26 (2) Sumpah ini beneran

9.9K 860 82
                                    

Happy Reading ❤❤❤

Ella telah dibawa di rumah, kini Lisa, Seulgi dan kedua orang tua Lisa menunggu di depan ruang UGD

Mereka menunggu dokter keluar untuk mengetahui kondisi Ella

"bagaimana jika Ella sakit parah?" ucap nyonya Manoban dengan wajah khawatir, wanita paruh bayu itu benar-benar khawatir pada cucu semata wayangnya

"ssttt diamlah jangan bicara yang tidak-tidak, kita doakan saja Ella segera sembuh" jawab tuan Manoban menenangkan istrinya

Sementara Lisa sejak tadi tak bisa diam, ia terus mondar-mandir di depan pintu ruang UGD

"hei, tenanglah dokter pasti menyembuhkan Ella" ucap Seulgi sembari menepuk bahu Lisa

"aku tidak bisa tenang sebelum dokter keluar dan memberi tahu keadaan Ella" Lisa menggigit kuku ibu jarinya "semua ini salahku Seulgi" tambahnya

"haishh jangan menyalahkan dirimu"

Tak lama kemudian dokter keluar

"bagaimana keadaan Ella dokter?" tanya Lisa

"lambung pasien mengalami infeksi, sepertinya hal itu terjadi karena pola makanannya yang kurang baik" jawab dokter dan itu membuat semua orang sedih, bahkan nyonya Manoban sempat menitikan air matanya

"kami akan segera memindahkan pasien ke ruang perawatan setelah ini, dan lagi apa di antara kalian ada yang bernama Jennie?"

Lisa, Seulgi, tuan dan nyonya Manoban saling melempar pandang

"kenapa dok? Apa ada sesuatu?" kali ini Seulgi yang bertanya

"ah tidak ada hanya saja sepertinya pasien sangat membutuhkan kehadiran seseorang yang bernama Jennie, saya pikir dengan kehadirannya mungkin saja itu bisa membuat kesembuhan pasien lebih cepat, sejak tadi pasien memanggil nama Jennie"

"kami akan segera membawa Jennie kemari agar menemui Ella, terima kasih dokter" jawab Seulgi

"iya, kalau begitu saya permisi" dokterpun berlalu pergi

Lisa menggigit bibir bawahnya

"sepertinya kita harus memberi kabar pada Jennie" ucap Seulgi

"tidak perlu"

Seulgi dan kedua orang tua Lisa mengerutkan keningnya

"wae? Ella membutuhkan kehadirannya, dia sakit pasti karena merindukan mommynya"

"dia bukan lagi mommy Ella, sejak dia memutuskan pergi dari rumah itu berarti dia sudah tidak lagi peduli pada Ella, sudahlah Seulgi jangan menganggu dia lagi, aku yakin Ella akan sembuh meski tanpa Jennie" Lisa berlalu pergi meninggalkan sabahatnya dan kedua orang tuanya

Seulgi menghela nafasnya "dia keras kepala sekali"

Lisa tengah berada di sungai Han, gadis itu tengah terdiam memandangi  pemandangan yang ada di depannya

Tak lama kemudian air matanya meluncur bebas di atas pipinya

"maafkan aku oppa, aku tidak bisa menjaga Ella dengan baik, bahkan karenaku dia sekarang sakit hiks" Lisa menghapus air matanya, tapi sepertinya benda cair itu masih betah mengaliri wajah cantik seorang Lalisa Manoban

"jangan salahkan dirimu Lisa" suara seorang pria membuat gadis yang tengah menangis itu terkejut

Segera Lisa menoleh ke arah belakang

"oppa? Kau?"

Suho, pria itu tersenyum kemudian mendekat ke arah Lisa "tadi aku tidak sengaja melihatmu kemari, maaf karena sudah menguping"

Hei! Ini adalah CINTA (Jenlisa story) SelesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang