinya, memang keluarga ku tidak ditakdirkan bersama hingga akhir, jadi akulah yang harusnya minta maaf, hyung" ucap Namjoon.

"kurasa, kita sama-sama menderita, dan kaulah yang paling menderita daripada kami, hyung" sambung Namjoon.

Yoongi lega, Namjoon mengerti keadaannya. Tapi ia juga merasa menyesal melakukan itu semua terhadap keluarga temannya.

Take My Eyes : Seoul VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang