"Pertama-tama, kami ingin mengucapkan selamat atas terbitnya buku perdana anda, Kim Jioh-ssi."
Jioh membungkuk hormat kepada MC acara launching buku pertamanya yang diadakan di sebuah toko buku besar yang ada di sebuah Mall.
"Terima kasih banyak atas ucapan dan antusiasme kalian terhadap buku ini. Saya sangat senang sekaligus deg-degan karena ini merupakan buku pertama saya." ucap Jioh kepada hadirin yang datang. Hanya 100 orang yang mendapat undangan eksklusif, namun ada banyak yang menonton dari luar toko buku.
Termasuk Han Seungwoo, yang mendapat tempat di kursi paling depan. Pria itu memegang kamera di tangannya guna merekam seluruh acara tersebut.
"Oh iya, kami dengar buku anda yang berjudul HOW TO DEAL WITH TOXIC ini terinspirasi dari kisah hidup orang yang sangat dekat dengan anda. Benar begitu?"
Jioh mengangguk.
"Benar. Buku ini sebagian besar menceritakan tentang kisah hidupnya. Karena saya saudaranya, jadi saya tahu persis apa yang terjadi padanya."
MC tersebut melanjutkan tanya jawabnya.
"Sebenarnya apa tujuan anda membuat buku ini? Karena saya lihat, yang hadir di acara ini kebanyakan masih sangat muda, bahkan ada yang masih SMP?"
"Tujuan saya membuat buku ini adalah untuk memberitahu dan mengedukasi generasi muda maupun generasi tua, bahwa kita memiliki hak untuk menikmati kehidupan yang lebih baik dengan merangkul orang yang membutuhkan bantuan kita.
"Terutama orang atau teman yang membutuhkan kita saat mentalnya sedang lelah, stres, dan depresi tanpa menanyai detail kejadian pada mereka. Cukup berada di samping mereka dan jadilah tempat mereka bersandar, nanti mereka akan menceritakannya sendiri."
MC tersebut terlihat terkesima.
"Bagaimana tanggapan orang sekitar anda mengenai penggarapan bukun ini? Tampaknya suami anda sangat mendukung."
Semua mata tertuju pada Seungwoo yang asik merekam Jioh. Jioh tersenyum sambil melambaikan tangannya ke kamera milik Seungwoo.
"Tentu saja. Dia yang menjadi supporter terbaik saya untuk project ini. Makanya bukunya cepat sekali selesai."
"Baiklah, pertanyaan terakhir, apa pesan dan harapan anda terhadap konsumen yang membeli buku anda?"
Jioh menatap semua yang hadir di acara itu sembari menyunggingkan senyum.
"Ini merupakan buku yang menjadi debut saya sebagai penulis. Saya harap buku ini bisa memberi kekuatan sekaligus inspirasi bagi yang membaca untuk selalu berbuat baik, membantu orang lain, dan selalu bersemangat untuk menjalani hidup yang singkat ini. Terima kasih."
Jioh berdiri kemudian membungkuk hormat ke arah audience diiringi tepuk tangan yang cukup meriah.
******
"Yung, kita bawain sesuatu buat kamu." ucap Jioh sambil meletakkan buku di lemari abu yang baru saja launching hari ini. Buku yang ditulis oleh Jioh terbit tepat di 100 hari kepergian Byungchan.
"Bukunya jadi tepat waktu. Dan sambutan publik lumayan banget buat penulis amatir kaya aku "
Jioh tersenyum pada Seungwoo yang kini sedang merangkulnya.
"Byungchan juga bakal punya keponakan." ucap Seungwoo sambil mengelus perut Jioh. "Kalau dia sudah lahir, kami pasti akan ajak ke sini."
Tidak ada yang akan merespon pernyataan apapun yang mereka katakan di pemakaman itu. Meskipun begitu, harapan kita selalu ada agar pesan itu tersampaikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Last | Han Seungwoo 🔞✔️
Hayran KurguSeungwoo jatuh cinta kepada seorang gadis bernama Kim Jioh. Gadis itu berhasil membuatnya lemah dan tidak berdaya karena ketegaran dan kemandiriannya. Namun cerita cinta mereka diwarnai oleh masa lalu yang menyakitkan. Melibatkan orang-orang yang m...