"benarkah, hyung ?!" suara kaget keempat pemuda memenuhi sebuah ruangan kerja milik Seokjin.
Seokjin mengangguk pelan mengiyakan. "Aku tidak menyangka Yoongi hyung selama ini memiliki pekerjaan ekstrim seperti itu" ucap Namjoon tidak percaya.
"dan sekarang aku harus menyusulnya ke Daegu, menghentikan dia melakukan pekerjaannya pada ayahnya" ungkap Seokjin.
"apa Yoongi hyung akan membunuh ayahnya ?" tanya Jungkook.
"iya, jadi aku harus menghentikannya" jawab Seokjin.
"akan kami bantu, hyung" ucap Taehyung.
"tidak usah, kalian jaga Jimin saja. tapi aku butuh beberapa orang untuk menemaniku"
"Aku dan Taehyung akan menemanimu kesana" tawar Hoseok.
"Baiklah, Namjoon dan Jungkook temani Jimin ya" Namjoon dan Jungkook mengangguk bersamaan.
"aku takkan biarkan kau melakukan itu, Yoongi" gumam Seokjin dengan tatapan lurus kedepan.
****
"Ayah, aku akan pergi dulu nanti aku kabari lagi" pamit Yoongi pada Jihoon.
"Kau mau kemana ?" tanya Jihoon
"Aku akan kirim sms nanti" Yoongi keluar, meninggalkan Jihoon yang ahanya menatap punggung putranya. Selang beberapa jam ada sms masuk di ponsel Jihoon
Yoongi❤
temui aku di gedung dekat danau
baiklah, ayah akan segera kesana
Jihoon bergegas, ia sengaja meninggalkan ponselnya dirumah agar tidak ada yang menganggunya dengan Yoongi, selama di perjalanan, ia membayangkan Yoongi akan memberikan kejutan padanya. Jihoon terus tersenyum memikirkan momen manis dengan putranya.
"Yoongi" panggil Jihoon dengan berteriak setelah sampai di sana.
"Ayah" panggilan Yoongi membuat Jihoon menoleh, ia tersenyum saat melihat putranya, ia mendekati putranya.
"tetaplah disana, ayah" langkah Jihoon terhenti, matanya melebar saat Yoongi mengangkat sebuah pistol dengan tangannya.
"A apa yang akan kau lakukan dengan pistol itu, nak ?" Jihoon mulai terbata.
"kemarin aku bilang kalau aku datang kesini karena tugas, dan inilah tugasku, membunuh mu" ungkap Yoongi dengan nada datar.
Mata Jihoon kembali melebar apa yang Yoongi katakan ? Kenapa putra yang sangat ia sayangi ingin membunuhnya ? apa kesalahannya sampai Yoongi mau membunuhnya.
"Apa ini karena bocah sialan itu, kau mau membunuh ayahmu karena nya ?!" Bentak Jihoon.
Yoongi menggenggam pistolnya erat "Jimin seperti itu karenamu, jadi jika ditanya apa penyebabnya aku begini jawabannya adalah ayah, ayah yang membuatku begini" jawab Yoongi mulai emosi.
Jihoon tertawa sangat keras, sehingga membuat Yoongi bingung "kau mau membunuh ayahmu ? Silahkan ! dengan begitu aku bisa bertemu ibumu dan mengatakan padanya putra yang selama ini ia banggakan sudah berubah menjadi monster"
"jangan bawa-bawa ibu soal kelakuan busuk mu" Yoongi mulai geram.
"kalau begitu, tembak saja aku" Jihoon merentangkan tangannya, membiarkan dadanya membusung seakan menantang pistol yang ada dalam genggaman Yoongi.
Yoongi sudah tidak bisa menahannya lagi, ia mulai menarik pelatuk pistolnya.
Dorr !!!
"HYUNGGG !!"
Suara tembakan menggema begitu juga suara Taehyung yang langsung menangkap tubuh Seokjin yang langsung jatuh ke lantai.
Yoongi bingung apa yang terjadi seharusnya Jihoon lah yang tertembak, kenapa Seokjin tiba-tiba datang di depannya.
Hoseok berlari mendekati Yoongi yang jatih terduduk, sedangkan Jihoon sudah kabur sejak tadi "a apa yang sudah kulakukan" Yoongi terbata, pistolnya dijatuhkan.
"HYUNGG, BAGAIMANA INI" teriak Taehyung pada Hoseok dan Yoongi, Hoseok langsung berdiri dan menghampiri Seokjin, ia benar-benar tidak tega meliahat darah Seokjin mengalir.
"kita harus membawanya ke rumah sakit" Yoongi bersuara, tanpa aba-aba mereka membopong Seokjin, kebetulan rumah sakit dekat jadi mereka bisa membawa Seokjin tanpa kendaraan.
selama menunggu Yoongi hanya diam, "kenapa kalian kesini" tanya Yoongi akhirnya.
"Seokjin hyung tidak mau kau membunuh ayahmu sendiri" jawab Hoseok.
"kenapa hiks jadi Seokjin hiks hyung yang tertembak" Taehyung bertanya disela isakannya.
"Kami pergi dulu, kalian jaga Jimin, jangan sampai dia tau" pesan Seokjin pada Namjoon dan Jungkook yang dibalas anggukan oleh mereka.
Taehyung, Seokjin dan Hoseok mulai berangkat, karena sebelumnya sudah memesan tiket jadi mereka langsung naik.
"kenapa hyung ?" tanya Taehyung yang heran pada Seokjin yang tiba-tiba memeluknya di dalam kereta.
"entahlah, tapi aku merasa kita akan berpisah, kenapa aku tidak memeluk Namjoon ya tadi" ucap Seokjin.
"Memang hyung mau kemana ?" tanya Hoseok.
Seokjin menggeleng "aku tidak tau, mungkin hanya firasatku"
Begitulah selama di kereta Seokjin tidak mau melepaskan pelukannya pada Taehyung.
"Ayo cepat" mereka berlari kerumah Yoongi setelah sampai di tujuan.
"hyung, pintunya terbuka" ucap Taehyung melihat pintu rumah Yoongi terbuka.
Mereka bertiga masuk kedalam mencari keseluruh rumah, tapi tidak ada siapapun hingga akhirnya Hoseok menemukan handphone milik Jihoon yang ditinggalkan dan membuka pesan, dan dengan segera mereka langsung pergi ke temapat yang di tulis dalam pesan.
"gawat, Yoongi benar-benar sudah gila" ucap Seokjin saat melihat Yoongi mau menarik pelatuk pistolnya.
Seokjin berlari mencoba menghentikan Yoongi tapi sayangnya tembakan itu malah mengenai dadanya, pemuda jangkung itu jatuh terbaring, pandangannya menggelap seketika.
"Kita harus benar-benar berpisah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Take My Eyes : Seoul Version
Fanfiction[COMPLETE] Keadaan yang membuat yoongi berubah Keadaan yang membuat Taehyung berubah Keadaan juga lah yang membuat Semua hubungan antara mereka berubah. Keadaan apa yang sebenarnya terjadi ?