O3

38 12 2
                                    

Tok tok tok..

"Assalamualaikum" salam Riko dan Silvia pada ibu Riko. Riko langsung membuka pintu rumahnya.

"Waalaikum salam" suara terdengar dari dalam.

"Ayo masuk sil" ajak Riko. Silvia pun masuk ke dalam rumah Riko. Pandangan Silvia tertuju pada seisi rumah Riko.

"Sini Duduk, gua ambilin minum dulu ke dapur" Silvia pun duduk di sofa berwarna coklat itu.

"Eh ga usah repot-repot Rik" ucap Silvia.

"Elah... Biasanya juga ngerepotin" canda Riko pada Silvia.

"Sialan lu_-" geram Silvia.

Riko pergi ke dapur mengambilkan minum untuk Silvia.

"Eh ada tamu" ucap ibu Riko menghampiri Silvia ke ruang tamu.

"Eh Tante" Silvia beranjak dari duduknya dan mencium punggung tangan kanannya ibu Riko.

"Ayo duduk" ibu Riko mempersilahkan Silvia yang masih berdiri.

"Iya Tante"

"Ni Sil, maaf cuma ada sirop aja" ucap Riko sambil meletakkan sirup jeruk di atas meja dekat Silvia duduk. Dan Riko duduk di sebelah Silvia.

"Iya gapapa, maaf nih jadi ngerepotin" ucap Silvia yang merasa merepotkan ibu Riko dan Riko.

"Jarang jarang Riko bawa temen cewe ke rumah, biasanya kalo sama cewe kurang akrab" jelas ibu Riko

"Hehe" Riko hanya cengengesan ga jelas.

"Sebenernya saya juga baru kenal sama Riko Tan" Silvia berbicara seakan akrab dengan ibunya Riko.

"Oalah.. baru kenal ko kayanya akrab banget" seru ibu Riko.

"Yaudah kalian ngobrol aja dulu Tante mau ke dapur" ibu Riko beranjak dari duduknya. Di sambut dengan Silvia yang ikut beranjak dari duduknya.

"Oh iya Tan" jawab Silvia.

"Ngobrol nya di kamar aja di sini berantakan" ucap Riko sambil beranjak dari duduknya. Silvia mengikuti Riko dari belakang.

"Sini duduk aja" ujar Riko. Silvia masuk ke dalam kamar Riko sambil melihat lihat sekeliling.

"Kamar lo rapi banget" puji Silvia.

"Gua ga betah kalo berantakan"

"Biasanya sih cowo paling males beresin kamarnya"

"Tapi kan gue beda" pede Riko sambil membaguskan kerah baju nya.

"Idih.."

"Biasanya kalo pulang sekolah kaya gini lu ngepain?" Tanya Silvia ingin tau.

"Yah.. ngedemus sambil tiduran sampe ketiduran" ucap Riko sambil rebahan di kasurnya.

"Simpel banget idup lo"

"Idup tuh di bawa simpel aja.."

"Oiya gua ganti baju dulu ya" pamit Riko sambil membawa baju ganti nya melewati ambang pintu menuju kamar mandi.

Sembari menunggu Riko ganti baju Silvia tiduran di kasur Riko sambil mengeluarkan ponsel dari saku rok biru nya dan memainkannya.

Setelah selesai, Riko kembali masuk ke kamarnya.

"Gua mau pulang dulu yah Rik" pamit Silvia pada Riko.

"Eh gua ikut sekalian mau liat rumah lu"

"Yaudah ayo" ajak Silvia.

Silvia dan Riko keluar dari kamar Riko.
"Mah... Riko ke rumah Silvia dulu yah.." teriak Riko dari ruang tamu.

"Iya.." terdengar dari arah dapur.

"Eh sirop nya di minum ya?" Izin Silvia sambil mengambil sirup jeruk di atas meja.

"Iya" jawab Riko. Dan Silvia menghabiskan sirup jeruk nya.

"Gua mau pamit sama nyokap lu" pinta Silvia.

"Mah Silvia mau pamit katanya" Riko menghampiri ibunya ke dapur sedangkan Silvia menunggu nya di ruang tamu.

"Ga usah tangan mama kotor" sambil mencuci piring. Riko jalan menghampiri Silvia di ruang tamu.

"Kita langsung aja, mama lagi nyuci piring"

"Yaudah ayo" ajak Silvia.

Mereka berjalan menuju rumah Silvia.

"Assalamualaikum" salam keduanya. Silvia membuka pintu rumahnya. Dan mereka pun masuk.

"Nyokap lu kemana?" Tanya Riko sambil menengok ke dalam rumah Silvia.

"Kaya nya mah ke warung"

Silvia jalan dan masuk ke dalam kamarnya di ikuti Riko di belakangnya.

"Eh mau kemana lu?!" Tanya Silvia sambil menghentikan jalan nya di ambang pintu.

"Yah ikut masuk lah"

"Gua mau ganti baju dulu.." ujar Silvia.

"Yah gapapa lah, emang kenapa? Ga boleh?"

"Ih.. anak bandel" sambil menyubit lengan Riko.

"Aw.. iya iya gua tunggu di luar"

Silvia memutar bola matanya sinis dan menutup pintu kamarnya. Riko hanya tertawa dan menggumam 'dasar jutek'

Riko duduk di sofa ruang tamu menunggu Silvia sambil memainkan ponselnya.

Segini dulu ya guys sampai bertemu di part selanjutnya😊

Jangan lupa vote dan komen nya yah😸
Share ke temen-temen kalian juga oke😉

Sandaran SenduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang