21

1.3K 136 9
                                    

"Jimin" panggilan Yoongi membuat Jimin menoleh ke asal suara.

"hyung ?" Ucap Jimin lalu berdiri.

"Kau sudah datang ternyata, ayo kita mulai pestanya" ucap Taehyung dengan senyuman miring nya.

"Jangan coba-coba menyakiti adik ku Taehyung" ancam Yoongi.

"Memang siapa yang akan menyakiti adikmu ?" Jawab Taehyung.

Yoongi terkejut, kata pria tadi Taehyung akan membunuh Jimin.

"Bukan Jimin memang, tapi aku harus mendapat penggantinya bukan ?" Ucap Taehyung menatap remeh pada Yoongi.

"Kalau begitu aku saja, bunuh aku. Kau sudah mengambil pistol ku untuk hari ini, kau pasti juga sudah merencanakan ini semua sejak awal untuk membalas dendam Seokjin hyung, kan ?" Ungkap Yoongi.

"Kau peka juga ya" ucap Taehyung.

"Tapi tolong biarkan aku memeluk Jimin untuk yang terakhir kalinya, dan juga tolong jangan rusak mataku, aku ingin mendonorkan ini pada Jimin" pinta Yoongi.

"Tentu saja, lagi pula dengan membunuhmu saja aku sudah bisa membuat adikmu terluka" jawab Taehyung.

"Kenapa kai sangat ingin membuat luka pada Jimin, dia baik padamu" tanya Yoongi

"Karena dia bilang ingin berbagi rasa sakit denganku, dan satu-satunya cara adalah, membuatnya merasakan apa yang kurasakan juga" jelas Taehyung.

"Jimin lebih merasakan rasa sakit daripada kau, tidak kah kau kasihan padanya ?"

"Tidak, kami berteman, saat aku menderita, dia juga harus menderita bukan ?"

"Begitu ? Kalau begitu biarkan aku memeluknya baru setelah itu kau bisa lakukan tugasmu" ucap Yoongi.

"Baiklah, Min Jimin, Kemarilah" teriak Taehyung meamnggil Jimin.

Jimin keluar tangannya terlihat menggapai tembok untuk menunjukkan jalannya.

Yoongi berlari memeluk Jimin, merasakan pelukan Yoongi, Jimin memluk pemuda itu kembali.

"Hyung, kau baik-baik saja ?" Tanya Jimin yang merasakan pundaknya basah.

"Dengarkan aku Jim, berjanjilah untuk tetap tersenyum apapun yang terjadi, jadilah seseorang yang berguna untuk orang lain, kau juga berhak bahagia jadi jangan terlalu pikirkan kata-kata orang lain" Yoongi terdiam di sela-sela isakannya.

"Jika nanti kau bisa melihat kembali, aku harap hal pertama yang kau lakukan adalah, gapai mimpimu, kau sangat ingin menjadi penyanyi kan, jadi lakukan itu" sambung Yoongi.

"Hyung sebenarnya apa yang terjadi padamu" Jimin masih bingung dengan situasinya.

Yoongi mengeratkan pelukan mereka "apapun yang terjadi, hyung akan tetap bersamamu, tapi maaf hyung tidak akan bisa lagi disampingmu dalam bentuk nyata" Yoongi mengangkat tangannya, mengisyaratkan kepada Tarhyung bahwa ia siap.

"Apa maksudmu hyung ?" Jimin benar-benar bingung, sebenarnya apa yang terjadi.

Taehyung mengangkat pistolnya, mengarahkannya tepat di punggung Yoongi dimana peluru nya akan menembus ke jantung pemuda berkulit pucat itu.

DOR!!!!

Jimin mendengar suara pistol, disaat bersamaan ia juga merasakan pelukan Yoongi yang tadinya erat, mulai melonggar, terakhir kali yang dengar dari Yoongi adalah "hyung menyanyangimu, Min Jimin"

"Hyung, apa yang terjadi, Yoongi hyung" Jimin bingung, Yoongi masih dipelukannya, tapi kenapa tidak ada jawaban.

Sedangkan Taehyung wajahnya tersenyum, ia benar-benar berubah menjadi seseorang yang tidak memiliki hati, hingga sebuah pukulan keras mendarat di pipi mulusnya membuat pemuda itu tersungkur ke lantai.

"KAU GILA KIM TAEHYUNG" teriak Namjoon.

Hoseok dan Jungkook berlari mendekati Yoongi dan Jimin, "hyung" ucap Jungkook pelan.

"Jungkook, kau ada disini ternyata, apa yang sebenarnya terjadi ?  Kenapa Yoongi hyung diam ?" Tanya Jimin.

Jungkook menggigit bibir bawahnya menahan tangis. Terasa tepukan pelan di pundak Jimin "itu karena Yoongi hyung senang kau mendapat donor mata" ucap Hoseok mencoba tetap tenang.

"Bebarkah ? Hyung aku dapat donor mata, dan sebentar lagi aku akan bisa melihatmu" ucap Jimin bahagia, ia masih tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Yoongi.

"Ayo kerumah sakit, pendonor mu pasti sudah menunggu" ajak Hoseok.

"Hyung ayo pergi" Jungkook mengangkat tubuh Yoongi dengan hati-hati.

"Jungkook, pergilah dulu" pinta Hoseok, Jungkook mengangguk patuh dan segera pergi kerumah sakit, berharap Yoongi masih bisa diselamatkan.

Sedangkan Namjoom masih menatap Taehyung tidak percaya "aku benar-benar berharap tidak pernah memiliki adik sepertimu" ucap Namjoon sinis.

"Sudahlah Namjoon, ayo pergi" ucap Hoseok sambil menggandeng tangan Jimin.

Namjoon mengangguk lalu merangkul Jimin dan pergi kerumah sakit bersama-sama berharap masih ada kesempatan untuk Yoongi, meninggalkan Taehyung yang masih terduduk di lantai dengan ujung bibir berdarah.

"Maaf Jim"

Take My Eyes : Seoul VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang