8. Honey and White Wine

4.7K 396 23
                                    

Warning: 18+ For conversation.

******

Semalam apapun Jioh tidur, ia pasti bangun lebih pagi dari Mijoo. Dengan tampilan seadanya, cuma cuci muka dan sikat gigi, Jioh menuju dapur dan mulai mempersiapkan bahan untuk memasak sarapan. Meskipun ini hari libur, tak ada kata absen sarapan di kamus hidupnya.

"Pagi, Nyonya Han."

Alis Jioh berkerut. Ia jelas tahu kalau itu suara Byunghan, tapi yang membuatnya bingung adalah nama yang dipanggil.

"Nyonya Han itu siapa?" tanya Jioh cengo. Byungchan yang duduk di ruang tengah hanya terkekeh bersama Mijoo yang baru saja keluar dari kamar. Jioh memilih untuk menyelesaikan urusan memasaknya daripada lanjut bertanya.

"Abis dicipok, dia hilang ingatan, Joo."

Dua orang yang sebenarnya bukan saudara itu terbahak-bahak. Kini mereka duduk di ruang tengah sambil menonton acara kartun di TV. Jioh mencerna kata-kata Byungchan, kemudian ia tersadar dan mengerti maksudnya.

"JADI PADA NGINTIPIN AKU YA TADI MALAM?" Teriak Jioh dari dapur. Byungchan dan Mijoo lantas bangkit dari duduknya dan mendatangi Jioh ke dapur.

"Ih aku ga ngintip ya, si Mijoo tuh yang laporan." Byungchan duduk di kursi pantry dan dihadiahi Mijoo dengan cubitan di perut, "SAKIT WOY!"

"Ngapain sih ngintipin kakak? Kaya kamu ngga pernah aja. Kamu lebih jago lagi dari kakak, ganti-ganti terus tiap bulan." Jioh berkacak pinggang di depan Mijoo, yang diomeli hanya meringis.

"Ga sengaja kali, Kak. Ga usah marah."

"Ya kan malu diolok-olok. Kakak udah mau kepala tiga, bukan abege." Jioh lalu beralih ke Byungchan, "trus tadi apa-apaan manggil aku Nyonya Han?"

"Itu sebagai doaku, Nona Muda." Byungchan memberinya hormat layaknya pelayan kerajaan. "Semoga suatu saat kamu menyandang nama itu."

Jioh menelan ludah. Byungchan langsung tahu kalau Jioh mendadak gugup.

"Tuh, langsung merah mukanya, Joo!"

Byungchan lagi-lagi ngetawain Jioh, tapi kali ini Jioh cuma bisa geleng-geleng kepala.

"Cuma cipokan biasa aja kok." Jioh melanjutkan kegiatan memasaknya. Menunya pagi ini nasi goreng kimchi.

"Mijoo, tahu ngga, berapa lama Ong Seongwoo ngedapetin cipok dari kakak kamu untuk pertama kali?" tanya Byungchan terlalu keras hingga sampai ke telinga Jioh.

"Ngga tahu, Kak. Emang berapa lama?"

"Setahun!"

"WHAT! kalau Kak Seungwoo?"

"Seminggu!"

"Wadidaaawww," Mijoo Benar-benar terkejut. Ia sampai menutup mulutnya.

Jioh tidak sanggup berkomentar apa-apa lagi. Byungchan mengatakan fakta yang tidak bisa dibantah. Memang semudah itu ia melakukan ciuman dengan Seungwoo, dua kali dalam satu malam, dan dalam seminggu mereka baru pacaran. Jioh pun tidak mengerti kenapa ia seyakin itu dengan Seungwoo.

"Rasanya gimana kak?" tanya Mijoo dengan nada usil. 

"Rasa apa?" tanya Jioh yang fokusnya terbagi dengan mengaduk nasi goreng.

"Bibir Kak Seungwoo."

Jioh mengambil jeda, lalu terdiam selama beberapa saat. Pipi nya perlahan terasa panas saat teringat kejadian tadi malam.

"Rasa air madu. Manis, anget, basah." Jioh mengatakan itu tanpa sadar, dan baru sadar setelah Byungchan dan Mijoo tertawa seperti kesetanan.

"Seungwoo Hyung, denger sendiri, kan?"

Our Last | Han Seungwoo 🔞✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang