Chapter 8: Reunion

17.5K 1.2K 12
                                    

Pagi ini aku mendapatkan pesan dari Bonita. Tau darimana dia nomor handphone-ku? Apa Patsy yang memberikannya? Patsy sudah tak menghubungiku selama dua minggu dan dia tidak membalas semua pesan dan telepon-ku. Aku membaca pesan itu.

 

Ta, jangan lupa bawa pasangan ya ke reunian. Tema kita save the date soalnya.

-Bonita

 

Dia membuatku sedikit kesal. Bagaimana bisa dia memberitahuku semepet ini. Acara reunian akan diadakan besok lusa, bagaimana bisa dia baru memberitahuku sekarang. Aku harus mencari orang untuk dibawa ke reunian. Aku melihat contacts yang ada di handphone-ku. Aku mulai memilih-milih orang yang ada di dalam contacts-ku.

 

"Lagi ngapain?" Aku mendengar suara itu.

 

"Lagi nyari orang buat dibawa ke reunian." Kataku tanpa menengok.

 

"Kenapa ngga bawa gue aja?" Tanyanya. Aku segera menengok untuk melihat siapa yang berbicara. Aku melihat Francis yang ternyata sudah berdiri di belakangku. Otomatis, aku menjauh darinya. Bayangan tentang ciumannya waktu itu masih belum bisa kuhilangkan dari pikiranku. Sudah dua minggu sejak kejadian itu terjadi, tapi tetap saja aku mengingat kejadian itu. Ini semua pasti karena aku sudah lama tak merasakan ciuman seseorang. Satu-satunya yang sering menciumku adalah papa dan itupun dia lakukan di pipiku.

 

"Lo ngapain kesini?" Tanyaku.

 

"Kenapa emang? Main aja. Emang ngga boleh?" Katanya santai.

 

"Emangnya lo ngga sibuk?" Tanyaku.

 

"Ini kan jam makan siang." Katanya. Aku baru sadar. Aku tak tau harus mengusirnya seperti apa. Bagaimanapun juga, dia kan memang pemilik mall ini.

 

"Jadi gimana? Mau gue temenin ke reunian?" Tanyanya.

 

"Ngga usah. Gue masih banyak temen lain kok." Kataku.

 

"Maksud lo Calvin?" Tanyanya dengan nada tidak suka.

 

"Kok lo tiba-tiba bisa ngomong gitu? Gue belom ngomong-ngomong lagi sama dia." Kataku.

 

"Habis dia kayaknya tertarik sama lo." Katanya.

 

"Ngaco lo." Kataku.

 

"Habis kalo ngga ngajak dia, lo mau ajak siapa lagi? Semua cowok yang dikenalin om Harry kan udah lo kerjan semua." Kata Francis. Dia bener juga. Sebenarnya aku belum menemukan laki-laki yang pas untuk dibawa. Aku tadinya ingin meminta bantuan seorang model, tapi aku tidak enak juga karena aku tak mengenalnya secara pribadi. Apa aku terima saja tawaran Francis?

 

"Emang lo ngga ada kerjaan besok lusa?" Tanyaku.

 

PixieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang