"Hyung, aku rindu pada teman-teman" keluh Jimin, dia sudah lama tidak berkumpul dengan teman-temannya, selama setahun ini yang ia lakukan hanya berdiam dirumah.
Yoongi sibuk dengan pekerjaannya, Seokjin sibuk karena ia sudah menjadi dokter, Jungkook sibuk dengan latihan karena ia lolos audisi, Hoseok ia semakin sibuk karena ada banyak tawaran untuk bakat menarinya, Taehyung dan Namjoon mereka sibuk kuliah.
"Mereka sedang sibuk Jimin, jika ada senggang aku akan mengajak mereka berkumpul disini" ucap Yoongi "hyung pergi dulu, kau jangan kemana-mana ya" pinta Yoongi lalu pergi meninggalkan Jimin yang hanya mengangguk patuh.
Jimin menghela nafasnya beberapa kali, ia sangat bosan dirumah bahkan sudah terlampau bosan, ia rindu saat tertawa bersama teman-temannya, ia rindu bisa banyak bercerita dan mendengarkan cerita bersama teman-temannya, dan satu hal yang paling ia rindukan adalah melihat senyum hyungnya, yang mungkin sekarang jarang sekali Yoongi tunjukkan kepada orang-orang.
Jimin hanya bisa merebahkan dirinya di sofa sambil menunggu Yoongi pulang dengan makanan di tangannya, hanya itu yang bisa ia lakukan, memang apa yang bisa dilakukan pemuda buta sepertinya aku hanya akan merepotkan banyak orang pikirnya.
****
"Ada berapa banyak lagi pasien yang bernasib sepertinya ?" tanya seorang pemuda tampan jangkung ber nametag Kim Seokjin kepada suster cantik yang membantunya.
"Sekitar dua orang lagi dok" jawab suster itu.
"Ishh, kau membuatku repot Min Yoongi" gumam Seokjin lalu masuk ke dalam ruangan pasien selanjutnya.
"Ah ini melelahkan" keluh Seokjin sambil menyandarkan dirinya di kursi ruangan kerjanya yang cukup nyaman, mata nya menatap pada sebuah bingkai di hadapannya "apa dulu kau juga selelah ini appa ?" tangannya mengusap lembut foto keluarga nya lebih tepatnya di foto sang ayah yang sudah tiada tahun lalu.
"bogoshipda" gumamnya sebelum akhirnya ia terlelap di kursi kerjanya.
"Astaga, negara ini akan bangkrut jika menggaji dokter sepertimu" suara berat Min Yoongi membangunkan Seokjin yang baru saja terlelap.
"para dokter juga akan mati jika kau terus-terus an membuat banyak orang tiada, Min Yoongi" balas Seokjin, membuat Yoongi terkekeh kecil.
"ini, aku beli ini saat kemari" Yoongi mendekat dan menaruh sebungkus ayam di meja kerja sahabatnya.
"Hmm terima kasih" jawab Seokjin.
Yoongi mendudukkan dirinya di sofa yang ada di ruangan kerja Seokjin "bagaimana keadaan Taehyung dan Namjoon ? Jimin terus memintaku untuk mengajak kalian ke rumah" tanya Yoongi
"mereka masih sibuk dengan kuliahnya, jika ada senggang kami akan datang, lagipula aku juga merindukan Jimin" jawab Seokjin sambil mengunyah ayam nya.
"Bagaimana denganku ?" tanya Yoongi penuh harap
Seokjin menghentikan aktivitas makannya, menatap tajam pada sahabatnya, "kau ?"
Yoongi mengangguk "tidak, tidak sama sekali" tegas Seokjin lalu kembali mengunyah makanannya. Yoongi memutar bola matanya malas lalu menidurkan dirinya di sofa.
"Bangunlah, aku ada pasien kau ingin tetap disini atau pulang ?" tanya Seokjin, "aku akan pulang sebentar lagi, aku akan tutup ruanganmu jika aku pulang" jawab Yoongi masih dengan mata tertutup.
"Baiklah" Seokjin keluar dari ruangannya menuju ruangan pasien yang sudah menunggunya, meninggalkan Yoongi sendirian di ruang kerjanya.
Selang beberapa menit pemuda berkulit pucat itu terbangun menatap sekitar pada ruangan rapi milik temannya, ia berdiri dengan malas menuju meja kerja Kim Seokjin, mata sipitnya menatap sebuah bingkai foto dimana ada potret sebuah keluarga disana, bibirnya tersenyum melihat seorang pria yang dulu sangat ia benci sudah tiada "hai dokter Kim kau tenang kan disana ?"
"Lepaskan aku, aku sudah tidak berguna, aku ingin mati saja, lepaskan akuuuu" teriakan demi teriakan keluar dari mulut dokter Kim, pria paruh baya yang sudah divonis buta selamanya itu kini hanya bisa berteriak karena keadaannya.
Karena buta, ia dipecat menjadi dokter, karena buta istri tercintanya pergi meninggalkannya, semua itu karena ia buta.
"Appa tenanglah" Taehyung menenangkan,
"bagaimana aku bisa tenang jika aku tidak bisa melakukan apa-apa ? Dasar brengsek" bentaknya pada Taehyung yang langsung terdiam.
"Hyung , tenanglah" Jungkook menahan Yoongi yang hampir maju.
"Bagaimana aku bisa diam saat melihat Taehyung dibilang brengsek oleh ayahnya sendiri ?" jawab Yoongi kesal.
"appa berubah semenjak ditinggalkan oleh eomma" Seokjin datang dari belakang, membawa sebuah suntikan dengan cairan penenang untuk ayahnya.
Pemuda jangkung itu maju dan perlahan menyuntikkan cairan penenang itu hingga sang ayah yang langsung tertidur dan menjadi tenang.
"Maaf tiba-tiba menyuruh kalian kesini, tadi kami benar-benar kwalahan menghadapi appa " ucap Namjoon.
"tidak apa, hyung. Kami senang membantumu" ucap Jimin sambil tersenyum.
"tunggulah disini aku akan buatkan cemilan untuk kalian" ucap Seokjin.
"ne hyung" jawab mereka serempak.
"Taehyung dan Namjoon hyung kalian harus bersabar ya" ucap Jimin menenangkan mereka berdua.
Taehyung tersenyum tipis, "terima kasih jim, kau memang yang terbaik"
"kau mau kemana hyung ?" tanya Jungkook melihat Yoongi berdiri.
"aku mau ke toilet dulu" jawab Yoongi lalu pergi.
"seharusnya waktu itu kalian tidak membiarkan si brengsek ini pergi" gumam Yoongi, lalu keluar dari ruangan kerja milik sahabatnya itu.
****
"Jimin-ah hyung pulang" Yoongi masuk ke dalam, mencari adik kesayangannya yang ternyata sedang berbaring di sofa.
"biar kutebak, kau begini kan dari tadi pagi" ucap Yoongi.
Jimin bangun terduduk menyadari kedatangan hyung nya " habisnya aku sangat bosan, tidak ada yang bisa diajak mengobrol, kalau dulu Jungkook yang menemaniku, tapi sekarang tidak ada siapapun" kesal Jimin sesekali menghentakkan kakinya dan mengerucutkan bibirnya lucu, membuat Yoongi gemas ingin mencubit pipi gembul adiknya itu.
"Aku sudah bilang pada Seokjin hyung, dia bilang kalau ada senggang ia akan mengajak Namjoon dan Taehyung kemari" ungkap Yoongi membuat senyuman lebar di wajah Jimin.
"benarkah hyung ?" tanya Jimin semangat, "iya" jawab Yoongi mengacak pelan rambut sang adik.
"Yeaaayyyy" Jimin berteriak kegirangan, membuat Yoongi terkekeh pelan melihat tingkah adiknya.
"baiklah ayo kita makan, kau pasti lapar kan ?" ajak Yoongi lalu makan bersama Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Take My Eyes : Seoul Version
Fanfiction[COMPLETE] Keadaan yang membuat yoongi berubah Keadaan yang membuat Taehyung berubah Keadaan juga lah yang membuat Semua hubungan antara mereka berubah. Keadaan apa yang sebenarnya terjadi ?