Chapter 21: Viola's Wedding

17.7K 1K 7
                                    

Aku keluar dari dalam kamar setelah selesai ber-makeup dan memakai dress-ku. Malam ini acara pernikahan Viola dan Julian akan diadakan. Malam ini aku memakai backless dress berwarna merah. Aku memang menyukai warna itu karena warna itu berhasil membuatku merasa lebih seksi. Aku melihat tatapan Francis yang sepertinya tidak bisa memalingkan wajahnya dia. Tatapan intense-nya membuatku benar-benar malu.

"You look gorgeous." Katanya sambil merangkulku.

"Thanks. You too." Kataku melihat ke arah Francis yang memakai jas berwarna biru tua dan kemeja putih didalamnya. Dia benar-benar terlihat tampan. Sebenarnya, dia memang selalu terlihat tampan.

"Ya ampun pa liat deh anak-anak kita serasi banget ya berdua." Kata Tante Miranda pada om Terry yang sedang menonton TV. Om Terry memalingkan mukanya lalu menghampiri kami berdua.

"Cantik banget deh anak om satu ini." Kata om Terry memelukku.

"Papa ih. Sembarangan peluk-peluk punya orang." Kata Francis protes. Om Terry bukannya melepaskan pelukannya makin memelukku dengan erat.

"Ngiri tuh. Calista kan anak papa juga. Lagian papa kenal sama Calista lebih lama dari kamu kenal dia." Kata om Terry tidak mau kalah. Francis hanya bisa manyun saja mendengar perkataan om Terry.

"Yang paling berhak deket-deket Tata ya aku dong." Kata papa sambil merangkulku.

"Ih udah ah, kenapa jadi gini sih. Aku pergi dulu ya. Ntar telat lagi." Kataku ke papa, om Terry dan tante Miranda.

"Ya udah. Ati-ati yah." Kata Papa.

Kami berdua ahirnya pergi keluar dari dalam rumah. Francis membantuku untuk masuk ke dalam mobil dan memasukkan long dress-ku agar tidak terjepit pintu mobil. Saat kami sampai di ballroom hotel ini aku tidak bisa berhenti menatap kagum ke arah seluruh ruangan. Bagaimana bisa ruangan ini seindah ini? Aku segera mencari tempat duduk yang sudah diberikan tulisan itu. Aku mencari kursiku dan segera duduk. Francis duduk di sebelahku. Acara pernikahan Viola dan Julian benar-benar mewah sekali. Acara dihibur dengan kehadiran artis-artis terkenal dan MC kondang. Acaranya juga beragam. Acara berakhir dengan acara foto-foto dan bersalaman. Aku yang dari tadi tidak memiliki kesempatan untuk mengobrol dengan Julian dan Viola kali ini menemui mereka saat acara sudah hampir selesai.

"Eh sorry ya daritadi ngga bisa ngobrol sama kalian, sibuk banget sih dari tadi." Kata Viola saat kami menemui mereka.

"Ngga papa kok." Kataku pada Viola.

"Jadi kalian udah official nih?" Tanya Viola dengan senyum penasarannya.

"Udah dong." Kata Francis sambil memeluk pinggangku.

"Cieee. Jadi kapan acaranya?" Tanya Viola sambil meledek.

"Soon." Kata Francis sepihak. Bahkan aku belum memikirkan masalah itu. Tapi dia sudah dengan seenaknya saja menjawab pertanyaan Viola.

"Congrats man." Kata Julian sambil memukul pundak Francis.

"Jangan lupa wedding photographer-nya..." Kata Viola sambil mengedipkan matanya.

"Iya, asal jangan deket-deket ini kalian kawinnya. Ntar acara honeymoon gue keganggu gara-gara kalian." Kata Julian memberi peringatan.

"Tenang aja." Kata Francis sambil tersenyum penuh arti. Aku sudah bisa menebak pasti dia sedang memikirkan seusatu yang jahil.

"Ngomong-ngomong kalian mau honeymoon di mana?" Tanyaku mengganti topik pembicaraan.

"Rencananya sih mau ke Italy. Entah kenapa gue bisa dapet cowok kayak gini. Masa dia bilang, dia mau liat kampus gue di Millan?" Kata Viola sambil menghembuskan nafas panjang.

PixieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang