Sorry all for waiting,
Saya lagi sibuk nih beberapa hari terakhir ini. Saya akan coba publish story partnya secepat mungkin untuk selanjutnya. happy reading =)
*************************************************************************************
Aku bangun dan mendapati aku sudah ada di atas tempat tidurku. Aku merasa bingung untuk sesaat, lalu aku sadar bahwa aku tertidur di mobil Francis kemarin. Pasti dia yang menggendongku ke sini. Kenapa dia tidak membangunkanku saja sih? Lagipula bagaimana caranya menggendongku tanpa membangunkanku, apa aku memang terlalu lelah kemarin? Aku melepas selimutku dan melihat bahwa bajuku sudah diganti. Pasti mbak Inem yang menggantinya. Sepertinya aku memang benar-benar pingsan sehingga tidak menyadari bahwa ada yang menggantikan bajuku. Aku mencuci mukaku yang masih bernoda make-up bekas kemarin malam. Setelah itu, aku berjalan keluar menuju ke ruang tamu. Aku melihat Francis yang ada di sana masih dengan kemeja yang dipakainya kemarin malam. Apa dia tidak pulang kerumah kemarin? Francis melihat ke arahku yang baru saja bangun. Dia tersenyum dan melambaikan tangannya. Aku membalas lambaian tangannya. Aku berjalan kearah Bobby yang sedang bersanta-santai di sofa. Aku menggendongnya dan bermain dengannya.
"Lo kemaren tidur disini?" Tanyaku kepada Francis. Dia mengangguk.
"Gue capek banget kemaren malem. Trus kebetulan kata mbok Inem, kamar tamunya baru diberesin." Kata Francis.
"Oooh, anyway, thanks udah gendong gue ke kamar kemaren. Pasti gue berat banget ya." Kataku.
"No problem, lagian kan lo kan udah jadi cewek gue." Katanya dengan senyum usil. Aku tiba-tiba ingat kesepakatan kami kemarin.
"Ya udah, gue mau ke rumah sakit dulu ketemu papa. Lo istirahat aja dulu." Kataku sambil berdiri.
"Gue anterin aja. Tapi ke rumah gue dulu ya." Katanya.
"Ngga usah. Lagian lo-kan masih capek." Kataku menolak tawarannya.
"Ngga papa kok. Lagian gue udah istirahat kemaren." Kata Francis. Kenapa semua orang di sekitarku keras kepala sekali sih? Aku menghela nafas panjang.
"Ya udah. Gue mandi dulu. Habis itu kita pergi." Kataku.
Aku kembali lagi ke dalam kamarku dan segera mandi. Dengan cepat, aku menyelesaikan mandiku dan memakai baju untuk pergi. Setelah itu, aku memakai sedikit make up. Aku menata rambutku sedikit lalu turun ke arah ruang tamu. Aku melihat mbok Inem yang sudah menyediakan makanan di meja makan. Francis terlihat sudah makan terlebih dahulu. Dia sepertinya kelaparan. Wajar juga sih, dari kemarin malam, dia belum makan karena mengurus papa. Aku ikut turun dan duduk di kursi yang ada di depan Francis.
"Eh sorry ya makan duluan. Gue udah kelaperan." Kata Francis.
"Ngga papa kok. Makan aja duluan." Kataku.
Aku mengambil nasi dan ikut makan. Setelah selesai makan, kami berdua segera pergi ke rumah Francis. Ini kedua kalinya aku masuk ke rumah Francis. Rumahnya masih rapi dan bersih seperti waktu itu. Aku masih tidak percaya bahwa dia tinggal di rumah sebesar ini seorang diri. Aku menunggu di ruang tamu sementar Francis pergi untuk mandi. Smartphone-ku bergetar selagi aku menunggu. Aku melihat nomor Patsy yang muncul di layar. Aku segera menjawabnya.
"Lo kemana aja kemaren malem?" Tanya Patsy. Aku hampir lupa bahwa aku belum bertemu dengannya kemarin malam.
"Eh iya, gue cabut duluan soalnya papa gue masuk rumah sakit?" Kataku.
"Hah?! Om Harry kenapa?!" Tanya Patsy terkejut.
"Ngga papa kok. Cuman salah makan aja." Kataku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pixie
RomansaKata orang, pixie itu adalah peri kecil yang jahil. Menurut legenda, peri ini bukanlah peri jahat. Hanya saja, kelakuan usilnya itu membuat semua orang kewalahan. Demon king adalah satu-satunya mahluk yang dapat membuat seorang pixie menunduk dan tu...