O1

87 13 4
                                    


Gratak!!!

Terdengar suara seseorang sedang merapikan buku secara terburu-buru.

Dan dia adalah Silvia yang tengah sibuk sendiri karna dia bangun kesiangan. Silvia terlihat panik sekali karena tadi malam tidak sempat merapikan buku buku nya.

Yah.. itu memang sudah kebiasaannya karena semalam dia sangat kelelahan sehingga Silvia ketiduran.

Setelah Silvia merapikan buku bukunya dia langsung turun tangga ke lantai 1 dan memakai kaos kaki disertai sepatunya.

Tidak berlama lama Silvia berpamitan kepada ibu nya, serta tak lupa mencium punggung tangan ibunya.
"Ma......... Silvia berangkat dulu ya.. dah..." Pamit Silvia yang tengah berlari melewati pintu rumah.

"Makan dulu nak.." ibu Sivia berteriak pada Silvia yang berlari melewati pintu pagar.

Silvia menghentikan berlarinya dan menengok ke belakang "ga usah mah Silvia udah kesiangan".

"Yaudah nih bawa bekel aja biar kamu ga laper" ibu Silvia memberi kepada Silvia, dan langsung di terima Silvia dengan terburu buru.

Ibu Silvia menggelengkan kepala 'dasar Silvia' gumam nya.

------

Sesampainya di sekolah

Saat berlari dari kejauhan Silvia melihat gerbang sekolah nya mau di tutup oleh satpam sekolah nya. Silvia langsung mempercepat lari nya.

"Jangan dulu di tutup pak..." Teriak Silvia berhasil membuat pak satpam berhenti menutup gerbang nya, dan membukakan nya kembali agar Silvia bisa masuk.

Pak satpam hanya menggeleng melihat Silvia berlari lari dengan nafas yang tak teratur.

Tok tok tok..

Terdengar dari dalam kelas suara Silvia mengetuk pintu kelas IX-C yakni kelas Silvia, Silvia langsung membuka pintu nya tanpa izin guru yang ada di dalam kelas itu.

"Assalamualaikum..." Salam Silvia kepada semua yang ada di dalam kelas, seketika perhatian semua murid tertuju pada Silvia.

"Waalaikum salam" jawab semua yang ada di dalam kelas.

Silvia langsung mencium punggung tangan guru.

"Kenapa kamu terlambat?!" Tanya Bu guru yang ada di hadapan Silvia.

"Hos.. hos.. hos.." Silvia masih terengah-engah. "Itu Bu tadi saya bangun nya kesiangan" Silvia menjawab pertanyaan guru tersebut dengan nafas yang tersengal-sengal.

"Hey mau kemana kamu?!"Baru saja Silvia mau duduk di tempatnya, yakni di barisan pertama dekat pintu kelas paling depan, sebelah kanan.

"Mau duduk Bu hehe.." Silvia menjawabnya dengan cengengesan ga jelas.

"Sini kamu!" Suruh guru itu. Silvia langsung menghampiri Bu guru dengan tertunduk takut.

"Berdiri kamu di depan kelas!" Suruh Bu guru sambil menunjuk ke arah depan kelas dekat papan tulis.

"Iya Bu" Silvia berjalan ke tempat yang ditunjuk guru dan berdiri dengan tertunduk malu.

Semua pandangan murid mengarah ke pada Silvia.

Silvia berdiri di depan kelas selama 2 jam pelajaran sampai pelajaran guru tersebut habis.

"Haduh... Pegel banget gue.." rengek Silvia. Saat itu Silvia menatap pada seseorang di samping meja nya, dan melihat murid yang ia tak kenal.

Murid itu berpakaian rapi sekali di bandingkan dengan Silvia, wajah putih bersih, rambut yang tertata rapi, dan mempunyai tubuh yang tinggi.

"Itu siapa Del?" Tanya Silvia kepada Adel teman sebangkunya.

"O...h itu murid baru namanya Riko, sebelum lo masuk dia memperkenalkan diri di depan kelas. Dia pindahan dari SMP Patri. katanya sih dia pinter" Jelas Adel kepada Silvia.

"Oh... Iyaiya" Silvia mengangguk angguk tanda mengerti.

Kring... Kring...

Bel berbunyi 2 kali tanda waktu istirahat.

"Lo bawa bekel?"tanya Adel pada silvia.

"Bawa" jawab Silvia singkat.

"Yaudah gue ke kantin yah.. kalo lo mau nyusul aja"

"Oke" jawab Silvia

Silvia mengeluarkan kotak makan dari tas nya yang tadi ibunya kasih, dan membukanya.

Silvia sangat lahap memakan bekal nya sampai sampai seseorang di sebelahnya memperhatikan Silvia.

"Apa lo liat liat?!!" Tanya Silvia kepada Riko yang sedari tadi melihat Silvia lahap memakan makanannya.

Yah... begitulah sifat Silvia yang jutek, bertanya sambil menaikan dagu nya dan menatap Riko tajam. Seolah Riko mau di telan olehnya.

"E.. enggak kok siapa juga yang liatin lo makan, geer banget" jawab Riko ragu sambil mengalihkan pandangannya ke tempat lain.

Bagaimana Riko tidak memperhatikan Silvia? Sedangkan Silvia murid yang cantik, berambut panjang sebahu terikat anggun. Yah... Walaupun jutek, galak, dan keras kepala tapi Riko menatap Silvia seolah terpesona.

"Nama gua Riko. Kalo Lo siapa?" Riko mengulurkan tangannya mengajak berkenalan disertai tanya kepada Silvia.

"Udah tau..." Jawab Silvia yang berbicara sambil melahap makanannya, tanpa menatap Riko.

"Lo belum jawab pertanyaan gue" timpal Riko yang pertanyaannya ingin di jawab oleh Silvia.

"Kalo lo udah tau emang mau apa hah?!!" Jawab Silvia sinis.

"Jutek amat sih lo" kesal Riko karena pertanyaannya tidak di jawab oleh Silvia.

Silvia memutar bola mata nya sinis tanda tak peduli dengan ucapan Riko.

"Ohok.. ohok.." Silvia tersedak sampai terbatuk batuk dan wajahnya memerah.

"Ehk lo kenapa?" Tanya Riko khawatir.
Tanpa pikir panjang Riko membuka tas nya dan mengambil sebotol air yang sengaja ia bawa dari rumah.

"Nih minum" Riko memberikan botol berisi air itu kepada Silvia. Dan di sambut tangan Silvia yang menerima botol minum yang Riko beri.

"Pelan pelan minumnya" sambil mengusap punggung Silvia cepat.

"Ih apaan sih lo!?" Sambil menepis tangan Riko. Dan mengembalikan botol minum Riko "nih.. makasih.." sambil menyodorkan botol minum nya.

"Iya jutek" jawab Riko singkat sambil mengambil botol minumnya.

Gimana? Seru? Kalo seru boleh dong minta vote dan komen nya😸
Jangan lupa share ke temen-temen kalian ya..😉

Maaf banyak yang typo soalnya masih pemula. Tunggu part berikutnya ya..😊

Sandaran SenduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang