Sudah tiga hari Jioh mengurung diri di kamar. Tidak mengurus rumah seperti biasanya, bahkan ia tidak masuk kerja.
Ia benar-benar hanya di kamar.
Mijoo sering mengetuk kamar kakaknya, memastikan kalau kakaknya baik-baik saja. Jioh masih menyahut dari dalam dengan suara lemah. Tiga kali sehari Mijoo mengantarkan makanan di depan pintu kamar Jioh dan ia hanya makan satu suap. Bahkan kemarin ia tidak menyentuh makanannya sama sekali, hanya menghabiskan botol air minum 1,5 liter yang juga disediakan Mijoo.
Byungchan bahkan setiap hari mampir setiap mau berangkat dan pulang kerja. Jioh hanya membuka sedikit pintu kamarnya dan mengatakan kalau ia baik-baik saja, kemudian menutupnya kembali.
Penyebab Jioh menjadi seperti ini tidak lain dan tidak bukan adalah fakta yang ia dapat saat mengunjungi makam orang tuanya tempo hari. Orang tuanya meninggal karena sabotase mobil yang salah sasaran, bukan karena salah dirinya yang sembarangan dalam menyetir.
Dan yang lebih menyakitkan, sasaran yang seharusnya adalah Han Seungwoo, pria yang telah mengisi hari-harinya selama tiga bulan terakhir dan memintanya menjadi istri beberapa hari yang lalu.
Sisi jahat dan sisi baik dalam diri Jioh tengah bergulat. Berbagai kalimat provokasi dan penyembuhan dengan kebaukan datang menghampirinya secara bersamaan.
Seharusnya Han Seungwoo yang mati, bukan ayah dan ibu kamu!
Seharusnya kamu tidak perlu mengalami trauma seperti ini kalau bukan karena Han Seungwoo!
Seharusnya ayah dan ibu belum meninggal kalau bukan karena Han Seungwoo!
Begitu kata sisi jahat memprovokasi dirinya.
Han Seungwoo tidak tahu apa-apa. Memangnya dia yang berencana membunuh orang tuamu?
Tidak adil rasanya kalau kamu menyalahkan Han Seungwoo padahal ia tidak tahu apapun.
Kematian merupakan takdir yang dimiliki manusia sejak lahir ke muka bumi. Tidak ada yang bisa memajukan, memundurkan, atau menukarnya dengan nyawa orang lain.
Seungwoo belum waktunya meninggal, umurnya masih banyak tersisa.
Orang tuamu meninggal lebih dulu karena mereka disayang oleh Tuhan. Mereka meninggalkanmu dalam keadaan kamu sudah kuat. Buktinya kamu bisa merawat Byungchan.
Bisa jadi Seungwoo dikirim Tuhan untuk menjagamu seumur hidup, menggantikan orang tuamu.
Sisi penyembuhan Jioh terlihat lebih kuat. Namun tidak semudah itu, saat Jioh sudah ingin mengangkat telepon dari Seungwoo, ia kembali teringat peristiwa mengerikan yang menewaskan semua orang tuanya.
Pada akhirnya ia tidak jadi mengangkat telepon dari Seungwoo dan memilih mendiamkannya.
Lelah bergulat dengan batinnya sendiri, Jioh tertidur padahal hari masih jam 11 pagi.
******
Seungwoo sama kacaunya dengan Jioh. Ia tetap masuk kerja karena masih ada yang diselesaikan, tapi penampilannya tidak seperti biasa. Pria itu tampak pucat, lesu, dan lingkaran hitam di bawah matanya terlihat jelas.
Begitu sampai di ruangannya, Seungwoo duduk bersandar di kursi kerja. Ia memeriksa hp nya, siapa tahu Jioh membalas pesannya atau menghubunginya.
Nihil. Tidak ada notifikasi apapun.
"Kasih tau aku gimana caranya dapat maaf dari kamu." ucap Seungwoo saat melihat wallpaper hpnya. Di sana terpampang fotonya bersama Jioh.
Krrrriiingg!
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Last | Han Seungwoo 🔞✔️
FanficSeungwoo jatuh cinta kepada seorang gadis bernama Kim Jioh. Gadis itu berhasil membuatnya lemah dan tidak berdaya karena ketegaran dan kemandiriannya. Namun cerita cinta mereka diwarnai oleh masa lalu yang menyakitkan. Melibatkan orang-orang yang m...