1. Post It

12.9K 543 16
                                    

Kim Jioh menuruni tangga ruko sambil menguncir rambut ke belakang. Langkahnya yang terburu dihentikan oleh Mijoo yang merentangkan tangannya lebar-lebar.

"Apaan? Duit jajan? Ntar aja ditransfer!" Seloroh Jioh cuek.

"Bukan, Kak! Aku udah bisa cari duit sendiri kenapa harus minta duit sama kakak!" Mijoo memanyunkan bibirnya lantas menyodorkan sebuah post it berwarna biru muda yang dilipat kecil, "ini kemaren ada oppa-oppa nitipin ini, katanya buat kakak."

Dengan alis mengernyit Jioh menyambut post it itu.

"Oppa-oppa atau om-om?"

"Mau aku bersihin kupingnya pake garpu tala?" desis Mijoo.

"Galak amat sih, cuma nanya doang." Jioh mencolek hidung Mijoo, "Namanya ditanya ngga?"

Mijoo mengangguk. Ia tahu betul kalau kakaknya tidak akan menerima apapun kalau si pengirim tidak mau menyebut atau menulis nama. Jioh akan langsung membuangnya tanpa pikir panjang.

"Seungwoo namanya."

Jioh lantas melotot. Ia hampir tersedak ludahnya sendiri.

"Seongwoo?!?!?" Tanya Jioh setengah berteriak. Mijoo memutar bola mata kemudian menggelengkan kepala.

"Kak, ntar malem aku temenin ke THT deh. Akut banget budeknya."

Mijoo sudah ingin melanjutkan kegiatannya mengelap kaca dan meja rias namun tangannya ditahan oleh Jioh.

"Jioh, kakak serius. Siapa tadi namanya?"

"Seung-Woo. HAN-SEUNG-WOO." Mijoo setengah berteriak namun Jioh hanya mengangguk santai.

"Pelanggan kamu?"

Sekarang Mijoo kelihatan berpikir.

"Dia udah dua kali potong rambut di sini kalo ngga salah."

Jioh lantas mengantongi post it itu dan mencangklong tasnya di tangan.

"Oke deh, makasih ya. Kakak berangkat dulu, keburu ketinggalan bus!"

Jioh dadah-dadah ke Mijoo yang dibalas Mijoo dengan gelengan kepala.

"Mau sampai kapan naik bus terus?"

Kemudian Mijoo lanjut mengelap dengan gumaman pagi nya.

******

Begitu meletakkan pantatnya di kursi paling belakang bus, tempat di mana ia biasanya duduk, ia merogoh saku outer miliknya dan mengeluarkan post it biru muda yang diberikan Mijoo tadi. Dengan seksama ia membaca tulisan yang ditulis dengan cukup rapi.

Halo.

Ini Han Seungwoo, teman Byungchan.

Aku yang meminta Byungchan untuk berkenalan denganmu. Bisakah kita bertemu?

Sepulang kerja, coffee shop depan kantormu.

-Han Seungwoo-

Jioh menghela nafas dan kembali mengantongi kertas kecil itu. Dia kemudian mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya dan menekan tombol nomer 9.

CHOI BUYUNG

"Oy? Pa'an?" terdengar suara laki-laki di seberang sambungan telepon.

"Yung, temen kamu ada yang namanya Seungwoo?"

"Ada banget. Kenapa? Dia nyamperin?"

"Temen kamu kan cuma aku doang, emang kamu punya temen lain?" Jioh mulai sarkas.

Our Last | Han Seungwoo 🔞✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang